JAKARTA, BERITAKITA || Penjualan tiket nonton duluan film Suka Duka Tawa untuk pemutaran penutup di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-20 pada 25 November 2025 mencatat respons luar biasa. Tiket habis dalam satu hari dan menandai besarnya antusiasme penonton terhadap debut film panjang karya sutradara Aco Tenriyagelli. Menyusul pencapaian tersebut, BION Studios dan Spasi Moving Image merilis poster dan trailer resmi sebagai bentuk perkenalan awal kepada publik.
Poster menampilkan jajaran pemain dengan ekspresi ceria, sementara trailer justru memperlihatkan lapisan emosional yang lebih pekat. Film ini mengangkat kisah Tawa, seorang komika perempuan yang diperankan Rachel Amanda, yang membangun materi stand-up dari pengalaman hidupnya sendiri, termasuk luka ditinggalkan sang ayah sejak kecil. Perpaduan elemen visual dan naratif ini mempertegas pendekatan genre drama komedi keluarga yang menjadi ciri film tersebut.
Dalam trailer, perjalanan Tawa digambarkan berubah drastis ketika ayahnya, Keset diperankan Teuku Rifnu Wikana tiba-tiba kembali setelah menghilang selama 20 tahun. Situasi tersebut mengguncang hubungan Tawa dengan ibunya, Marissa Anita, sekaligus memporak-porandakan keyakinannya mengenai hidup yang selama ini ia anggap stabil. Konflik keluarga menjadi pusat pendorong cerita yang relevan bagi banyak penonton.
Trailer juga memperlihatkan dinamika dunia komedi Indonesia melalui kehadiran Pandji Pragiwaksono, Bintang Emon, Arif Brata, Gilang Bhaskara, hingga Enzy Storia. Kehadiran para komika dan aktor lintas generasi ini memperkaya latar cerita yang bersinggungan dengan budaya stand-up yang semakin populer. Musik Bunga Maaf dari band The Lantis turut mempertebal suasana getir yang membalut proses rekonsiliasi sang tokoh utama.
Dalam keterangan resmi, produser Tersi Eva Ranti menyampaikan pandangannya mengenai gaya bercerita sang sutradara. Ia menjelaskan secara tidak langsung bahwa cara bertutur Aco selalu melampaui batas kreativitas yang biasa ditemukan di film Indonesia hari ini. Ia kemudian mengatakan, “Di film Suka Duka Tawa penonton akan banyak melihat perbenturan dari kontras yang ada, mulai dari generasi pelawak televisi dan stand-up comedian, hingga pilihan musik dan sisi teknis.”
Aco Tenriyagelli melalui pernyataannya menuturkan bahwa film ini berbicara tentang luka yang dipikul manusia dan keberanian untuk menertawakan luka tersebut. Pernyataan tidak langsungnya menggambarkan harapan agar penonton dapat menyerap makna setelah keluar dari bioskop. Ia menyampaikan, “Penonton bisa menjalani hidup dengan penuh harapan, kemudian berani melihat luka atau duka mereka sebagai sesuatu yang dapat dibawa untuk bertumbuh bersama dengan Tawa.”
Rachel Amanda menggambarkan kedekatannya dengan karakter Tawa sebagai proses yang menyentuh banyak perasaan. Melalui penjelasan tidak langsung, ia menilai bahwa cerita film ini dekat dengan dinamika hubungan keluarga yang pernah dialami banyak orang. Ia mengatakan, “Gak semua cerita kita sama, tapi pasti ada momen ketika kita ingin memperbaiki hubungan yang renggang, dan sering kali caranya aneh, lucu, atau malah bikin bingung.”
Bintang Emon, yang berperan sebagai sahabat Tawa bernama Iyas, memberikan perspektifnya mengenai tema film. Ia mengungkapkan bahwa pengalaman ayah-anak menjadi bagian cerita yang paling menyentuh baginya. Ia mengatakan, “Banyak pelajaran yang bisa diambil dari karakter Keset. Film ini bikin gue refleksi juga sebagai manusia dan ayah.” Film Suka Duka Tawa dijadwalkan tayang di jaringan bioskop seluruh Indonesia mulai 8 Januari 2026. ***
Editor : Beritakita.click
Sumber Berita: Rilis