Harga RAM Melonjak, Gamer Serukan Boikot karena Pasokan Tersedot Industri AI

- Redaksi

Senin, 1 Desember 2025 - 15:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, BERITAKITA || Harga memori Random Access Memory (RAM) di pasar global terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan yang terjadi secara bertahap namun signifikan ini memicu reaksi keras dari komunitas gamer di berbagai platform diskusi. Mereka menganggap situasi tersebut merugikan konsumen yang membutuhkan RAM untuk peningkatan kinerja perangkat pribadi.

 

Komunitas gamer di forum-forum seperti Reddit menjadi kelompok paling vokal menyuarakan ketidakpuasan. Salah satu pengguna akun @pcmasterrace menuliskan ajakan agar gamer menunda pembelian RAM baru hingga harga kembali wajar. Kalimat tersebut disampaikan dalam bentuk seruan kolektif sebagai bagian dari upaya protes.

 

Menurut para gamer, lonjakan harga bukan sekadar disebabkan permintaan pasar, tetapi adanya kecenderungan produsen memori untuk memprioritaskan sektor kecerdasan buatan (AI). Mereka menilai pasar konsumen “dikorbankan” demi memasok kebutuhan memori untuk infrastruktur AI yang berkembang pesat. “Produsen terlihat lebih fokus memenuhi pesanan perusahaan besar,” tulis salah satu pengguna, mengkritik arah kebijakan industri.

Baca Juga :  Pameran Internasional WCIFIT 2025 Gaet 1.300 Perusahaan dari 39 Negara, Thailand dan Hong Kong Curi Perhatian

 

RAM kini digunakan secara masif dalam pengembangan AI, terutama untuk mendukung proses pelatihan model yang membutuhkan akses data berskala besar dan berkecepatan tinggi. Selain kartu grafis, komponen RAM menjadi tulang punggung komputasi modern, sehingga perusahaan teknologi meningkatkan pembelian dalam jumlah besar untuk memperkuat sistem mereka.

 

Sejumlah analis menilai bahwa kampanye boikot dari komunitas gamer tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap harga pasar. Mereka menjelaskan bahwa konsumen rumahan hanya menyumbang sebagian kecil dari total permintaan global. “Permintaan terbesar kini berasal dari korporasi dan pusat data,” ujar seorang analis, menegaskan bahwa dampak boikot kemungkinan kecil dirasakan oleh produsen.

 

Kondisi kenaikan harga juga dipengaruhi faktor lain di luar ledakan industri AI. Setelah pandemi Covid-19, permintaan PC dan komponennya sempat anjlok sehingga produsen mengurangi kapasitas produksi. Ketika kebutuhan tiba-tiba meningkat kembali, terutama dari sektor enterprise, pasokan belum siap sepenuhnya untuk memenuhi lonjakan tersebut.

Baca Juga :  Wamenkominfo Nezar Patria Dorong Penguatan Literasi Digital untuk Masyarakat Indonesia

 

Kenaikan harga RAM telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu dan diprediksi terus bertahan hingga beberapa tahun mendatang. Para analis memperkirakan normalisasi harga sulit terjadi dalam waktu dekat karena investasi besar-besaran dalam teknologi AI masih terus berjalan dan menyerap sebagian besar stok di pasar.

 

Di tengah ketidakpastian harga, para ahli menyarankan gamer untuk menunda pembelian atau memilih opsi RAM yang lebih ekonomis. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga penggunaan perangkat tetap efisien sambil menunggu kondisi pasar stabil. Dengan demikian, komunitas gamer diharapkan dapat beradaptasi tanpa terbebani lonjakan biaya yang tidak proporsional.  ***

 

 

Editor : Beritakita.click

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Apple Diproyeksikan Rebut Takhta Pasar Ponsel Dunia, Samsung Masih Memimpin Sementara
Wamenkominfo Nezar Patria Dorong Penguatan Literasi Digital untuk Masyarakat Indonesia
Transformasi Digital Bawa Lompatan Besar: Bethsaida Hospital Raih Pengakuan Global untuk Layanan Kesehatan Lebih Manusiawi
Bongkar Inovasi BRT: Motor Listrik Plug and Play Bisa Jadi Hanya Dalam Waktu 2 Jam!
Pameran Internasional WCIFIT 2025 Gaet 1.300 Perusahaan dari 39 Negara, Thailand dan Hong Kong Curi Perhatian
Roket Komersial China ZQ-2E Y2 Sukses Luncurkan Enam Satelit ke Orbit dari Jiuquan
TikTok Hadirkan Fitur Meditasi untuk Dukung Kesehatan Mental dan Kualitas Tidur Pengguna
Ketidakpastian Ekonomi dan Tarif Impor AS Ancam Penundaan Proyek Data Center Raksasa OpenAI
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 15:50 WIB

Harga RAM Melonjak, Gamer Serukan Boikot karena Pasokan Tersedot Industri AI

Jumat, 28 November 2025 - 08:37 WIB

Apple Diproyeksikan Rebut Takhta Pasar Ponsel Dunia, Samsung Masih Memimpin Sementara

Selasa, 28 Oktober 2025 - 17:24 WIB

Wamenkominfo Nezar Patria Dorong Penguatan Literasi Digital untuk Masyarakat Indonesia

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:59 WIB

Transformasi Digital Bawa Lompatan Besar: Bethsaida Hospital Raih Pengakuan Global untuk Layanan Kesehatan Lebih Manusiawi

Senin, 16 Juni 2025 - 07:41 WIB

Bongkar Inovasi BRT: Motor Listrik Plug and Play Bisa Jadi Hanya Dalam Waktu 2 Jam!

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes