Legenda Kelam Malin Kundang: Joko Anwar dan Come and See Pictures Hadirkan Interpretasi Baru Cerita Rakyat ke Layar Lebar

- Redaksi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, BeritaKita — Industri perfilman tanah air kembali diramaikan dengan kehadiran karya terbaru dari rumah produksi Come and See Pictures. Kali ini, Joko Anwar bersama Tia Hasibuan mempersembahkan sebuah film yang diadaptasi dari salah satu legenda rakyat paling ikonik di Indonesia, Malin Kundang, dengan judul Legenda Kelam Malin Kundang.

 

Film ini menjadi debut penyutradaraan bagi Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo. Keduanya berupaya menafsirkan kembali kisah klasik Malin Kundang ke dalam bingkai kehidupan manusia modern, lengkap dengan isu trauma antar-generasi yang relevan dengan realitas saat ini.

 

Trailer resmi Legenda Kelam Malin Kundang baru saja dirilis dan berhasil memancing rasa penasaran publik. Dalam potongan adegan yang ditampilkan, penonton diajak masuk ke dalam lapisan misteri kehidupan seorang tokoh bernama Alif, diperankan oleh Rio Dewanto, yang hidup harmonis bersama keluarga kecilnya.

 

Namun, di balik harmoni itu, tersimpan rahasia yang tidak pernah benar-benar selesai. Seperti micro painting yang dikerjakan Alif, detail-detail kecil kehidupannya perlahan menyingkap sesuatu yang jauh lebih besar.

 

Konflik semakin memuncak ketika seorang perempuan tua, diperankan Vonny Anggraini, datang dan mengaku sebagai ibu Alif. Kehadiran sosok tersebut mengacaukan ingatan dan keyakinan Alif, karena ia bahkan tidak mengingat wajah ibunya yang ditinggalkan 18 tahun lalu.

 

Film ini dibintangi oleh deretan aktor papan atas seperti Rio Dewanto, Faradina Mufti, Vonny Anggraini, Jordan Omar, Sulthan Hamonangan, Gambit Saifullah, Nova Eliza, hingga Tony Merle. Kehadiran mereka menambah kekuatan karakterisasi dalam cerita yang penuh misteri dan emosi.

Joko Anwar tidak hanya bertindak sebagai produser bersama Tia Hasibuan, tetapi juga ikut menulis skenario bersama Rafki Hidayat dan Aline Djayasukmana. Ia pun berperan sebagai penyunting gambar, memperlihatkan keterlibatan penuh dalam setiap detail produksi.

Baca Juga :  Film Horor Maryam: Janji & Jiwa Yang Terikat Hadirkan Teror Gaib Jin yang Jatuh Cinta pada Manusia

 

Menurut Joko, film ini bukan sekadar interpretasi ulang legenda Malin Kundang, melainkan refleksi tentang luka yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia menegaskan bahwa tema utama film ini adalah intergenerational trauma.

 

“Tema yang kami bawa adalah intergenerational trauma. Apakah sesuatu yang menjadi beban dari generasi sebelumnya harus tetap dirasakan oleh generasi penerus? Bukan hanya pada tatanan keluarga, namun dalam konteks yang lebih besar, dalam tatanan bangsa,” ujar Joko Anwar.

 

Ia melanjutkan bahwa keresahan inilah yang menjadi bahan bakar utama dalam proses kreatif. “Apakah beban generasi sebelumnya dengan segala macam permasalahannya, memang harus diterima, atau bisa ditolak dan memulai dari kertas kosong? Itu yang menjadi keresahan kami ketika membuat film Legenda Kelam Malin Kundang,” jelasnya.

 

Bagi Joko, film ini sekaligus menegaskan pentingnya regenerasi di industri perfilman Indonesia. Ia menyebut kehadiran suara-suara baru dari generasi muda sangat penting untuk menjaga keberagaman film dalam negeri.

 

“Kita butuh orang-orang baru dari generasi baru dalam perfilman kita, agar film Indonesia beragam. Salah satu yang paling penting adalah dengan mengeluarkan suara-suara baru,” ungkap Joko.

Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo sendiri mengaku membawa pengalaman pribadi ke dalam film ini. Mereka mencoba menyajikan karakter dan cerita dengan kejujuran yang dapat dirasakan penonton.

 

“Kami berusaha menampilkan karakter dan ceritanya dengan jujur. Berbagai hal yang dialami karakter di film, juga pernah kami alami. Bagaimana karakter bersikap, impuls yang diberikan ke pemeran, sedikit banyak ada hal yang kami bisa relate,” tutur Rafki dan Kevin.

 

Rio Dewanto, pemeran tokoh utama Alif, menilai film ini memberikan lapisan karakterisasi yang dalam. Ia menegaskan bahwa kisah Malin Kundang yang dikenal luas kini hadir dengan pendekatan baru yang segar.

Baca Juga :  Hulk Disebut Jadi Ancaman Baru di Spider-Man: Brand New Day

 

“Rafki dan Kevin membawa sebuah cerita yang terinspirasi dari salah satu legenda paling dikenal di Indonesia dengan suara dan cara yang baru. Dengan otentisitas keduanya, film ini terasa segar dan mengajak saya untuk menyelami luka manusia antar-generasi,” kata Rio.

 

Faradina Mufti, yang memerankan karakter Nadine, menambahkan bahwa perannya akan menjadi pintu masuk penonton dalam memahami misteri yang melingkupi Alif. “Film ini akan membawa penonton untuk menyelami kisah kelam dari luka yang dialami Alif. Peranku sebagai Nadine akan membuka sisi misterius dari cerita ini,” ujarnya.

 

Film ini diproduksi oleh Come and See Pictures bekerja sama dengan Rapi Films dan Legacy Pictures. Sementara itu, Barunson E&A bertindak sebagai world sales agent untuk memasarkan film ini ke kancah internasional.

Sinopsis resmi film menyebutkan bahwa Alif, seorang pelukis micro painting kelas dunia, baru saja pulih dari kecelakaan. Saat mencoba bangkit dan kembali menjalani hidupnya, seorang perempuan tua tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibunya. Dari titik itu, Alif terseret masuk ke dalam rahasia kelam yang berakar dari masa lalunya.

 

Film Legenda Kelam Malin Kundang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 27 November 2025. Publik dapat mengikuti perkembangan terbaru film ini melalui akun Instagram resmi @comeandseepictures.

 

Dengan kehadiran film ini, Come and See Pictures sekali lagi menegaskan komitmennya untuk menghadirkan karya-karya dengan narasi kuat, kualitas produksi tinggi, serta membuka ruang bagi sineas baru untuk menyuarakan keresahan mereka melalui medium film.   ***

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Andien Rayakan 25 Tahun Berkarya Lewat “Konser Suarasmara” di Istora Senayan: Perpaduan Musik, Estetika, dan Keberlanjutan
AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! Siap Menghibur Penonton Mulai 27 November 2025 — Komedi Pecah, Dramanya
Film Pangku Hadirkan Kisah Mengharukan Tentang Keteguhan Seorang Ibu
Andien Rilis “Ujung-Ujungnya Kamu”: Kolaborasi dengan Klara Riva & SEEK, Visualisasi Cinta yang Dekat dengan Generasi Kini
Film Pangku Raih 4 Penghargaan di Busan International Film Festival 2025
Tukar Takdir: Nicholas Saputra Hadapi Trauma dan Luka dalam Drama Petaka Pesawat
Angga Yunanda & Shenina Cinnamon Jadi Pasutri di Film Dopamin, Teaser Trailer dan Poster Resmi Dirilis, Tayang 13 November 2025
Soraya Intercine Films Rilis Teaser Poster Suzzanna: Santet Dosa di Atas Dosa, Film Termahal dalam Sejarah Produksinya
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 14:54 WIB

Andien Rayakan 25 Tahun Berkarya Lewat “Konser Suarasmara” di Istora Senayan: Perpaduan Musik, Estetika, dan Keberlanjutan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:05 WIB

AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU! Siap Menghibur Penonton Mulai 27 November 2025 — Komedi Pecah, Dramanya

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:21 WIB

Film Pangku Hadirkan Kisah Mengharukan Tentang Keteguhan Seorang Ibu

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:08 WIB

Legenda Kelam Malin Kundang: Joko Anwar dan Come and See Pictures Hadirkan Interpretasi Baru Cerita Rakyat ke Layar Lebar

Jumat, 26 September 2025 - 21:57 WIB

Andien Rilis “Ujung-Ujungnya Kamu”: Kolaborasi dengan Klara Riva & SEEK, Visualisasi Cinta yang Dekat dengan Generasi Kini

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes