Jakarta, Berita Kita – Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, dilaporkan mengalami gangguan serius setelah diduga menjadi sasaran serangan siber. Peristiwa ini terjadi sesaat sebelum Iran meluncurkan gelombang serangan rudal ke wilayah Tel Aviv pada Minggu, 15 Juni 2025. Akibat gangguan tersebut, sejumlah rudal Israel justru jatuh di dalam wilayah negaranya sendiri dan memicu kekacauan serta kepanikan massal.
Kondisi tersebut mengakibatkan sistem pertahanan Israel lumpuh dan tidak mampu menghalau rentetan rudal dari Iran. Dalam rekaman video yang beredar luas, terlihat dengan jelas bagaimana rudal-rudal Iran meluncur bebas dan menghantam target-target darat tanpa perlawanan berarti dari sistem antirudal milik Israel.
Serangan balasan dari Iran berlangsung secara intens pada Senin malam, 16 Juni 2025. Dalam gelombang ofensif tersebut, militer Iran menyasar sejumlah instalasi strategis di wilayah pendudukan Israel. Jutaan warga Israel terpaksa mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah demi menyelamatkan diri dari serangan yang terus berlangsung.
Di tengah eskalasi konflik yang memanas, pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengumumkan penunjukan komandan militer baru. Ia juga menyatakan bahwa Israel telah melakukan kesalahan besar dengan menyerang wilayah Iran secara intensif sebelumnya. Khamenei menegaskan bahwa negaranya tidak akan menunjukkan belas kasih terhadap Israel dan akan terus melanjutkan perjuangan militernya.
Peristiwa ini menandai peningkatan serius dalam ketegangan antara kedua negara, memperlihatkan bagaimana perang modern kini melibatkan tidak hanya kekuatan militer konvensional, tetapi juga serangan digital yang mampu melumpuhkan sistem pertahanan canggih sekalipun. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis