Dari Jerami Menjadi Energi: Inovasi Anak Bangsa Ciptakan Bahan Bakar Alternatif “Bobibos”

- Redaksi

Rabu, 12 November 2025 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, BERITAKITA || Siapa sangka limbah jerami yang kerap dianggap tak bernilai kini bisa menjadi sumber energi masa depan? Inovasi luar biasa datang dari tangan anak bangsa, melalui karya bernama Bobibos, singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!. Produk ini digadang-gadang mampu menjadi solusi bahan bakar ramah lingkungan sekaligus mendorong kemandirian energi nasional.

Adalah M. Iklas Thamrin, sosok muda di balik terobosan ini. Ia bersama tim risetnya mengubah jerami menjadi bahan bakar alternatif melalui proses ekstraksi biokimia. “Kami ingin menghadirkan bahan bakar yang benar-benar ramah lingkungan dan mendukung target zero net emissions pemerintah. Selain itu, jerami adalah bahan baku yang sangat melimpah dan sering terbuang percuma,” ujar Iklas saat ditemui di laboratoriumnya di Jakarta.

Menurutnya, inovasi ini bukan hanya tentang menciptakan energi baru, tetapi juga tentang mengubah cara pandang terhadap limbah pertanian. Setiap musim panen, jutaan ton jerami di Indonesia sering kali dibakar begitu saja, menyebabkan polusi udara dan menambah emisi karbon. Dengan teknologi Bobibos, limbah tersebut kini bisa diubah menjadi energi terbarukan yang lebih bersih.

Baca Juga :  Lonjakan Kendaraan di Jalan Layang MBZ Capai 96 Ribu Unit Selama Libur Kenaikan Yesus

“Prosesnya kami lakukan dengan mesin hasil rancangan sendiri. Mesin ini mampu mengekstraksi kandungan selulosa dari jerami dan mengubahnya menjadi bioetanol padat. Kami sebut ‘padat’ karena bentuk akhirnya menyerupai briket, sehingga mudah disimpan dan digunakan,” jelasnya.

Dari sisi efisiensi, Bobibos diklaim memiliki daya bakar tinggi dan residu emisi yang sangat rendah. Beberapa uji coba awal menunjukkan bahan bakar ini bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri kecil, bahkan kendaraan bermotor dengan sedikit modifikasi.

Lebih dari sekadar inovasi teknologi, Bobibos juga membawa dampak sosial dan ekonomi. Iklas berharap program ini bisa menggandeng petani sebagai penyedia bahan baku utama. Dengan begitu, jerami yang sebelumnya tak bernilai kini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan. “Kami ingin petani menjadi bagian dari rantai nilai ini. Mereka bukan hanya penyuplai, tapi mitra dalam membangun energi berkelanjutan,” tutur Iklas.

Baca Juga :  UNBAJA Hibahkan Mesin Pembuatan Vaving Blok dari Limbah Stropom untuk Warga Lebak Denok

Tak hanya itu, proyek Bobibos juga membuka peluang lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan. Anak muda dari berbagai daerah mulai bergabung sebagai teknisi dan inovator lokal untuk mengembangkan mesin ekstraksi dan sistem distribusi bahan bakar ini.

Pemerhati energi terbarukan, Dr. Ratna Suryani, menilai inovasi Bobibos sebagai langkah strategis menghadapi krisis energi fosil. “Potensi biomassa di Indonesia luar biasa besar. Jika teknologi seperti Bobibos terus dikembangkan, Indonesia bisa menjadi salah satu negara pionir dalam pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi bersih,” ujarnya.

Melalui Bobibos, Iklas dan timnya membuktikan bahwa inovasi tidak harus datang dari laboratorium besar atau modal miliaran, tetapi dari keberanian melihat peluang di balik keterbatasan. Dari tumpukan jerami yang sering terabaikan, lahirlah secercah harapan untuk masa depan energi Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan.  ***

Penulis : Dadan

Berita Terkait

Camat Teluknaga Gunting Pita Peresmian Koperasi Desa Merah Putih Desa Bojong Renged
48 Pasangan Ikuti Nikah Massal Rindang Hajatan 2025 di Jakarta Utara
RSHS Olah 400 Kg Sampah Organik Per Hari Jadi Eco-Enzym: Inovasi Hijau yang Hemat Puluhan Juta Rupiah
BGN Tegaskan Pendanaan Rp20 Triliun dari Danantara Difokuskan untuk Peternak Ayam Lokal
BGN Perketat Aturan Kemitraan MBG, Pastikan Setiap Dapur Gizi Dikelola Secara Profesional
Produksi Jagung Melimpah, Garut Kini Fokus Tambah Nilai Lewat Pabrik Silase
Bangkitkan Kedaulatan Pangan, BGN Dorong Lahirnya 6 Juta Peternak Baru untuk Dukung Program MBG
Sterilisasi Food Tray Jadi Syarat Wajib SPPG untuk Cegah Keracunan Program Makan Bergizi Gratis 
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 10:12 WIB

Camat Teluknaga Gunting Pita Peresmian Koperasi Desa Merah Putih Desa Bojong Renged

Senin, 15 Desember 2025 - 05:44 WIB

48 Pasangan Ikuti Nikah Massal Rindang Hajatan 2025 di Jakarta Utara

Rabu, 19 November 2025 - 13:05 WIB

RSHS Olah 400 Kg Sampah Organik Per Hari Jadi Eco-Enzym: Inovasi Hijau yang Hemat Puluhan Juta Rupiah

Rabu, 19 November 2025 - 11:50 WIB

BGN Tegaskan Pendanaan Rp20 Triliun dari Danantara Difokuskan untuk Peternak Ayam Lokal

Selasa, 18 November 2025 - 19:24 WIB

BGN Perketat Aturan Kemitraan MBG, Pastikan Setiap Dapur Gizi Dikelola Secara Profesional

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes