Jakarta, Berita Kita – Komitmen Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mendukung program kedaulatan pangan nasional mendapat apresiasi dari Anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka. Ia menilai, langkah Polri yang aktif terlibat dalam kegiatan pertanian merupakan bentuk transformasi institusional yang signifikan, dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan masyarakat.
Apresiasi tersebut disampaikan Martin usai kegiatan panen raya jagung serentak kuartal II tahun 2025 yang digelar Polri di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6). Dalam kegiatan tersebut, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo turut mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto secara langsung.
“Ketika institusi kepolisian hadir di tengah-tengah petani, membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, itu bukan hal kecil. Itu transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan,” kata Martin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/6).
Ia menyebut, kehadiran Kapolri dalam kegiatan panen jagung itu mencerminkan kesungguhan Polri dalam mengambil peran strategis sebagai bagian dari instrumen pembangunan nasional, tidak semata menjalankan fungsi penegakan hukum.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa,” ujarnya.
Program penanaman jagung seluas satu juta hektare yang ditargetkan Polri untuk tahun 2025, menurut Martin, merupakan langkah realistis sekaligus cerminan kemampuan Polri dalam menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat secara langsung.
“Ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Ketika Polri berkontribusi di sektor ini, itu memperkuat posisi Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, bukan hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari aspek ekonomi rakyat,” tuturnya.
Martin turut menyoroti capaian panen jagung Polri yang signifikan, yakni sebesar 118.975 ton pada kuartal I dan meningkat hingga 1,78 juta hingga 2,54 juta ton pada kuartal II tahun 2025. Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kerja lintas sektoral yang nyata dan perlu diperkuat secara berkelanjutan.
“Ini kerja konkret, bukan simbolik. Ini bentuk bahwa negara hadir, dan Polri menjadi bagian penting dari kehadiran itu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Martin menekankan pentingnya memperluas sinergi antara Polri dan sektor pertanian ke berbagai daerah lain di Indonesia. Ia menilai kolaborasi ini telah menunjukkan hasil positif, khususnya melalui bantuan alat dan mesin pertanian yang disalurkan kepada kelompok tani dan koperasi di lima wilayah Polda, yaitu Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bengkulu.
“Program ini sangat baik dan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan. Saya berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak demi memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Martin. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis