Abimana Ungkap Keserakahan Jadi Penyebab Runtuhnya Industri Film Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 19 Juli 2025 - 05:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, BeritaKita – Aktor dan produser Abimana Aryasatya menyampaikan kritik tajam terhadap kondisi industri perfilman Indonesia yang menurutnya tengah mengalami kemunduran. Ia menilai bahwa akar permasalahan yang merusak ekosistem perfilman nasional adalah keserakahan yang terus berulang dari waktu ke waktu.

 

Dalam sebuah pernyataan blak-blakan, Abimana menyoroti bagaimana produksi film saat ini cenderung mengedepankan kuantitas tanpa memperhatikan kualitas. Ia mengatakan, “Yang membunuh film Indonesia sebetulnya masih sama: keserakahan. Sekarang lagi terjadi lagi. Semua orang kerja. Ada sutradara yang setiap minggu bisa syuting satu film.”

 

Menurutnya, situasi tersebut membuat hasil akhir film menjadi monoton dan kehilangan kualitas artistik. “Apakah hasilnya bagus? Tidak. Akan begitu-begitu aja. Nyampai titik jenuh nanti penonton film Indonesia bilang, ‘film Indonesia gitu-gitu doang’,” ujarnya.

Baca Juga :  “Gone, But Not Goodbye” Jadi Persembahan Haru Linkin Park Bersama Emilia Armstrong Gantikan Chester Bennington

 

Abimana juga mengaku mulai kesulitan membedakan film satu dengan lainnya karena kemiripan yang terlalu mencolok. Ia menyampaikan, “Gua juga udah mulai enggak bisa ngebedain nih. Maaf Bapak-bapak ya, siapa tuh Bapak-bapak yang punya uang di sana? Iya. Enggak bisa ngebedain nih poster yang satu sama yang dua, judulnya sama, filmnya warnanya juga sama. Yang main kadang juga sama.”

 

Ia menegaskan bahwa sejak dulu, kerusakan dalam industri film lokal disebabkan oleh orientasi pada keuntungan semata. “Yang menghancurkan dari dulu adalah ini: keserakahan. Oh, serakah yang penting keambil duitnya. Habis itu, produsen value-nya turun,” tegasnya.

Baca Juga :  Nathalie Holscher Buka Suara soal Isu Viral dengan Lisa Mariana

 

Abimana memperingatkan bahwa jika pola ini terus berlanjut, maka yang akan tersisa hanyalah segelintir orang yang benar-benar mencintai film. Ia menutup pernyataannya dengan nada prihatin, “Balik lagi kita nanti, sisanya cuma orang-orang yang cinta film. Sisanya cuma sedikit.”

 

Pernyataan Abimana menjadi refleksi keras terhadap realita yang tengah dihadapi industri perfilman tanah air. Ia berharap agar pelaku industri mulai kembali pada nilai-nilai idealisme demi menjaga masa depan film Indonesia. ***

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Rizki

Berita Terkait

Kabar Duka Gery Iskak, Ade Jigo Ungkap Detik-Detik Menerima Informasi Kecelakaan
Danny Seagren, Aktor Pertama Pemeran Spider-Man Live-Action, Tutup Usia
Tom Cruise Rayakan Kekuatan Sinema Saat Terima Oscar Kehormatan
Teh Rianti: Prinsip Hidup, Hijab, dan Perjalanan dari Dunia Musik ke Kegiatan Sosial
Candra Darusman Dorong Digitalisasi untuk Perkuat Peran LMKN
Ikang Fawzi Desak Pembaruan Sistem LMK untuk Distribusi Royalti yang Lebih Transparan
Sidang Nikita Mirzani Memanas, Tuntutan Kriminalisasi dan Dugaan Rekayasa Hukum Mewarnai Proses Peradilan
Hijrah Total Ivan Gunawan: Konsisten Salat, Tutup Kartu Kredit, dan Bangun Masjid
Berita ini 40 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 29 November 2025 - 18:26 WIB

Kabar Duka Gery Iskak, Ade Jigo Ungkap Detik-Detik Menerima Informasi Kecelakaan

Sabtu, 29 November 2025 - 10:36 WIB

Danny Seagren, Aktor Pertama Pemeran Spider-Man Live-Action, Tutup Usia

Selasa, 18 November 2025 - 10:50 WIB

Tom Cruise Rayakan Kekuatan Sinema Saat Terima Oscar Kehormatan

Senin, 1 September 2025 - 21:33 WIB

Teh Rianti: Prinsip Hidup, Hijab, dan Perjalanan dari Dunia Musik ke Kegiatan Sosial

Kamis, 28 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Candra Darusman Dorong Digitalisasi untuk Perkuat Peran LMKN

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes