Jakarta, Berita Kita – Penerapan rekayasa lalu lintas contraflow di Ruas Tol Jagorawi arah Puncak resmi dihentikan pada Sabtu (31/5) siang. Keputusan ini diambil atas dasar diskresi pihak Kepolisian menyusul mulai normalnya arus kendaraan yang sebelumnya mengalami peningkatan signifikan selama libur panjang perayaan Kenaikan Yesus Kristus.
Selaku operator jalan tol mengambil keputusan penghentian contraflow adalah Kepolisian dengan koordinasi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Yang dilakukan adalah penghentian contraflow di jalur yang mengarah ke Puncak. Sebelumnya contraflow diberlakukan sejak pukul 06.15 WIB dan dihentikan pada pukul 13.25 WIB. Pada pelaksanaan contraflow dilakukan di KM 44+400 hingga KM 46+400 Ruas Tol Jagorawi arah Puncak.
Dilakukan penghentian karena kondisi lalu lintas sudah kembali berangsur normal. Kondisi lalu lintas sebelumnya sempat padat karena lonjakan kendaraan yang hendak berlibur dan bersilaturahmi ke kawasan Puncak.
“Atas diskresi Kepolisian, contraflow mulai dari KM 44+400 s.d. KM 46+400 Ruas Tol Jagorawi arah Puncak dihentikan pada pukul 13.25 WIB. Lalu lintas berangsur kembali normal,” ungkap Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Alvin Andituahta Singarimbun.
Untuk mendukung kelancaran arus kendaraan, akses keluar menuju Gadog atau Puncak saat ini juga ditutup sementara. Penutupan ini merupakan dampak dari kebijakan lalu lintas satu arah (one way) dari arah Puncak menuju Jakarta yang diterapkan oleh Kepolisian.
Pengguna jalan yang hendak menuju kawasan Puncak melalui Tol Jagorawi diimbau untuk menyesuaikan rute dan waktu keberangkatan guna menghindari potensi kemacetan. Selain itu, pengguna jalan juga disarankan memastikan kecukupan saldo kartu elektronik agar tidak menimbulkan antrean saat transaksi di gerbang tol. Patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.
PT Jasa Marga mencatat, selama periode H-1 hingga Hari H libur Kenaikan Yesus Kristus pada 28–29 Mei 2025, terdapat total 325.057 kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabotabek. Angka ini dihitung dari akumulasi kendaraan yang melintasi empat gerbang tol utama, yakni GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa), dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).
Volume kendaraan tersebut mengalami kenaikan sebesar 20,6 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal harian. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis