“Bukan Dihukum, Melainkan Diselamatkan: Aktivis Tekankan Pentingnya Rehabilitasi Pecandu Narkoba”

- Redaksi

Rabu, 19 November 2025 - 10:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BEKASI, BERITAKITA || Badan Anti Narkoba Nusantara (BANN) menegaskan bahwa para penyalahguna narkoba seharusnya tidak diperlakukan sebagai pelaku kriminal, melainkan sebagai korban yang wajib diselamatkan. Dalam sebuah diskusi publik yang ditayangkan melalui AsMEN Talk, Ketua Umum BANN, Sugono, menyatakan bahwa masih banyak masyarakat yang keliru memahami posisi hukum pecandu narkoba. Ia mengatakan, “Korban narkoba itu bukan penjahat. Mereka orang sakit yang harus ditolong.”

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sugono bersama Sekretaris Jenderal BANN, Budi Haryanto. Keduanya hadir sebagai narasumber untuk memaparkan kondisi terkini penanggulangan narkoba serta permasalahan rehabilitasi di Indonesia. Pihak BANN menilai bahwa stigma sosial dan ketakutan terhadap proses hukum membuat banyak korban enggan mencari pertolongan.

Dalam forum tersebut, BANN menjelaskan bahwa layanan pendampingan pengguna narkoba dapat diakses melalui kantor BANN di Jakarta Timur maupun melalui BNN tingkat kota, provinsi, hingga pusat. Mereka menekankan bahwa seluruh proses rehabilitasi pemerintah tersedia secara gratis. Sugono menegaskan, “Siapa pun yang merasa menggunakan narkoba atau memiliki anggota keluarga yang terjerat, datanglah. Kami dampingi tanpa biaya.”

Baca Juga :  Kolaborasi Pendidikan: OSIS MAN 8 Jakarta Adakan Kegiatan Sosial di Yayasan Darmakasih Jakarta Timur

Situasi yang disoroti BANN mencuat seiring maraknya pengungkapan peredaran gelap narkoba dalam beberapa tahun terakhir. Lonjakan kasus ini memperlihatkan bahwa pasar dan permintaan narkoba di Indonesia terus tumbuh, terutama di kalangan usia produktif. Berdasarkan data BANN, saat ini terdapat sekitar tiga hingga empat juta pecandu yang tercatat, sementara sebagian besar lainnya belum tersentuh layanan rehabilitasi.

BANN menjelaskan bahwa tingginya angka pecandu dipengaruhi berbagai faktor, seperti tekanan ekonomi, pergaulan bebas, hingga penetrasi narkotika jenis baru yang dikemas menyerupai produk sehari-hari. Banyak penyalahguna yang tertarik untuk mencoba karena iming-iming sensasi sesaat, namun akhirnya terjerat dalam ketergantungan. Menurut Sugono, keberadaan zat adiktif yang kuat membuat pengguna cepat kecanduan dan sulit keluar dari lingkaran tersebut.

BANN juga menyinggung persoalan teknis dalam sistem rehabilitasi. Mereka menemukan praktik di mana sebagian pengguna hanya didaftarkan oleh oknum tanpa menjalani proses medis dan sosial yang seharusnya. Budi Haryanto mengungkapkan, “Ada kasus pendampingan di mana korban hanya dicatat, lalu dipulangkan tanpa perawatan. Ini tidak sesuai prosedur dan dapat memperparah kondisi mereka.”

Baca Juga :  Kunjungi Raja Ampat, Ketum Bhayangkari Ny. Juliati Sigit Prabowo Salurkan Sembako hingga Gelar Khitanan Massal

Dalam penjelasannya, BANN menegaskan bahwa rehabilitasi ideal mencakup asesmen terpadu, perawatan medis untuk mengurangi zat adiktif, pemulihan psikis, serta pembinaan sosial dan rohani. Mereka menekankan pentingnya keterlibatan keluarga karena dukungan lingkungan merupakan kunci keberhasilan rehabilitasi. Menurut Sugono, pecandu sering kali lebih percaya pada kelompoknya dibanding keluarga, sehingga keluarga perlu membangun kembali kehangatan dan penerimaan.

Di akhir sesi, BANN menyerukan agar pemerintah dan masyarakat bergerak bersama memerangi narkoba. Mereka mendesak pembersihan oknum aparat yang terlibat, pembenahan sistem rehabilitasi, serta pemberdayaan masyarakat dalam program pencegahan P4GN. Sugono menutup pernyataannya dengan tegas, “Ayo selamatkan generasi bangsa. Perangi narkoba dan jangan biarkan korban terabaikan.”  ***

 

 

Editor : Beritakita.click

Sumber Berita: Podcast AsMEN

Berita Terkait

Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H dan Santunan Yatim Warnai Kebersamaan Warga Kalimulya
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II Lakukan Survei di Dapur Panti Istana Yatim YDKJT
BAZNAS Kabupaten Bekasi Gelar Rapat Kerja 2025: Perkuat Sinergi Pengelolaan Zakat untuk Kesejahteraan Umat
Polres Metro Tangerang Kota Gelar Binrohtal dan Santuni Anak Yatim, Kapolres: “Tugas Polisi Harus Dilandasi Keimanan dan Kepedulian”
Polsek Cakung dan FK-ULUM Gelar Sholawat, Santuni 100 Anak Yatim, dan Doa Kebangsaan untuk Negeri
YQS Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-97: Tebar Semangat Persatuan dan Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim dan Duafa
Yayasan Sinergi Puspita Berbagi Makanan Siap Saji Kepada Anak Yatim dan Warga Kurang Mampu
YCMI Gelar Cek Kesehatan Gratis dan Bazar Amal untuk Warga Kurang Mampu
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 10:58 WIB

Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H dan Santunan Yatim Warnai Kebersamaan Warga Kalimulya

Sabtu, 22 November 2025 - 13:07 WIB

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II Lakukan Survei di Dapur Panti Istana Yatim YDKJT

Rabu, 19 November 2025 - 10:31 WIB

“Bukan Dihukum, Melainkan Diselamatkan: Aktivis Tekankan Pentingnya Rehabilitasi Pecandu Narkoba”

Rabu, 12 November 2025 - 16:12 WIB

BAZNAS Kabupaten Bekasi Gelar Rapat Kerja 2025: Perkuat Sinergi Pengelolaan Zakat untuk Kesejahteraan Umat

Kamis, 6 November 2025 - 20:33 WIB

Polres Metro Tangerang Kota Gelar Binrohtal dan Santuni Anak Yatim, Kapolres: “Tugas Polisi Harus Dilandasi Keimanan dan Kepedulian”

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes