Jakarta, BeritaKita — Rumah produksi Starvision dan Karuna Pictures mempersembahkan film terbaru berjudul Dopamin, sebuah drama romantis bertema survival yang menghadirkan perjalanan cinta penuh ujian dan ketegangan. Dibintangi oleh Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon, film ini siap tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 13 November 2025. Disutradarai oleh Teddy Soeria Atmadja dan diproduseri Chand Parwez Servia, Dopamin menjadi karya yang menggambarkan cara menemukan kebahagiaan di tengah dunia yang semakin gila. Rabu (29/10).
Kisah Dopamin berpusat pada kehidupan rumah tangga pasangan muda, Malik (Angga Yunanda) dan Alya (Shenina Cinnamon), yang harus menghadapi badai persoalan setelah pernikahan mereka. Hidup serba kekurangan, terlilit utang, kehilangan pekerjaan, hingga harus menggadaikan barang demi bertahan hidup, menjadi kenyataan pahit yang menyeret hubungan keduanya ke ambang kehancuran. Situasi semakin menegangkan ketika seorang tamu asing datang ke rumah mereka dan menginap semalam setelah membantu Malik yang mobilnya mogok.
Keesokan paginya, Malik dan Alya dikejutkan oleh kematian tamu tersebut yang meninggalkan koper berisi uang miliaran rupiah. Dari sinilah kehidupan pasangan itu berubah drastis. Dopamin menggambarkan perjalanan emosional keduanya dalam menghadapi godaan dan konsekuensi dari keputusan besar yang mereka ambil. Film ini tidak hanya menawarkan ketegangan dan drama, tetapi juga menggali makna cinta, kejujuran, dan bertahan hidup dalam situasi penuh tekanan.
Produser Dopamin, Chand Parwez Servia, menjelaskan bahwa film ini akan menjadi karya yang berbeda dari film-film sebelumnya. Ia menilai kolaborasinya dengan Teddy Soeria Atmadja dan Karuna Pictures setelah sukses lewat The Architecture of Love (TAOL) kini kembali menghasilkan karya segar yang penuh energi. Menurut Chand Parwez, Dopamin menjadi bentuk eksplorasi lintas genre yang menggabungkan drama romantis dengan elemen thriller yang menegangkan.
“Kita bisa melihat bagaimana Malik dan Alya sebagai pasangan muda saling mengandalkan dan berjuang menghadapi kesulitan hidup,” ujar Chand Parwez Servia. Ia menambahkan bahwa film ini menyuguhkan pengalaman penuh adrenalin yang membuat penonton merasa ikut berada dalam situasi yang dialami kedua tokohnya. “Saya yakin semua orang ingin melakukan yang terbaik untuk pasangan mereka. Dopamin membuat kita merasakan itu, sekaligus menyadari bahwa cinta mungkin menjadi satu-satunya obat bahagia di dunia yang semakin gila,” tambahnya.
Sutradara sekaligus penulis naskah Teddy Soeria Atmadja mengungkapkan bahwa proses kreatif film ini telah berlangsung lama. Draft pertama naskah Dopamin ditulisnya sekitar lima tahun lalu dengan konsep awal yang lebih gelap dan bernuansa thriller. Namun, setelah melalui berbagai diskusi dan pengembangan bersama Chand Parwez, film ini berkembang menjadi sebuah karya lintas genre yang lebih emosional dan humanis.
“Dopamin adalah film tentang perjuangan dan cinta yang bertahan di tengah tekanan hidup,” ungkap Teddy Soeria Atmadja. Ia menegaskan bahwa film ini berbicara tentang hubungan manusia dan kemampuan untuk bertahan dalam situasi sulit. “Pada dasarnya ini adalah kisah relasi antarmanusia yang sangat personal. Saya ingin penonton merasa berempati dan jatuh cinta pada karakter Malik dan Alya,” imbuhnya.
Bagi Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon, karakter Malik dan Alya sangat dekat dengan realitas kehidupan banyak pasangan muda di masa kini. Angga menyebut kisah dalam Dopamin merefleksikan dinamika hubungan rumah tangga yang penuh naik turun. “Ini adalah kondisi yang banyak orang alami. Malik dan Alya menghadapi pergolakan ekonomi dan emosional, dan saya merasa kita bisa bercermin dari perjalanan mereka,” ujar Angga Yunanda.
Shenina Cinnamon menambahkan bahwa inti dari film ini adalah kebersamaan dan komunikasi dalam menghadapi tantangan hidup. “Semua harus dijalankan bersama-sama sebagai pasangan. Setiap keputusan penting perlu dibicarakan dan disepakati bersama. Dari situ, kita belajar untuk menemukan titik tengah agar bisa terus berjalan berdua sampai akhir,” kata Shenina.
Film Dopamin juga menampilkan deretan aktor ternama seperti Anjasmara, Andri Mashadi, Teuku Rifnu Wikana, Totos Rasiti, Nagra Pakusadewo, Kiki Narendra, Rizky Inggar, Verdi Solaiman, Tike Priatnakusumah, Aida Nurmala, Willem Bevers, dan Alfian Phang. Sebelumnya, Dopamin mendapat sambutan hangat saat menjadi film penutup di ajang Jakarta Film Week (JFW) 2025 pada 26 Oktober lalu, bahkan penonton memberikan standing ovation setelah penayangan perdana.
Film ini memperkuat reputasi Starvision sebagai rumah produksi film terkemuka di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Chand Parwez Servia, Starvision dikenal konsisten menghadirkan karya yang menyentuh hati penonton, sekaligus memiliki nilai hiburan yang tinggi. Bersama Karuna Pictures yang didirikan Teddy Soeria Atmadja, kolaborasi ini melahirkan karya sinematik yang tidak hanya memacu adrenalin, tetapi juga mengajak penonton merenungkan arti cinta, perjuangan, dan kebahagiaan sejati di tengah hiruk pikuk kehidupan modern. ***
Editor : Redaksi