Aswar Wahab Dukung Wakaf Lahan Produktif Demi Ketahanan Pangan Nasional

- Redaksi

Kamis, 3 Juli 2025 - 13:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, BeritaKita — Tokoh sosial dan aktivis kemanusiaan Aswar Wahab menyatakan dukungannya terhadap program ketahanan pangan nasional yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk lembaga sosial, pesantren, dan institusi pendidikan. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan Indonesia.

 

Menurut Aswar, tantangan ketahanan pangan akan selalu ada, terutama yang berkaitan dengan infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM), serta dampak dari perubahan iklim.

 

“Kalau tantangan ketahanan pangan itu relatif selalu ada. Terutama dari sisi infrastruktur seperti irigasi, transportasi, kualitas lahan, dan tentunya SDM. Kita juga harus waspada dengan perubahan iklim yang tidak menentu,” ungkap Aswar.

 

Ia menyambut baik partisipasi lembaga sosial dalam mendukung program ini. Menurutnya, upaya kolaboratif seperti itu sangat penting agar hasil dari program ketahanan pangan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.

 

“Kolaborasi antara pemerintah dan lembaga itu harus diperkuat. Tujuan kita adalah membantu mewujudkan ketahanan pangan, termasuk mendukung program makan bergizi yang sedang dijalankan pemerintah,” katanya.

Baca Juga :  Perkuat Budaya Berkendara Aman dan Selamat, PDC Menggelar Coaching Clinic di Lingkungan Perusahaan

 

Aswar juga menyoroti pentingnya memperluas pemahaman masyarakat tentang makna wakaf. Ia menilai bahwa wakaf tidak hanya terbatas pada pembangunan masjid, madrasah, atau makam, tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk wakaf produktif, seperti pembebasan lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

 

“Wakaf lahan itu sangat bermanfaat. Daripada lahan tidak terpakai atau terbengkalai, lebih baik diwakafkan untuk ketahanan pangan. Wakif pun mendapat amal jariah,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, ia memberikan apresiasi atas inisiatif Yayasan Rindang Indonesia yang mencanangkan program jangka panjang hingga tahun 2045, berupa pembebasan lahan 1.000 hektare untuk pertanian. Aswar menilai inisiatif ini sangat sejalan dengan semangat kemandirian pangan dan bisa menjadi contoh kolaborasi sosial yang produktif.

 

“Cita-cita itu halal hukumnya. Kalau target 2045 bisa tercapai lebih cepat, tentu lebih baik. Yang penting lahannya produktif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

 

Aswar juga menyinggung kurangnya minat generasi muda terhadap profesi petani. Ia menilai hal ini terjadi karena adanya stigma negatif bahwa bertani adalah pekerjaan kelas rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, ia mendorong pemerintah agar aktif mengedukasi anak muda dan mengubah paradigma tentang pertanian.

Baca Juga :  Kunjungan Kerjasama RUPB Cakung ke Cileungsi, Dukung Pengembangan Budidaya Belut & Pertanian Terpadu

 

“Petani itu bukan pekerjaan rendahan. Justru tanggung jawabnya besar karena hasil kerjanya menyangkut hajat hidup orang banyak. Pemerintah harus rutin mengedukasi, terutama melalui lembaga pendidikan dan universitas,” tegasnya.

 

Terkait fenomena konversi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan properti, Aswar mengingatkan bahwa tren tersebut dapat mengancam ketahanan pangan di masa depan. Ia mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan untuk mempertahankan lahan produktif melalui skema wakaf dan kolaborasi sosial.

 

“Kalau semua orang hanya bikin klaster perumahan, lama-lama kita hanya bisa impor. Pemerintah harus memanfaatkan lahan produktif secara positif, agar kita tidak kehilangan peluang menjadi bangsa yang mandiri pangan,” pungkasnya. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Rizki

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Pelatihan Digmar di Istana Yatim YDKJT Dorong Generasi Muda Kuasai Dunia Digital
Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan
Ketua Yayasan Al Amin Fisabilillah Indonesia Siap Jadikan Dapur MBG Marunda Sebagai Dapur Percontohan Nasional 
Pemerintah Kecamatan Cilincing Dukung Penuh Program Makanan Bergizi di Marunda Baru, Dorong Peningkatan Kesejahteraan Warga
SPPG Marunda I Resmikan Dapur Baru untuk Layani 3.000 Lebih Siswa
Parfum Jadi Cermin Gaya Hidup Modern dan Ekspresi Kepribadian Masyarakat Urban
Polda Banten Salurkan 160 Ton Jagung Hasil Panen Jagung Kuartal III Ke Bulog
Perkuat Budaya Berkendara Aman dan Selamat, PDC Menggelar Coaching Clinic di Lingkungan Perusahaan
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 19:59 WIB

Pelatihan Digmar di Istana Yatim YDKJT Dorong Generasi Muda Kuasai Dunia Digital

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 01:40 WIB

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Selasa, 14 Oktober 2025 - 19:32 WIB

Ketua Yayasan Al Amin Fisabilillah Indonesia Siap Jadikan Dapur MBG Marunda Sebagai Dapur Percontohan Nasional 

Selasa, 14 Oktober 2025 - 19:12 WIB

Pemerintah Kecamatan Cilincing Dukung Penuh Program Makanan Bergizi di Marunda Baru, Dorong Peningkatan Kesejahteraan Warga

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:22 WIB

SPPG Marunda I Resmikan Dapur Baru untuk Layani 3.000 Lebih Siswa

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes