Jakarta, BeritaKita—Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan penting kepada seluruh pemangku kepentingan negara agar senantiasa menjunjung tinggi keadilan sosial dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pesan tersebut disampaikan Presiden melalui pernyataan yang diunggah di kanal YouTube @BaliNewsidtv, dan menjadi sorotan publik karena menyentuh isu kemanusiaan yang dekat dengan kehidupan masyarakat kecil. Senin, (20/10/2025).
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa tidak boleh ada pihak, baik dari kalangan pejabat, aparat penegak hukum, maupun pengusaha, yang menggunakan kekuasaannya untuk menekan rakyat kecil. Ia menilai bahwa masih banyak masyarakat lemah yang hidup dalam kesulitan, sehingga negara seharusnya hadir untuk melindungi, bukan menindas.
“Jangan cari-cari perkara apalagi terhadap orang kecil. Orang-orang kecil, orang lemah itu hidupnya sudah sangat susah. Jangan diperberat oleh mencari-cari hal yang tidak perlu dicari,” ujar Presiden Prabowo dengan tegas dalam pernyataannya. Kalimat tersebut menjadi penegasan moral bahwa keadilan harus berpihak kepada yang lemah.
Presiden kemudian menyinggung beberapa contoh kasus yang sempat menarik perhatian publik dan menggugah hati nurani banyak pihak. Salah satunya adalah peristiwa penangkapan seorang anak sekolah dasar yang dituduh mencuri ayam. Menurut Presiden, tindakan tersebut tidak mencerminkan rasa kemanusiaan dalam penegakan hukum.
“Saya ingat benar ada anak SD, anak di bawah umur, ditangkap karena mencuri ayam. Ini tidak masuk di akal,” ungkapnya. Ia menilai bahwa proses hukum terhadap anak tersebut menunjukkan kurangnya empati dari aparat terhadap kondisi sosial pelaku yang masih di bawah umur dan hidup dalam keterbatasan.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan kasus serupa yang menimpa seorang ibu rumah tangga yang ditangkap karena mengambil pohon. Baginya, hal seperti ini tidak seharusnya menjadi prioritas penegakan hukum, karena justru memperlihatkan ketimpangan antara hukum terhadap rakyat kecil dan mereka yang memiliki kekuasaan.
“Ada lagi ibu-ibu ditangkap mencuri pohon. Saya ingat juga peristiwa itu,” ucap Presiden. Ia menilai, peristiwa semacam itu seharusnya menjadi cermin bagi aparat untuk memperbaiki cara pandang dan sikap dalam menjalankan penegakan hukum.
Presiden Prabowo menekankan bahwa hukum harus dijalankan dengan hati nurani. Ia menyebut bahwa aparat penegak hukum memiliki tanggung jawab moral yang besar dalam memastikan keadilan tidak hanya tegak di atas kertas, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat bawah. “Penegak hukum harus punya hati, hanya itu kuncinya,” katanya menegaskan.
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan agar jangan sampai penegakan hukum di Indonesia bersifat diskriminatif. Ia menolak praktik yang sering disebut “tumpul ke atas, tajam ke bawah”, yakni hukum yang keras kepada rakyat kecil tetapi lemah terhadap orang berkuasa. “Itu zalim, itu angkara murka, itu jahat,” tegas Presiden Prabowo.
Dalam penutup pesannya, Presiden menyampaikan bahwa rakyat kecil harus selalu mendapat perlindungan dan dukungan dari negara. Ia menegaskan, pemerintah akan terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan masyarakat kecil agar mereka dapat hidup lebih layak dan sejahtera. “Orang kecil, orang lemah harus dibela, harus dibantu,” pungkasnya.
Pesan moral dari Presiden Prabowo ini menjadi pengingat bagi seluruh aparatur negara dan pelaku usaha untuk menempatkan kemanusiaan di atas kepentingan pribadi. Dengan sikap empati dan keadilan yang berpihak kepada rakyat, ia berharap penegakan hukum di Indonesia dapat menjadi fondasi kokoh bagi terwujudnya kesejahteraan sosial yang merata bagi seluruh rakyat. ***
Penulis : Rizki