Jakarta, Berita Kita – Menjelang perilisan film Superman terbaru garapan James Gunn, jagat maya kembali dihebohkan oleh aksi sekelompok penggemar fanatik yang dikenal sebagai Sneider Fans atau Sneiderbots. Komunitas ini menyerukan ajakan boikot terhadap film tersebut sebagai bentuk protes terhadap penghentian semesta Snyderverse oleh DC Studios.
Seruan boikot muncul melalui sebuah unggahan anonim di subreddit SnyderCut, yang mengajak publik untuk “menghancurkan film Superman” saat dirilis pada 11 Juli 2025 mendatang. Ajakan itu mencantumkan strategi yang dianggap tidak etis, antara lain menyebarkan spoiler, memberi ulasan buruk secara masif di situs review, serta memesan tiket online tanpa menyelesaikan pembayaran untuk mengacaukan sistem penjualan.
“Tembakan pertama James Gunn membunuh Snyderverse, dan ini adalah kesempatan kita untuk merebut kembali yang menjadi milik kita,” tulis pengguna anonim tersebut dalam unggahan yang sudah dihapus.
Kronologi Konflik dan Akar Fandom Sneiderverse
Kecintaan terhadap karya Zack Snyder dimulai sejak film Man of Steel (2013) yang menghadirkan nuansa gelap dan realistis bagi karakter Superman. Puncaknya terjadi setelah kampanye Release the Snyder Cut berhasil menekan Warner Bros merilis Zack Snyder’s Justice League pada 2021. Kesuksesan ini melahirkan basis penggemar loyal yang kemudian mengorganisir diri dalam komunitas Sneider Cult.
Namun, konflik muncul setelah James Gunn dan Peter Safran mengambil alih kendali DC Studios dan memutuskan untuk menghentikan DC Extended Universe (DCEU) versi Snyder. Kebijakan ini memicu kemarahan para Sneider Fans, yang kembali menyerukan tagar Sell Snyderverse to Netflix dan Gunn & Safran Out.
Kronologi Konflik dan Akar Fandom Sneiderverse
Kontroversi yang semakin viral akhirnya memancing tanggapan dari CEO DC Studios, James Gunn.
“Saya pikir kita bakal bertahan. Saya tidak yakin apakah delapan orang yang mendengarkan mereka akan mengubah jalannya peristiwa,” kata Gunn menanggapi ajakan boikot tersebut.
Moderator subreddit SnyderCut juga merilis klarifikasi resmi. Mereka menegaskan bahwa unggahan tersebut tidak mencerminkan sikap komunitas, dibuat oleh akun anonim, dan telah dihapus karena melanggar pedoman.
“Kami tidak mendukung ketidakjujuran atau manipulasi untuk menghentikan orang lain menonton film. Setiap orang berhak memilih dengan dompet mereka sendiri,” bunyi pernyataan resmi para moderator Reddit.
Dinamika Fandom dan Perpecahan Internal
Fenomena Sneider Fans menyimpan ironi tersendiri. Di satu sisi, mereka pernah menunjukkan kekuatan kolektif melalui kampanye sosial dan donasi amal yang terinspirasi dari tragedi pribadi Zack Snyder. Di sisi lain, mereka juga kerap melakukan aksi keras, seperti menyebar kebencian terhadap film atau pembuat film yang tidak sesuai dengan visi Snyder.
Menariknya, Zack Snyder sendiri belum bersuara secara resmi menanggapi aksi boikot tersebut. Ia kini tengah sibuk menggarap berbagai proyek non-DC, seperti Rebel Moon dan Army of Thieves di Netflix.
Pendekatan Baru James Gunn untuk DC Universe
Film Superman terbaru menjadi pembuka Chapter One: Gods and Monsters, bagian dari semesta baru DCU versi James Gunn. Ia diketahui berkonsultasi langsung dengan Zack Snyder dalam proses pengembangan film ini. Gunn memilih untuk tidak mengulang kisah asal-usul Superman, melainkan langsung menempatkan tokoh tersebut sebagai pusat semesta yang lebih luas.
“Superman akan menjadi pusat dari dunia DC yang baru dan lebih luas. Kami ingin menunjukkan bahwa DC bukan hanya soal Batman dan Superman saja,” ujar Gunn dalam sesi promosi.
Kesimpulan dan Dampak yang Ditimbulkan
Seruan boikot yang beredar justru memunculkan reaksi terbalik dari publik. Alih-alih mematikan antusiasme, kontroversi ini malah mengundang empati terhadap James Gunn dan meningkatkan sorotan terhadap film Superman. Sebagian pihak bahkan berspekulasi bahwa ajakan tersebut mungkin merupakan bagian dari strategi black campaign untuk mendongkrak perhatian terhadap film.
Fakta bahwa Sneider Fans gagal mendukung film seperti Black Adam atau karya orisinal Snyder di luar DC memperlihatkan bahwa kekuatan fandom mereka tidak selalu terwujud dalam bentuk nyata. Situasi ini menandai pergeseran dinamika di dunia fandom, di mana kecintaan terhadap tokoh idola berisiko berubah menjadi obsesi yang merusak.
Kini, dunia menanti apakah Superman versi James Gunn akan mampu menjawab ekspektasi publik dan mengembalikan kejayaan semesta sinematik DC ke puncak popularitasnya. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: https://youtu.be/JnokJeZ647U?si=ZEJG7bH6nNMwUC3O