Jakarta, BeritaKita—Kepala Sekolah SMP Negeri 13 Bandar Lampung, Amaroh, akhirnya angkat bicara menanggapi kabar viral mengenai mantan siswinya, Gina, yang disebut dikeluarkan dari sekolah karena menjadi korban perundungan. Klarifikasi tersebut disampaikan Amaroh melalui sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @Inilah.com dan kini ramai diperbincangkan publik.
Dalam pernyataannya, Amaroh mengungkapkan perasaan kecewanya terhadap situasi yang menimpa mantan siswinya tersebut. Ia menyebut bahwa dirinya merasa gagal meski telah berupaya agar Gina tetap melanjutkan pendidikannya di sekolah tersebut.
“Rasanya merasa gagal, walaupun saya sudah berusaha untuk anak kita Gina ini untuk tetap berada di sekolah,” ujar Amaroh dalam video yang beredar.
Namun, menurutnya, keputusan untuk pindah sekolah sepenuhnya berasal dari orang tua Gina. Ia menjelaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan siswi berusia 16 tahun itu. “Tetapi karena memang kehendak orang tuanya, dia ingin pindah,” tambah Amaroh.
Lebih lanjut, Amaroh menegaskan bahwa tidak ada peristiwa perundungan atau tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh teman-teman Gina di lingkungan sekolah. Ia menolak anggapan bahwa pihak sekolah lalai dalam memberikan perlindungan kepada peserta didiknya.
Ia juga menegaskan, selama Gina bersekolah di SMPN 13 Bandar Lampung, pihaknya telah berupaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh siswa. Setiap permasalahan yang muncul di antara peserta didik, kata Amaroh, selalu diselesaikan secara kekeluargaan dan melibatkan wali murid.
Amaroh mengaku sudah mencoba berbagai cara agar Gina tetap melanjutkan sekolah di tempatnya. Ia bahkan sempat berkomunikasi langsung dengan orang tua siswi tersebut untuk membicarakan kemungkinan terbaik bagi masa depan pendidikannya.
Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Gina tetap memilih untuk pindah dari SMPN 13 Bandar Lampung dan, menurut informasi yang diterima pihak sekolah, siswi itu tidak melanjutkan pendidikannya ke sekolah lain setelah keluar.
Menanggapi hal itu, Amaroh menyampaikan permintaan maaf atas kondisi yang terjadi. Ia menyayangkan bahwa Gina tidak lagi bersekolah, padahal pihak sekolah telah berusaha memberikan solusi agar ia tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
“Saya meminta maaf karena ternyata Gina tidak melanjutkan sekolah setelah memutuskan pindah dari SMPN 13 Bandar Lampung beberapa tahun lalu,” ujar Amaroh menutup keterangannya.
Kasus ini menjadi sorotan publik lantaran menyangkut isu sensitif mengenai dunia pendidikan dan perlindungan terhadap peserta didik. Amaroh berharap klarifikasi yang disampaikannya dapat meluruskan kesalahpahaman di masyarakat serta mengembalikan kepercayaan terhadap lembaga pendidikan yang ia pimpin. ***
Penulis : Rizki