Padang, BeritaKita – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya, PT Semen Padang, memberikan dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas lokal dengan mendampingi Sekolah Perempuan di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Program ini difokuskan pada pengembangan budidaya jamur tiram sebagai sumber penghasilan dan ketahanan pangan masyarakat.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menyampaikan bahwa program pendampingan dan bantuan ini telah menunjukkan hasil yang signifikan.
“Dengan pendampingan dan bantuan dari SIG melalui PT Semen Padang, usaha ini terus berkembang dan mampu memproduksi 3–7 kilogram jamur tiram per hari,” ungkap Vita dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Vita menjelaskan bahwa tingginya konsumsi jamur tiram di Kota Padang menjadi peluang usaha yang potensial. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Sekolah Perempuan bersama Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Forum Nagari Baringin untuk merintis budidaya jamur di lingkungan mereka.
Ia menegaskan bahwa SIG tidak hanya mendukung usaha rintisan, tetapi juga memfokuskan bantuan kepada pemberdayaan perempuan.
“Salah satu fokus SIG dalam keberlanjutan adalah menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif dan tepat sasaran, sehingga memberikan dampak positif yang optimal dan berkelanjutan,” jelasnya.
Vita menilai, berkembangnya usaha jamur tiram di Padang menjadi wujud nyata kontribusi SIG Group dalam mendukung ekonomi berkelanjutan masyarakat.
Sementara itu, Pengelola UEP Jamur Tiram Sekolah Perempuan, Tin Suarni, mengungkapkan bahwa ide merintis budidaya jamur tiram berangkat dari tingginya permintaan jamur di wilayah mereka.
“Ide ini mendapat dukungan dari PT Semen Padang berupa fasilitas pendukung dan pendampingan, yang menjadi fondasi awal kesuksesan program ini,” ujar Tin.
Ia menyebutkan bahwa kegiatan budidaya ini dimulai sejak September 2024 dengan bantuan dari PT Semen Padang, meliputi bibit, media tanam, oven, pondok budidaya, dan perlengkapan lainnya.
Usaha tersebut awalnya hanya memiliki 1.000 media tanam. Kini, kapasitasnya meningkat hingga 3.000 media tanam, dengan hasil panen berkisar 3–5 kilogram per hari dan bahkan pernah mencapai 7 kilogram dalam sehari.
Selain menjual jamur tiram mentah, kelompok ini juga mengolah hasil panen menjadi makanan siap saji seperti keripik dan rendang jamur tiram.
Tin berharap, kawasan Baringin dapat berkembang menjadi sentra budidaya jamur tiram di Kota Padang, mengingat cuaca dan kondisi lingkungan yang mendukung. Ia menambahkan bahwa harga jual jamur tiram saat ini mencapai Rp25 ribu per kilogram, memberikan peluang usaha yang menjanjikan bagi ibu rumah tangga.
“Berkat dukungan dan bantuan SIG dan Semen Padang, usaha kami dapat berkembang dan hasilnya sangat membantu ekonomi rumah tangga serta memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” tutup Tin. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis