JAKARTA, BERITAKITA || Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara resmi mengungkapkan rencana besar pembangunan 30 pabrik pakan ayam di berbagai daerah di Indonesia. Program ini bukan sekadar pembangunan industri, tetapi sebuah langkah strategis untuk mengangkat kesejahteraan peternak kecil dan memperkuat pondasi produksi pangan nasional.
Dalam keterangannya di kediaman dinasnya di Kalibata, Jakarta, Jumat (21/11/2025), Mentan menegaskan bahwa proyek ini didesain untuk membantu, bukan menyaingi peternak rakyat. Ia memahami benar banyaknya peternak yang selama ini tertekan oleh tingginya harga pakan, sulitnya mendapatkan DOC (day old chick), hingga akses obat-obatan yang tidak merata.
“Pembangunan ini untuk kemandirian peternak. Kita ingin setiap pulau bisa mandiri pakan. Kalau pakannya mudah dijangkau dan harganya terjangkau, peternak bisa kembali bangkit,” tegas Amran.
Ketersediaan Pakan Terjangkau, Harapan Baru untuk Peternak
Sebagian besar pabrik akan dibangun di wilayah dengan populasi peternak unggas tinggi seperti Jawa Timur, Lampung, dan Kalimantan. Distribusi yang merata ini menjadi bukti bahwa pemerintah ingin memastikan tidak ada daerah yang tertinggal dalam rantai produksi.
Total 30 pabrik ini akan dibangun dalam dua tahap: 12 pabrik pada tahap pertama, dan 18 pabrik berikutnya pada tahap kedua.
Melalui fasilitas ini, peternak tidak hanya menerima pasokan pakan. Pemerintah juga menyediakan suplai DOC berkualitas dan obat-obatan ternak dengan harga yang lebih bersahabat. Ini berarti peternak tak perlu lagi mencari suplai dari berbagai sumber yang sering kali memakan biaya dan waktu.
“Pakan, DOC, dan obat-obatan akan tersedia dalam satu sistem. Peternak kecil harus punya jaminan agar usaha ternaknya berjalan,” jelas Amran.
Investasi Rp20 Triliun untuk Masa Depan Pangan
Pembangunan besar ini didukung pendanaan hingga Rp20 triliun dari Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Angka ini merefleksikan keyakinan pemerintah bahwa sektor peternakan bukan sekadar industri, tetapi penjaga stabilitas pangan Indonesia.
Dengan investasi ini, biaya produksi ayam dan telur diharapkan dapat ditekan. Pada akhirnya, manfaatnya tidak hanya dirasakan peternak, tetapi juga masyarakat luas dalam bentuk harga pangan yang lebih stabil dan terjangkau.
Peternak Diajak Terlibat, Bukan Hanya Menunggu
Keberhasilan program ini tak lepas dari partisipasi aktif para peternak di daerah. Pemerintah mendorong peternak untuk terlibat, mulai dari pendataan kebutuhan hingga uji coba kualitas pakan. Dengan demikian, hasil yang dicapai bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan.
“Kita bangun bersama, kita jaga bersama. Jangan sampai peternak kita berjalan sendiri,” ujar Amran.
Membangun Harapan, Menguatkan Ketahanan Pangan
Rencana ini memberi harapan baru bahwa Indonesia bisa lebih mandiri dalam produksi unggas. Lebih dari itu, langkah ini memberi pesan penting: negara hadir untuk rakyatnya, terutama mereka yang berada di akar rumput.
Ketika pabrik-pabrik ini nanti mulai beroperasi, bukan hanya pakan yang akan mengalir ke peternak tetapi juga optimisme, keberanian, dan semangat untuk kembali berkembang. ***
Penulis : Dadan
Sumber Berita: Rilis