JAKARTA BERITAKITA || Sanggar Sekar Pelangi, yang berada di bawah binaan Yayasan Rindang Indonesia, menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara Umum pada ajang Lomba Tari Daerah Nusantara Tingkat Nasional. Kegiatan bergengsi ini diselenggarakan oleh Yayasan Putri Nawangsari Indonesia di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Minggu, 14 Desember 2025.
Ajang tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk perwakilan dari luar Pulau Jawa. Dalam kompetisi ini, Sanggar Sekar Pelangi tampil dominan dan berhasil membawa pulang lima piala, terdiri atas Juara 1 dan Juara Umum Kategori Grup SD kelas 3–4, Juara 1 dan Juara Umum Kategori Grup SD kelas 5–6, serta Juara 2 Kategori Grup SMP/SMA.
Pendiri Yayasan Putri Nawangsari Indonesia, Bambang yang akrab disapa Pak Obed, menjelaskan bahwa lomba ini digelar sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap pelestarian seni budaya Nusantara. Yayasan yang berdiri sejak 1992 tersebut mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASATRI) DPD Jakarta dan pusat.
Menurut Pak Obed, kegiatan yang awalnya bersifat internal kini berkembang menjadi ajang nasional dengan cakupan peserta yang semakin luas. Ia menyampaikan bahwa tujuan utama lomba ini adalah menanamkan kecintaan terhadap budaya tradisional sejak usia dini.
“Motivasi kami adalah melestarikan budaya Nusantara dan memperkenalkannya kepada generasi muda, mulai dari tingkat prasekolah hingga remaja,” ujarnya di sela kegiatan.
Hal senada disampaikan oleh salah satu juri, Atien Kisam, pelestari Budaya Betawi sekaligus koreografer senior. Ia menekankan pentingnya memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus budaya global.
“Ajang ini menjadi embrio lahirnya generasi muda pelestari budaya yang kuat. Anak-anak perlu mengenal budaya sendiri sebelum terpengaruh budaya asing, karena di luar negeri budaya Indonesia justru sangat dihargai,” tutur Atien Kisam yang akrab disapa Ayah Atien.
Ia juga menilai inovasi dalam seni tari menjadi kunci agar kesenian tradisional tetap relevan bagi generasi muda. Penggabungan unsur tradisi dengan sentuhan modern dinilai mampu menarik minat Generasi Z dan Generasi Alpha tanpa menghilangkan nilai budaya aslinya.
Salah satu penari Sanggar Sekar Pelangi, Meilani, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tersebut.
“Saya sangat senang bisa tampil di TMII mewakili Yayasan Rindang Indonesia. Walaupun latihannya melelahkan, semua terbayar saat diumumkan sebagai juara. Ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan,” katanya.
Apresiasi juga datang dari para orang tua peserta. Eridha, salah satu wali murid, menilai kegiatan ini memberi dampak positif bagi perkembangan mental dan kemandirian anak. Ia berharap Yayasan Rindang Indonesia terus berkembang dan mendapat dukungan luas agar dapat terus membina generasi muda melalui seni budaya sebagai bagian dari penguatan identitas bangsa dan diplomasi budaya Indonesia. ***
Editor : Beritakita.click
Sumber Berita: Rilis