KAI Kembangkan Kawasan Sudirman sebagai Pusat Integrasi Transportasi Publik Berbasis TOD

- Redaksi

Jumat, 16 Mei 2025 - 06:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Berita Kita – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tengah menyiapkan kawasan Sudirman di Jakarta Pusat sebagai pusat integrasi transportasi publik. Kawasan ini dirancang untuk menjadi simpul transportasi yang aman, efisien, bernilai tambah secara ekonomi, serta mendukung mobilitas masyarakat kota secara inklusif dan berkelanjutan.

 

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyampaikan bahwa KAI telah menggelar Kick Off Meeting bertema “Sudirman Gateway: Transit Oriented Development (TOD) Project Preparation for Viable Private Investment” pada Rabu, 14 Mei 2025. Kegiatan tersebut menjadi langkah awal dalam menyusun kajian pengembangan kawasan Sudirman berbasis konsep TOD (Transit Oriented Development).

 

“Ini menjadi langkah awal penyusunan kajian pengembangan kawasan Sudirman sebagai pusat integrasi transportasi publik yang aman, efisien, dan bernilai tambah secara ekonomi,” ujar Didiek dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (15/5).

 

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh manajemen PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), yang merupakan perusahaan patungan antara KAI dan MRT Jakarta, serta perwakilan dari Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), sebuah fasilitas kerja sama teknis dari Pemerintah Australia.

Baca Juga :  Investasi Triliunan Rupiah, Perusahaan Tiongkok Siap Bangun PLTA 300 MW di Mahulu

 

“MITJ dan KIAT akan mendukung penyusunan studi kelayakan serta strategi investasi kawasan ini,” lanjut Didiek.

 

Kawasan Sudirman dinilai memiliki peran strategis dalam jaringan transportasi publik Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan data KAI, sepanjang tahun 2024 hingga Mei 2025, Stasiun Sudirman telah melayani 14.378.933 penumpang naik dan 14.706.150 penumpang turun. Sementara Stasiun Karet melayani 4.479.228 penumpang naik dan 4.667.803 penumpang turun. Selain itu, Stasiun Dukuh Atas BNI yang melayani LRT Jabodebek juga mencatatkan 5.580.440 penumpang naik dan 5.235.997 penumpang turun pada periode yang sama.

 

Proyek pengembangan kawasan ini disebut sebagai inisiatif kolaboratif yang mencerminkan kebutuhan mobilitas masyarakat perkotaan. Didiek menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan memperkuat integrasi layanan, memaksimalkan pemanfaatan ruang, dan menciptakan simpul transit yang relevan bagi pengguna jasa transportasi publik.

 

Menurutnya, kawasan transit seharusnya menjadi motor penggerak perubahan, bukan sekadar titik persinggahan. Ia menegaskan bahwa konsep Sudirman Gateway akan memperkaya tata kelola perkotaan, selama dirancang secara selaras dengan kebijakan yang telah berjalan dan disinergikan dengan para pemangku kepentingan.

Baca Juga :  Dari Limbah Plastik Menjadi Poliuretan: Sinergi Posyantek Lebak Denok dan UNTIRTA untuk Infrastruktur Ramah Lingkungan

 

Sebagai bentuk konkret dari kerja sama yang telah dibangun, MITJ dan KIAT menandatangani kemitraan baru untuk memperbarui studi kelayakan yang sebelumnya telah disusun oleh MITJ. Pembaruan ini dilakukan agar kajian tersebut lebih sesuai dengan perkembangan dan potensi kawasan yang terus berubah.

 

“Dengan penataan ulang peran Stasiun Karet dan optimalisasi Stasiun Sudirman serta BNI City, kawasan ini diproyeksikan sebagai hub utama layanan KAI Commuter,” jelas Didiek.

 

Ruang lingkup kajian yang akan dilakukan mencakup penguatan integrasi antar moda transportasi seperti Commuter Line, MRT, LRT, dan KA Bandara. Kajian ini juga akan mempertimbangkan aspek kenyamanan pengguna serta potensi pengembangan ekonomi kawasan, termasuk ruang komersial, area kerja bersama (co-working space), dan fasilitas publik lain.

 

Proyek ini akan dikembangkan secara bertahap mulai tahun 2025, dengan prinsip transparansi, kolaborasi, dan keberlanjutan. Didiek menyatakan bahwa tujuan utama dari proyek ini adalah menciptakan mobilitas yang efisien, mendukung pertumbuhan pelaku usaha lokal, serta meningkatkan nilai kawasan secara menyeluruh. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Rizki

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Camat Teluknaga Gunting Pita Peresmian Koperasi Desa Merah Putih Desa Bojong Renged
48 Pasangan Ikuti Nikah Massal Rindang Hajatan 2025 di Jakarta Utara
RSHS Olah 400 Kg Sampah Organik Per Hari Jadi Eco-Enzym: Inovasi Hijau yang Hemat Puluhan Juta Rupiah
BGN Tegaskan Pendanaan Rp20 Triliun dari Danantara Difokuskan untuk Peternak Ayam Lokal
BGN Perketat Aturan Kemitraan MBG, Pastikan Setiap Dapur Gizi Dikelola Secara Profesional
Produksi Jagung Melimpah, Garut Kini Fokus Tambah Nilai Lewat Pabrik Silase
Bangkitkan Kedaulatan Pangan, BGN Dorong Lahirnya 6 Juta Peternak Baru untuk Dukung Program MBG
Sterilisasi Food Tray Jadi Syarat Wajib SPPG untuk Cegah Keracunan Program Makan Bergizi Gratis 
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 10:12 WIB

Camat Teluknaga Gunting Pita Peresmian Koperasi Desa Merah Putih Desa Bojong Renged

Senin, 15 Desember 2025 - 05:44 WIB

48 Pasangan Ikuti Nikah Massal Rindang Hajatan 2025 di Jakarta Utara

Rabu, 19 November 2025 - 13:05 WIB

RSHS Olah 400 Kg Sampah Organik Per Hari Jadi Eco-Enzym: Inovasi Hijau yang Hemat Puluhan Juta Rupiah

Rabu, 19 November 2025 - 11:50 WIB

BGN Tegaskan Pendanaan Rp20 Triliun dari Danantara Difokuskan untuk Peternak Ayam Lokal

Selasa, 18 November 2025 - 19:24 WIB

BGN Perketat Aturan Kemitraan MBG, Pastikan Setiap Dapur Gizi Dikelola Secara Profesional

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes