Tabanan, Berita Kita — Kunjungan Asmen ke Provinsi Bali membawa harapan baru bagi penguatan pendidikan kejuruan. Dalam lawatannya ke SMK Nasional Tabanan, Asmen menyampaikan keprihatinannya terhadap menurunnya minat masyarakat terhadap sekolah yang telah berdiri sejak tahun 1970-an tersebut.
Asmen mengatakan bahwa SMK Nasional Tabanan dulunya merupakan sekolah favorit di wilayah tersebut, dengan jumlah pendaftar yang mencapai ratusan siswa setiap tahunnya. Namun, kondisi itu kini jauh berbeda.
“Seiring berjalannya waktu, jumlah peserta didik yang masuk ke sekolah ini semakin menurun, sekarang hanya sekitar 20-an saja. Ini menjadi kendala yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah setempat,” ujar Asmen saat mengunjungi sekolah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan rencana untuk menjadikan SMK tersebut sebagai lokasi berbagai kegiatan non-akademik. Menurutnya, seminar-seminar dari Jakarta dan aktivitas kebudayaan seperti tarian tradisional akan diarahkan ke sekolah ini agar mampu meningkatkan nilai ekonomis dan daya tarik sekolah.
“Insyaallah nanti seminar-seminar kita arahkan ke sini. Ada juga nilai ekonomi yang bisa kita dorong melalui kegiatan tersebut,” ucapnya.
Usai kunjungan ke sekolah, Asmen melanjutkan agenda silaturahmi ke kediaman tokoh agama Hindu, Pandita Bonabe, yang dikenal sebagai sulinggih atau sesepuh dalam kepercayaan Hindu Bali. Di tempat tersebut, ia disambut hangat oleh keluarga dan masyarakat sekitar.
Pertemuan ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas agama dan budaya dalam memperkuat fondasi pendidikan dan sosial di daerah. Asmen menyampaikan harapannya agar peran profesional turut serta dalam membangun lembaga pendidikan berbasis vokasi.
“Kami berharap komisaris utamanya nanti dari kalangan profesional agar pengelolaan berjalan lebih optimal,” tuturnya.
Selain agenda pendidikan, kunjungan ini juga menyinggung pengembangan wilayah spiritual di kawasan lain. Asmen menyebut adanya potensi kawasan religi baru di luar Bali dengan konsep keberagaman, di mana lahan seluas dua hektar telah disiapkan.
“Dari Buddha sudah ada, dari Hindu juga sudah ada. Mudah-mudahan bisa berkembang dan jadi pusat spiritual lintas agama,” ungkapnya.
Setelah menyelesaikan seluruh agenda di Bali, Asmen dan rombongan bertolak kembali menuju Pulau Jawa melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam dan membuka peluang baru bagi pengembangan sekolah kejuruan serta pelestarian budaya lokal di Bali. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: https://youtu.be/cDyhrbiBIsg?si=1ErdjMEHWE4GY_Ry