Kota Bekasi, BeritaKita—-Enam siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru III, Kecamatan Bekasi Barat, harus mendapatkan perawatan intensif setelah diduga mengalami keracunan makanan. Peristiwa ini terjadi usai para siswa mengonsumsi makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis siang.
Kondisi tersebut membuat suasana sekolah sempat panik. Guru dan pihak sekolah segera berinisiatif membawa para siswa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Ananda Bekasi untuk mendapatkan pertolongan medis.
Setibanya di rumah sakit, tim medis langsung melakukan penanganan cepat terhadap para korban. Gejala yang dialami siswa di antaranya pusing, mual, hingga muntah. Setelah diberikan perawatan, kondisi para siswa berangsur membaik.
Mendengar kabar adanya insiden ini, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto langsung bergerak cepat. Ia segera menuju RS Ananda Bekasi untuk memastikan kondisi kesehatan anak-anak yang terdampak.
Dalam kunjungannya, Tri Adhianto menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang menimpa para siswa. Ia menegaskan bahwa keselamatan dan pemulihan korban menjadi prioritas utama Pemerintah Kota Bekasi.
Tri mengatakan bahwa seluruh biaya pengobatan para siswa akan ditanggung penuh pemerintah daerah. Ia ingin memastikan para korban benar-benar pulih sebelum kembali beraktivitas di sekolah.
Wali Kota Bekasi itu menuturkan rasa syukurnya karena kondisi anak-anak mulai membaik setelah mendapat penanganan dokter.
Ia menegaskan, “Saya turut prihatin atas kejadian ini. Alhamdulillah kondisi para siswa sudah dalam penanganan tim medis dan mulai membaik. Saya pastikan seluruh biaya perawatan ditanggung hingga mereka benar-benar pulih.”
Selain meninjau langsung kondisi korban, Tri Adhianto juga segera menginstruksikan evaluasi menyeluruh terhadap penyedia makanan MBG. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat agar kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.
Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan langsung menurunkan tim untuk melakukan uji sampel makanan yang dikonsumsi para siswa. Langkah ini diambil guna memastikan sumber pasti penyebab keracunan.
Menurut Tri, program MBG sejatinya merupakan kebijakan positif yang bertujuan menyehatkan generasi muda Kota Bekasi. Namun, ia menegaskan bahwa kualitas, keamanan, serta kebersihan makanan harus menjadi prioritas utama.
Dalam pernyataannya, Tri menekankan, “Program Makanan Bergizi Gratis ini adalah ikhtiar baik untuk menyehatkan generasi kita. Karena itu, keamanan, kebersihan, dan kualitas makanan akan menjadi prioritas utama. Saya minta seluruh jajaran terkait untuk memperketat pengawasan.”
Ia menambahkan bahwa evaluasi bukan hanya sebatas teknis distribusi, tetapi juga menyangkut standar produksi dan kelayakan penyedia makanan. Pihak ketiga yang terlibat dalam pengadaan MBG diminta benar-benar memenuhi standar kesehatan pangan.
Di sisi lain, Tri Adhianto juga mengimbau para orang tua siswa agar tetap tenang menghadapi kejadian ini. Ia meyakinkan bahwa pemerintah daerah bekerja serius menangani persoalan tersebut.
Ia mengatakan, “Saya harap para orang tua dan pihak sekolah tidak panik. Pemkot Bekasi bersama dinas terkait sudah menurunkan tim untuk melakukan investigasi menyeluruh. Kami ingin memastikan keberlanjutan program MBG tetap berjalan lebih baik dan aman bagi masyarakat.”
Investigasi akan melibatkan lintas sektor, mulai dari tenaga kesehatan, ahli gizi, hingga aparat pengawas pangan. Hasil evaluasi nantinya dijadikan dasar untuk memperbaiki sistem pelaksanaan program MBG.
Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah tidak hanya berupa penanganan darurat terhadap korban, tetapi juga pembenahan jangka panjang. Hal ini untuk menjamin bahwa distribusi makanan sehat bagi anak-anak benar-benar aman dan terpercaya.
Pemkot Bekasi menegaskan komitmennya agar tidak ada lagi kasus keracunan dalam pelaksanaan program MBG. Upaya pencegahan menjadi kunci utama agar kepercayaan masyarakat terhadap program tersebut tetap terjaga.
Kasus ini menjadi peringatan penting bahwa setiap kebijakan publik, khususnya yang menyangkut kesehatan masyarakat, harus dijalankan dengan standar ketat. Pemerintah Kota Bekasi bertekad menjadikan peristiwa ini sebagai momentum perbaikan menyeluruh.
Dengan langkah cepat dan evaluasi ketat, diharapkan program MBG dapat kembali memberikan manfaat besar bagi siswa-siswi di Kota Bekasi. Pemerintah ingin memastikan bahwa generasi muda tumbuh sehat dengan asupan makanan yang aman, bergizi, dan berkualitas. ***
Editor : Redaksi