Dari Ladang Sawah ke Puncak Dunia Industri:Chung Ju-Yung, Pendiri Hyundai

- Redaksi

Minggu, 2 November 2025 - 06:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, BeritaKita — “Saya lahir begitu miskin, sehingga tanah yang saya pijak pun bukan milikku. Tapi bahkan kelaparan pun tak bisa menghentikan impianku.”

Kalimat itu milik Chung Ju-Yung, seorang anak petani dari Korea yang kelak dikenal sebagai pendiri raksasa industri otomotif dan konstruksi dunia, Hyundai Group. Kisah hidupnya menjadi bukti bahwa kemiskinan bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjuangan menuju perubahan. Minggu, (2/11/).

 

Lahir di sebuah desa terpencil di Korea Utara pada awal abad ke-20, Chung tumbuh dalam keluarga miskin yang hanya mampu makan sekali sehari. Ayahnya berharap ia melanjutkan hidup sebagai petani padi seperti generasi sebelumnya. Namun, di hati muda Chung, berkecamuk hasrat untuk keluar dari kemiskinan dan membangun kehidupan yang lebih baik.

 

Pada usia 16 tahun, tanpa sepeser pun uang dan hanya berbekal tekad, ia melarikan diri ke Seoul. Perjalanan sejauh 200 kilometer itu ditempuhnya dengan kaki telanjang, menembus dingin dan lapar. Di ibu kota, ia bekerja apa saja—buruh, kuli bangunan, asisten tukang kayu—asal bisa bertahan hidup. Tidur di lantai beralaskan karung dan sering kelaparan menjadi bagian dari kesehariannya.

 

Namun, di balik penderitaan itu, lahir keteguhan. Saat tabungannya habis karena ditipu ketika mencoba membuka bengkel kecil, ia tidak menyerah. “Setiap kegagalan hanyalah pelajaran mahal menuju keberhasilan berikutnya,” ujarnya suatu ketika. Dengan semangat pantang menyerah, ia bangkit kembali dan terus mencoba.

 

Perjuangan itu akhirnya berbuah manis. Dari bengkel reparasi sederhana yang ia dirikan pasca Perang Dunia II, lahirlah perusahaan yang kelak dikenal dengan nama Hyundai, yang berarti “modern” dalam bahasa Korea. Awalnya banyak yang menertawakan mimpi besarnya—seorang mantan petani miskin ingin membuat mobil sendiri? Namun pada tahun 1970-an, ketika Hyundai Pony, mobil pertama buatan Korea, meluncur ke pasar internasional, dunia menoleh kagum.

 

Chung Ju-Yung tidak hanya membangun perusahaan, tetapi juga membangun kepercayaan diri bangsa yang baru bangkit dari perang. Ia membuktikan bahwa orang biasa bisa melakukan hal luar biasa bila memiliki keberanian untuk bermimpi dan bekerja tanpa henti.

 

“Saya tidak kuliah. Saya tidak punya koneksi. Satu-satunya yang saya miliki adalah tekad. Dan itu sudah cukup,” katanya. Pesan itu menjadi warisan moral yang tak lekang oleh waktu—bagi siapa pun yang merasa kecil, tak berdaya, atau terlahir dalam keterbatasan.

 

Kini, Hyundai bukan sekadar merek mobil. Ia adalah simbol dari semangat juang, inovasi, dan keyakinan bahwa masa depan bisa dibentuk oleh siapa pun yang berani melangkah.

 

Dalam dunia yang terus berubah, kisah hidup Chung Ju-Yung mengingatkan kita bahwa kemiskinan bukan kutukan, kegagalan bukan akhir, dan impian bukan milik orang kaya saja. Karena yang menentukan bukan dari mana kita memulai, melainkan sejauh mana kita mau melangkah.

 

 

 

Penulis : Dadan

Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 06:16 WIB

Dari Ladang Sawah ke Puncak Dunia Industri:Chung Ju-Yung, Pendiri Hyundai

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes