TANGERANG, BERITAKITA || Satuan Lalu Lintas Polres Metro Tangerang Kota kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya tertib berlalu lintas sejak usia dini melalui kegiatan Polisi Sahabat Anak. Kegiatan ini digelar pada Selasa, 18 November 2025, di Ruang Media Center Polres Metro Tangerang Kota, dengan melibatkan puluhan peserta didik dari Preschool Indonesia. Program edukatif ini disiapkan secara khusus agar anak-anak dapat mengenal keselamatan jalan dalam suasana yang menyenangkan.
Pelaksanaan kegiatan dipimpin oleh personel Unit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Sat Lantas, yakni Iptu Ajeng Sekar N., S.Tr.K., M.H.; Ipda Desi Susanti; Aipda Gono Wahyudi; dan Aipda Dwi Riyadi. Keempat personel tersebut memiliki peran masing-masing dalam memberikan materi, mendampingi anak-anak, serta memastikan metode penyampaian mudah dipahami oleh peserta yang masih berada pada tahap usia dini.
Materi yang diberikan dalam program ini meliputi pengenalan rambu-rambu lalu lintas dasar, cara menyeberang jalan secara aman, hingga ajakan untuk membiasakan perilaku tertib saat berada di area jalan raya. Seluruh penyampaian dilakukan dengan metode interaktif seperti permainan, simulasi, dan demonstrasi langsung, sehingga anak-anak dapat belajar sambil beraktivitas.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol. Dr. Raden Muhammad Jauhari, S.H., S.I.K., M.Si., menilai bahwa pendidikan keselamatan berkendara merupakan langkah penting untuk membentuk karakter generasi masa depan. Ia menegaskan bahwa edukasi sejak dini mampu menciptakan kesadaran yang bertahan dalam jangka panjang.
Menurutnya, “Kami ingin anak-anak memahami bahwa keselamatan di jalan adalah hal yang sangat penting. Dengan penyampaian yang ringan dan menyenangkan, mereka akan lebih mudah mengingat dan mempraktikkan tertib lalu lintas.”
Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Nopta Histaris Suzan, S.I.K., M.Si., juga menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi Polri dalam meningkatkan keselamatan berlalu lintas melalui pendekatan edukatif di lingkungan sekolah. Ia memandang generasi muda sebagai agen perubahan yang mampu menyebarkan pengaruh positif.
Ia menambahkan, “Harapan kami, anak-anak dapat menjadi pelopor keselamatan di lingkungannya, sekaligus menyebarkan contoh baik kepada teman-temannya.”
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pemberian materi, tetapi juga ruang interaksi yang membangun kedekatan antara polisi dan anak-anak. Para peserta terlihat aktif bertanya, mengikuti instruksi, dan berpartisipasi dalam setiap sesi yang diberikan. Interaksi tersebut menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus pemahaman mengenai peran polisi dalam menjaga keamanan masyarakat.
Selama proses simulasi menyeberang jalan, anak-anak mendapatkan pendampingan langsung dari personel Sat Lantas. Mereka diajarkan langkah-langkah aman seperti melihat kiri–kanan, mengikuti marka, serta menggunakan fasilitas penyeberangan. Praktik lapangan ini menjadi salah satu bagian paling disukai peserta karena disajikan dengan pendekatan yang ramah dan menyenangkan.
Pihak sekolah menyambut positif rangkaian kegiatan tersebut. Mereka menilai program Polisi Sahabat Anak sebagai bentuk dukungan nyata dalam pendidikan keselamatan bagi anak usia dini. Respons antusias dari para peserta menjadi bukti bahwa pembelajaran interaktif mampu memberikan pengalaman bermakna sekaligus menanamkan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. ***
Editor : Beritakita.click
Sumber Berita: Rilis