Merajut Masa Depan Pendidikan Indonesia: AI, Etika, dan Kemandirian Menuju Indonesia Abadi

- Redaksi

Senin, 7 Juli 2025 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indramayu, BeritaKita — Ahad yang cerah (6/7/2025), ribuan peserta dari berbagai elemen pendidikan Al-Zaytun mengikuti sesi pelatihan ke-6 bertajuk Transformasi Revolusioner Pendidikan Berasrama demi Terwujudnya Indonesia Modern di Abad XXI dan Usia 100 Tahun Kemesdekaan.

 

Dalam sambutan pembukaannya, Dr. Irfan Iswandi selaku panitia menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan yang dirancang sebagai elaborasi gagasan besar Syaykh Al-Zaytun dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dengan partisipasi lebih dari 2.500 pelaku didik, dari dosen hingga unit pendukung, forum ini mengusung kurikulum inovatif L-STEAM, yang menempatkan “Law” sebagai fondasi moral dalam membangun generasi bangsa berbasis karakter, teknologi, dan peradaban.

 

Pada pekan ke-6 ini, diisi oleh Prof. Dr. Yeni Herdiyeni,S.Si., M.Kom. Guru Besar AI dari IPB University yang membawakan sub tema “AI untuk Pendidikan.”

 

Dalam paparannya yang menggugah, Prof. Yeni, menegaskan bahwa kecerdasan buatan bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk membangun sistem pendidikan yang adaptif, berbasis computational thinking dan cognitive skill. Beliau mengajak para pendidik untuk tidak memosisikan AI sebagai pengganti, melainkan sebagai mitra dalam mengembangkan daya nalar dan analitik peserta didik.

“Human intelligence tetap di atas segalanya,” tegasnya, sembari menunjukkan pentingnya interaksi alamiah dan etika dalam setiap pemanfaatan teknologi.

 

Baca Juga :  UKW AsMEN–LUKW UPDB Perkuat Integritas Wartawan di Tengah Disrupsi Digital

Lebih jauh, Prof. Yeni memaparkan konsep pembelajaran berbasis algoritmik yang bertumpu pada empat keterampilan utama: dekomposisi masalah, abstraksi informasi, pengenalan pola, dan instruksi terstruktur.

 

Teknologi seperti ChatGPT, Duolingo, hingga Google Lens hanyalah implementasi dari cara kerja otak manusia yang dipetakan dalam bentuk kecerdasan buatan. AI bukan sekadar kode, melainkan refleksi kecerdasan biologis manusia, seperti memori jangka panjang, visual cortex, hingga sistem kekebalan tubuh yang kini menjadi algoritma komputer.

 

Sebagai penutup, ia memaparkan hasil riset kolaboratif IPB yang mengembangkan teknologi AI inklusif untuk sektor pertanian, dari deteksi penyakit tanaman via image recognition, pemetaan perkebunan menggunakan drone, hingga pengenalan kelenjar minyak untuk riset farmasi.

 

“Coding bukan tujuan, tapi analitik adalah kuncinya,” ujarnya, sembari mengajak peserta menyiapkan rambu etis dalam penggunaan AI agar teknologi tetap melayani manusia.

Syaykh Panji Gumilang, dalam sambutannya yang kaya refleksi, menyandingkan pembelajaran masa kecil berbasis fonetik lokal AIUEO dengan filosofi pendidikan modern berbasis etika dan spiral iteratif. Ia mengkritisi model pembelajaran yang dipaksakan berdasarkan kalender tengah tahun, dan menyarankan sinkronisasi dengan siklus kehidupan dan fiskal Indonesia.

 

Dalam pandangannya, AI harus berpihak pada nilai-nilai lokal, bukan sekadar teknologi yang diadopsi tanpa jiwa.

 

Baca Juga :  Shaf Berjarak: Membaca Kembali Tradisi Salat Berjamaah di Mahad Al-Zaytun

Syaykh juga menegaskan bahwa Indonesia Raya harus dimaknai secara utuh dalam tiga stanza—sebagai ontologi, epistemologi, dan aksiologi bangsa. Ia menyerukan agar bangsa ini menjadikan “Indonesia abadi” sebagai janji peradaban, bukan sekadar “harga mati” yang transaksional. Dengan kurikulum L-STEAM yang diawali dengan hukum, Indonesia diyakini mampu menjadi pelopor transformasi pendidikan berbasis karakter dan teknologi di tingkat global.

Sesi tanya-jawab menambah kedalaman diskusi, di antaranya pertanyaan dari Datuk Sir Imam Prawoto, KRSS., MBA., CRBC. tentang kemampuan bangsa membangun teknologi AI. Prof. Yeni menegaskan bahwa Indonesia memiliki SDM unggul, namun perlu penguatan ekosistem dan investasi lokal agar tidak terus bergantung pada produk luar. Ia mengapresiasi langkah Al-Zaytun untuk menjadi builder, bukan sekadar user, dan mendorong lahirnya guideline etis dalam kurikulum berbasis AI.

 

EpilogPendidikan yang Menyentuh Nurani :

 

Di tengah euforia teknologi, pelatihan ini menjadipenanda bahwa pendidikan sejatinya bukan sekadar proses pemindahan pengetahuan, tetapi perjalanan membentuk manusia utuh yang berpikir mendalam, beretika, dan berdaya cipta. Teknologi boleh canggih, data boleh melimpah, algoritma boleh mutakhir—namun tak ada yang melebihi ketulusan niat dalam mendidik dan keyakinan bahwa masa depan bangsa terletak pada generasi yang memahami makna menjadi manusia. ***

 

(Ali Aminulloh)

Penulis : Ali Aminulloh

Berita Terkait

Komisioner Komnas HAM Tekankan Tanggung Jawab Kemanusiaan dalam Wisuda IAI Al-AZIS
Penguji UKW Lestantya R. Baskoro Tekankan Pentingnya Semangat Belajar bagi Wartawan Muda dan Madya
Pesan Rektor UGJ kepada Wisudawan IAI Al-Azis: Dari Wisuda Menuju Medan Pengabdian
UKW Wartawan Muda AsMEN Angkatan 65/2 Jadi Pengalaman Berharga bagi Jurnalis Kalbar
UKW AsMEN–LUKW UPDB Perkuat Integritas Wartawan di Tengah Disrupsi Digital
IDSurvey Goes To Campus Pattimura, Serahkan Beasiswa dan Kolaborasi Pengembangan Talenta Muda
Uji Kompetensi Wartawan Digelar di DPW AsMEN DKI Jakarta, Dorong Ketangguhan Jurnalis di Era Disrupsi
Pancasila sebagai Soft Power: Indonesia Meneguhkan Diri sebagai Guru Peradaban
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:56 WIB

Komisioner Komnas HAM Tekankan Tanggung Jawab Kemanusiaan dalam Wisuda IAI Al-AZIS

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:44 WIB

Penguji UKW Lestantya R. Baskoro Tekankan Pentingnya Semangat Belajar bagi Wartawan Muda dan Madya

Rabu, 17 Desember 2025 - 17:36 WIB

Pesan Rektor UGJ kepada Wisudawan IAI Al-Azis: Dari Wisuda Menuju Medan Pengabdian

Selasa, 16 Desember 2025 - 15:43 WIB

UKW AsMEN–LUKW UPDB Perkuat Integritas Wartawan di Tengah Disrupsi Digital

Senin, 15 Desember 2025 - 17:28 WIB

IDSurvey Goes To Campus Pattimura, Serahkan Beasiswa dan Kolaborasi Pengembangan Talenta Muda

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes