JAKARTA, BERITAKITA || Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bertolak ke Johannesburg, Afrika Selatan, pada Jumat pagi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Keberangkatan tersebut merupakan mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia tetap hadir dan berperan aktif dalam forum ekonomi internasional tersebut.
Gibran terlihat meninggalkan Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 09.30 WIB dengan mengenakan kemeja batik cokelat. Keberangkatannya menjadi penanda komitmen pemerintah Indonesia dalam menjaga konsistensi diplomasi ekonomi dan kerja sama global. “Saya menjalankan arahan Presiden untuk memastikan Indonesia hadir dan berkontribusi,” ujar Gibran sebelum berangkat.
Secara tidak langsung, pihak Istana menyampaikan bahwa kehadiran Wapres dalam KTT G20 diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang aktif dalam proses pemulihan ekonomi dunia. Pemerintah menilai momentum tersebut penting untuk memperjuangkan kepentingan nasional serta meningkatkan jejaring kerja sama dengan berbagai negara.
KTT G20 yang digelar pada 22–23 November 2025 di Johannesburg Expo Centre akan membahas berbagai isu global yang menjadi perhatian utama para pemimpin dunia. Forum tersebut menghadirkan agenda lintas sektor mulai dari ekonomi, perubahan iklim, hingga tata kelola teknologi mutakhir.
Dalam sesi pertama, para anggota G20 akan menyoroti isu ekonomi berkelanjutan, perdagangan internasional, pembiayaan pembangunan, serta persoalan utang yang menekan negara-negara berkembang. Indonesia berupaya menyampaikan pandangan mengenai pentingnya sistem ekonomi yang inklusif dan stabil.
Sesi kedua akan fokus pada pembentukan dunia yang lebih tangguh atau resilient world. Bahasan ini meliputi mitigasi risiko bencana, perubahan iklim, transisi energi yang adil, hingga ketahanan sistem pangan. Gibran menegaskan, “Indonesia ingin memastikan bahwa transisi energi tidak meninggalkan negara berkembang.”
Sementara itu, sesi ketiga akan menyoroti isu pekerjaan layak serta tata kelola kecerdasan buatan (AI). Dalam keterangan tidak langsung, delegasi Indonesia menyebut bahwa perkembangan AI memerlukan standar global agar dapat dimanfaatkan tanpa mengabaikan aspek keamanan dan etika.
Pada kesempatan yang sama, Gibran dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara sahabat. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan Presiden Prabowo, sekaligus memperkuat kerja sama strategis termasuk isu mineral kritis yang menjadi kepentingan utama Indonesia dalam forum G20 tahun ini. ***
Editor : Beritakita.click
Sumber Berita: Rilis