274 Kampung Siaga TB DKI Jakarta Benteng Pencegahan Tuberkulosis Berbasis Komunitas

- Redaksi

Jumat, 23 Mei 2025 - 13:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Berita Kita – Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan pencapaian signifikan dalam upaya pengendalian Tuberkulosis melalui pembentukan 274 Kampung Siaga TB yang tersebar di seluruh wilayah Rukun Warga (RW) di Ibu Kota.

 

Program inovatif yang dimulai pada tahun 2004 ini merupakan strategi pengendalian TB berbasis kewilayahan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat tingkat terkecil. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengidentifikasi RW-RW yang memiliki kesiapan terbaik di setiap kecamatan sebagai lokasi pengembangan konsep siaga TB.

 

“Kami ‘piloting’ (mulai) dari tahun 2004 di 274 RW. Jadi di setiap kecamatan kita cari RW mana yang paling siap. Nah dari sana kami mulai mengembangkan konsep siaga TB,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, saat memberikan keterangan di Jakarta pada hari Jumat.

 

Kepala Dinkes DKI Jakarta menegaskan bahwa terminologi “siaga” dalam program ini tidak mengindikasikan kondisi darurat kesehatan, melainkan mencerminkan tingkat kewaspadaan proaktif masyarakat untuk mencegah penyebaran TB di lingkungan tempat tinggal mereka.

 

“Siaga itu bukan menunjukkan pada situasi kedaruratan. Tetapi lebih pada bagaimana kita punya kewaspadaan untuk mencegah, menjaga lingkungannya supaya tidak banyak yang terkena TB,” tegas Ani.

Baca Juga :  Pemkot Bekasi Perluas Layanan Akta Kelahiran Terintegrasi di Lima RSUD

 

Kampung Siaga TB berfungsi sebagai benteng pertahanan kesehatan masyarakat yang mengandalkan kesadaran kolektif komunitas RW untuk menjaga wilayahnya tetap sehat dan terbebas dari ancaman penyakit TB. Program ini dirancang khusus untuk mendorong partisipasi komunitas terkecil dalam struktur masyarakat urban Jakarta.

 

Implementasi program ini mencakup dua komponen utama yakni edukasi berkelanjutan dan skrining TB secara sistematis. Kegiatan skrining dilakukan dengan tujuan mendeteksi kasus TB secara dini sehingga memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efektif.

 

Mekanisme pendampingan yang diterapkan dalam Kampung Siaga TB memastikan setiap warga yang terdiagnosis TB mendapatkan dukungan psikososial dan pengobatan komprehensif hingga mencapai kesembuhan total. Pendekatan ini dirancang untuk menghilangkan stigma negatif yang sering melekat pada penderita TB.

 

“Ada edukasi terus-menerus ke masyarakat. Kalau ada yang sakit TB ada pendampingan psikososial sehingga dia tidak di-stigma, tapi diberikan dukungan menyelesaikan pengobatannya,” jelas Ani.

 

 

Keberhasilan program Kampung Siaga TB sangat bergantung pada tingkat kesiapan dan komitmen setiap wilayah dalam mengimplementasikan strategi pengendalian TB berbasis komunitas. Faktor kesiapan wilayah menjadi penentu utama efektivitas program pencegahan dan pengendalian TB di tingkat grassroot.

Baca Juga :  Pengobatan Terlalu Lama, Menkes Sebut Banyak Pasien TBC Gagal Sembuh

 

“Kampung Siaga TB” adalah sebuah upaya yang berbasis kewilayahan yang sangat bergantung pada kesiapan wilayah,” pungkas Ani.

 

Konteks global menunjukkan urgensi program ini mengingat Indonesia menempati posisi kedua dunia dalam kasus TB berdasarkan Global Tuberculosis Report tahun 2024. Data internasional tersebut mencatat Indonesia memiliki estimasi 1.090.000 kasus TB, hanya kalah dari India yang menempati peringkat pertama.

 

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menetapkan target ambisius untuk menemukan 70.387 kasus TB pada tahun 2025. Pencapaian target ini didukung melalui pengembangan inovasi Kampung Siaga TB yang telah terbentuk sebanyak 274 kampung pada tahun 2024 dan akan diperluas menjadi 500 kampung pada tahun ini.

 

Strategi ekspansi ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sistem kesehatan berbasis komunitas sebagai pilar utama pengendalian TB di wilayah DKI Jakarta. Program ini diharapkan dapat menjadi model replikasi untuk daerah lain dalam mengembangkan pendekatan pengendalian TB yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. ***

 

Editor : Rizki

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Pemkot Bekasi Perluas Layanan Akta Kelahiran Terintegrasi di Lima RSUD
Wapres Gibran Fokus Perkuat Layanan Kesehatan Primer Melalui Kunjungan ke Puskesmas Jatiasih
Kemenkes Tegaskan Tak Lagi Kelola PeduliLindungi Usai Isu Peretasan
Pengobatan Terlalu Lama, Menkes Sebut Banyak Pasien TBC Gagal Sembuh
Wapres Gibran Tegaskan Komitmen Pemerintah dalam Pemerataan Akses Kesehatan hingga Pelosok Negeri
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:24 WIB

Pemkot Bekasi Perluas Layanan Akta Kelahiran Terintegrasi di Lima RSUD

Jumat, 23 Mei 2025 - 13:58 WIB

274 Kampung Siaga TB DKI Jakarta Benteng Pencegahan Tuberkulosis Berbasis Komunitas

Rabu, 21 Mei 2025 - 13:59 WIB

Wapres Gibran Fokus Perkuat Layanan Kesehatan Primer Melalui Kunjungan ke Puskesmas Jatiasih

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:06 WIB

Kemenkes Tegaskan Tak Lagi Kelola PeduliLindungi Usai Isu Peretasan

Minggu, 18 Mei 2025 - 07:25 WIB

Pengobatan Terlalu Lama, Menkes Sebut Banyak Pasien TBC Gagal Sembuh

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes