Jakarta, BeritaKita – Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapat alokasi anggaran yang sangat besar pada tahun 2026. Komisi I DPR RI telah menyetujui usulan anggaran sebesar Rp187,1 triliun.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan bahwa besarnya anggaran tersebut tidak terlepas dari kebutuhan mendesak untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista).
Menurut Agus, perkembangan teknologi membuat harga senjata pertahanan semakin tinggi.
“Karena senjata yang canggih itu mahal. Sangat mahal,” ujar Agus di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu (21/9).
Ia menjelaskan, peningkatan kualitas alutsista diperlukan agar TNI mampu menjaga kedaulatan negara secara maksimal. Dengan kekuatan pertahanan yang kuat, keamanan nasional dapat lebih terjamin.
“Kalau pertahanan kuat, masyarakat bisa hidup dengan nyaman dan aman,” ungkap Agus.
Panglima TNI itu juga menambahkan bahwa stabilitas keamanan akan membuka ruang bagi masuknya investasi.
“Investor juga bisa masuk ke negara kita tanpa terganggu,” katanya.
Agus mencontohkan sejumlah negara yang memiliki anggaran pertahanan jauh lebih besar dibandingkan Indonesia. Menurutnya, perbandingan itu menjadi dorongan agar Indonesia tidak tertinggal.
“Di negara-negara lain itu anggaran pertahanannya lebih besar. Contohnya Pakistan. Pertahanan di negara-negara lain besar sehingga tentara khususnya bisa mengamankan wilayahnya, bisa mengamankan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengonfirmasi bahwa anggaran Rp187,1 triliun untuk tahun 2026 telah disetujui oleh Komisi I DPR RI.
“Proposal akhir dari anggaran Kemenhan dan TNI tahun 2026 yang sudah disetujui oleh Komisi I untuk dibawa ke Badan Anggaran, sejumlah Rp187,1 triliun,” ujar Sjafrie.
Menhan menegaskan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk beberapa sektor strategis. Mulai dari pembayaran gaji pegawai dan prajurit TNI hingga modernisasi alutsista.
Selain itu, Kemenhan juga akan memperkuat sektor pertahanan lain yang berhubungan langsung dengan upaya menjaga kedaulatan negara.
Sjafrie berjanji serapan anggaran akan dilakukan dengan maksimal agar dampaknya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
Ia menekankan bahwa setiap rupiah yang dianggarkan harus digunakan secara efektif namun menghasilkan manfaat yang optimal.
Karenanya, Sjafrie meminta seluruh kepala staf angkatan untuk meningkatkan kesiapannya di bidang masing-masing.
“Para kepala staf angkatan akan terus meningkatkan kesiapannya di bidang masing-masing dalam rangka memenuhi target trisula perisai nusantara,” kata Sjafrie.
Dengan besarnya anggaran ini, pemerintah berharap kekuatan pertahanan nasional dapat berkembang lebih modern, adaptif, dan mampu menghadapi tantangan global.
Keputusan politik anggaran di DPR RI menjadi landasan penting bagi Indonesia untuk terus memperkuat pertahanan sekaligus menjaga stabilitas negara di tengah dinamika geopolitik dunia. ***
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Rilis