Tangerang, Berita Kita – Upaya memperkuat kemitraan bilateral di sektor pertahanan antara Indonesia dan India kembali diperkuat melalui partisipasi aktif Kedutaan Besar India dalam Forum Temu Bisnis Industri Strategis Pertahanan Berbasis Riset dan Inovasi yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Apa tujuan forum ini?
Forum yang berlangsung di Graha Widya Bhakti, Kawasan Sains dan Teknologi B.J. Habibie, Serpong, Tangerang Selatan ini bertujuan memperkuat ekosistem teknologi pertahanan nasional melalui kolaborasi lintas sektor. Mengusung tema “Towards Indonesia 2045: Advancing Strategic Defence Technology by Research and Innovation”, acara ini menghadirkan perwakilan negara sahabat, kalangan industri strategis, akademisi, dan pelaku usaha dalam satu wadah interaktif.
Siapa saja yang terlibat dan apa peran India?
India, sebagai mitra strategis Indonesia, hadir melalui jajaran diplomatik dan pertahanan dalam forum ini. Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menegaskan bahwa negaranya tidak sekadar menawarkan produk, tetapi mengusung kemitraan yang saling menguntungkan berbasis produksi bersama dan alih teknologi.
“Dalam bidang pertahanan, kami telah berhasil mengurangi ketergantungan pada impor asing dengan mengembangkan industri dalam negeri. India kini menjadi pemain utama dalam ekspor teknologi pertahanan,” ujar Duta Besar Sandeep Chakravorty.
Ia menambahkan, “India menawarkan kemitraan strategis kepada Indonesia, bukan hanya sebagai penjual, tetapi sebagai mitra pengembang dan produsen bersama teknologi pertahanan. Kedua negara juga sedang mempersiapkan pembentukan Komisi Bersama untuk Sains dan Teknologi, di mana kerja sama riset dan pengembangan di bidang pertahanan akan dibahas lebih lanjut.”
Mengapa forum ini penting bagi Indonesia?
Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto, menyampaikan bahwa penguatan teknologi pertahanan adalah bagian penting dari pencapaian tujuan nasional jangka panjang.
“Kemampuan pertahanan tidak saja penting dalam menjaga keselamatan masyarakat, tapi juga sebagai simbol kekuatan serta sarana untuk melalui cita-cita tujuan kejauhan kepentingan nasional,” ujarnya saat membuka acara.
Bagaimana bentuk konkret kerja sama yang ditawarkan?
India melalui sesi panel, business matching, dan pameran teknologi, memaparkan berbagai peluang kerja sama. Salah satu tawaran unggulan adalah sistem rudal BrahMos yang mencakup varian darat, laut, dan udara. Tawaran ini disertai dengan komitmen alih teknologi secara menyeluruh.
“Kami memberikan penawaran sistem rudal BrahMos disertai dengan alih teknologi secara menyuluh. Bagaimana cara menggunakannya, bagaimana cara menyimpannya, bagaimana cara menyiapkan rudal. Seluruh tata caranya juga akan kami berikan,” jelas Atase Pertahanan Kedubes India, Cpt. Shiv Kumar.
Selain BrahMos, India juga menawarkan kerja sama pembangunan kapal selam Scorpene. Enam unit telah dibangun dan tiga lainnya dalam proses, sementara Indonesia telah memesan dua unit sebagai bagian dari penguatan armada laut nasional.
Apa dampak jangka panjang dari kolaborasi ini?
Kerja sama yang dijajaki tak hanya bertujuan memperkuat pertahanan militer, tetapi juga mendorong transfer ilmu, pelatihan teknis, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi tinggi. Forum ini menjadi langkah lanjutan dari nota kesepahaman antara BRIN dan Kementerian Pertahanan RI yang telah terjalin sejak tahun 2022.
India menilai forum ini sebagai kontribusi konkret terhadap pembangunan kawasan Indo-Pasifik yang aman, terbuka, dan berbasis inovasi. ***
(Redaksi)
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis