Jakarta, Berita Kita – Kepolisian Republik Indonesia mendapat apresiasi dari legislator atas penanganan cepat kasus konten menyimpang di media sosial. Penanganan tersebut terkait pembongkaran dua grup Facebook yang memuat materi tidak pantas melibatkan anak-anak. Pada Rabu, (21/05)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dr. H. Ahmad Sahroni, S.E., M.I.Kom., mengapresiasi Polri yang dinilai bergerak cepat alias gercep dalam menangani konten menyimpang hubungan sedarah atau inses dan pornografi yang dimuat dalam grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ dan ‘Suka Duka.’ Di Kedua grup tersebut terbukti menyebarkan konten menyimpang berupa hubungan sedarah (inses) dan materi pornografi.
Wakil Ketua DPR Puji Kecepatan Polri Bongkar Grup Facebook Berkonten Inses dan Pornografi Anak
JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia mendapat apresiasi dari legislator atas penanganan cepat kasus konten menyimpang di media sosial. Penanganan tersebut terkait pembongkaran dua grup Facebook yang memuat materi tidak pantas melibatkan anak-anak.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dr. H. Ahmad Sahroni, S.E., M.I.Kom., memberikan pujian kepada Polri yang dinilai bergerak dengan sigap menangani grup Facebook bernama ‘Fantasi Sedarah’ dan ‘Suka Duka’. Kedua grup tersebut terbukti menyebarkan konten menyimpang berupa hubungan sedarah (inses) dan materi pornografi.
Berdasarkan hasil penyelidikan petugas, grup Facebook tersebut tidak hanya memuat cerita-cerita menyimpang dari ribuan anggotanya, tetapi juga menyebarkan foto-foto anak di bawah umur. Yang mengkhawatirkan, sebagian foto tersebut bahkan menampilkan anak-anak yang masih berusia balita.
Tindakan tegas aparat keamanan membuahkan hasil dengan diamankannya enam orang tersangka. Para tersangka merupakan administrator grup dan anggota aktif yang berperan dalam penyebaran konten ilegal tersebut.
Ahmad Sahroni menyampaikan apresiasinya pada Rabu (21/5), menyebut langkah Polri sebagai bentuk keseriusan dalam memberantas kejahatan siber yang mengancam anak-anak.
“Gercep (gerak cepat) Polri adalah sikap tegas yang nggak main-main. Apresiasi besar, saya acungkan jempol buat Kapolri dan jajaran,” ujar Ahmad Sahroni.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap aktivitas media sosial yang dapat membahayakan anak-anak. Polri diharapkan terus menindak tegas pelaku kejahatan siber serupa untuk melindungi generasi muda dari ancaman predator online ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Humas Polri