Karawang, Berita Kita – PT Shekoneng Tekno Smart Karya Indonesia resmi memperkenalkan dua platform digital karya anak bangsa, yakni Jekoneng dan Shekoneng. Inisiatif ini lahir dari gagasan Abah K.H. Junaidi Albagdadi, pimpinan Pondok Pesantren Albagdadi di Karawang, Jawa Barat, dengan tujuan utama mendorong kebangkitan ekonomi umat dan pemberdayaan komunitas melalui teknologi.
Kedua platform ini mengusung visi menjadi layanan transportasi digital terdepan yang ramah lingkungan serta berpihak pada penguatan UMKM dan komunitas.
“Visi dan misi kami fokus pada kesejahteraan umat,” ungkap perwakilan perusahaan saat menjawab aspirasi para calon mitra di acara sosialisasi di Jakarta.
Melalui layanan berbasis kendaraan listrik, pelatihan keahlian, retail berbasis teknologi, hingga ekosistem digital yang terintegrasi, Jekoneng dan Sikoneng dirancang bukan sekadar untuk layanan transportasi daring, tetapi sebagai ruang tumbuh para pelaku usaha dan tenaga kerja lepas berbakat.
Secara visual, logo Jekoneng menggambarkan sinergi antara modernitas dan nilai-nilai tradisional. Elemen utama seperti bulatan pusat, motif tenun Megamendung, dan pohon beringin melambangkan teknologi, keseimbangan budaya, serta ketahanan dalam mendampingi transformasi sosial ekonomi.
Sementara itu, logo Shekoneng hadir sebagai lambang peran penting perempuan dalam dunia kerja modern. Perpaduan tombol bulatan, motif Megamendung, pohon beringin, serta warna hijau dan kuning menyimbolkan kekuatan, ketangguhan, dan semangat optimisme bagi para pengemudi wanita.
Dalam forum diskusi terbuka yang dihadiri ratusan calon mitra dari berbagai kecamatan di Jakarta, beberapa peserta menanyakan terkait kejelasan fasilitas layanan, mulai dari BPJS, syarat kerja, hingga peluncuran aplikasi.
“Untuk fasilitas BPJS, tidak perlu khawatir. Jika sebelumnya sudah terdaftar sebagai peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan status berubah karena bekerja, bisa kembali diurus secara mandiri setelah kontrak selesai,” jelas narasumber perusahaan menjawab kekhawatiran peserta.
Adapun terkait pertanyaan soal tanggal operasional, pihak perusahaan menyampaikan bahwa peluncuran Jekoneng dan Shekoneng dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Agustus 2025, bertepatan dengan ulang tahun Pondok Pesantren Albagdadi.
“Kita masih membentuk koordinator lapangan serta menyiapkan titik pengecasan baterai. Aplikasi belum tersedia di Play Store karena menunggu kesiapan unit agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat,” tambahnya.
Para calon mitra juga menyampaikan sejumlah usulan, termasuk kemudahan kepemilikan SIM secara kolektif dan skema cicilan, serta fleksibilitas dalam sistem kerja.
“Kami usulkan agar SIM bisa difasilitasi oleh perusahaan dan dibayar dengan skema cicilan. Ini mewakili suara mayoritas calon mitra yang belum memiliki SIM,” ungkap salah satu peserta diskusi.
Menanggapi hal tersebut, pihak perusahaan menyatakan akan menyampaikan usulan tersebut ke jajaran manajemen sebagai bentuk aspirasi mitra.
Selain fokus pada transportasi daring, perusahaan juga mendorong mitra untuk mengembangkan potensi pribadi seperti keahlian servis, pelatihan, hingga kegiatan keagamaan dan seni.
“Jangan jadikan ojek daring sebagai pekerjaan utama. Yang utama adalah potensi diri masing-masing. Kita ingin ini jadi tempat bertumbuh, bukan sekadar mencari order,” tegas narasumber perusahaan.
Dengan semangat gotong royong dan teknologi, Jekoneng dan Sikoneng digadang menjadi platform digital berbasis pesantren pertama di Indonesia yang menggabungkan nilai tradisi, keberlanjutan, serta kemandirian ekonomi umat. ***
Penulis : Rizki
Sumber Berita: https://youtu.be/S6hqLqoy0sY?si=zUdrDENGHGk4EN6S