BEKASI, BERITAKITA || Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke SMPN 4 Bekasi pada Senin, 17 November 2025 berlangsung meriah. Ribuan pelajar lintas jenjang pendidikan tumpah ruah memenuhi sepanjang Jalan Perumnas 1 sejak pukul 06.00 WIB. Dari TK, PAUD, SD, SMP, hingga SMA dan SMK, seluruhnya berbaris rapi menyambut hadirnya Presiden RI ke-8 yang dinanti-nanti.
Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 10.45 WIB dan langsung disambut hangat oleh masyarakat Kota Bekasi. Kunjungannya kali ini menjadi momentum penting dalam pelaksanaan program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas, sebuah gagasan besar untuk memajukan kualitas pendidikan di seluruh tanah air melalui teknologi.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) Meuthia Hafid, Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari, Ketua Komisi X DPR, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe, Kepala Sekolah SMPN 4 Bekasi, serta para pendidik dan praktisi pendidikan.
Dalam sambutannya, Menteri Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa program digitalisasi pembelajaran ini merupakan realisasi janji Presiden pada Hari Guru 2024. Program tersebut diperkuat oleh Inpres No. 7 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan dan revitalisasi sekolah, serta Perpres No. 79 Tahun 2025 mengenai pemutakhiran rencana kerja pemerintah. “Ini adalah lompatan besar bagi masa depan pendidikan Indonesia,” ujar Mu’ti.
Dalam orasi ilmiah yang penuh semangat, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masa depan bangsa. “Pendidikan dan teknologi adalah kunci keberhasilan, kunci kemakmuran. Tidak ada kemakmuran kalau kita tidak mampu menguasai sains dan teknologi,” tegasnya, disambut tepuk tangan gemuruh seluruh hadirin.
Presiden Prabowo juga menyempatkan diri menyapa siswa-siswi dari 1.337 sekolah dasar dan menengah di 38 provinsi melalui sambungan Zoom Meeting, menandai momentum digitalisasi yang semakin inklusif.
Usai acara, Presiden berfoto bersama para peserta dan tamu undangan. Para pelajar pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk berfoto, bersalaman, hingga meminta tanda tangan dari sosok pemimpin yang dikenal tegas dan dekat dengan rakyat.
Di tengah pesatnya arus perubahan global, kehadiran program ini menjadi penanda bahwa Indonesia tidak hanya bersiap, tetapi melangkah pasti menuju masa depan pendidikan yang lebih adaptif, modern, dan berkeadaban. ***
Penulis : Imam Setiadi