Bengkulu, Berita Kita – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan langsung ke dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada Selasa malam (27/5), guna meninjau dampak kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Kelangkaan BBM di wilayah tersebut disebabkan oleh kendala distribusi yang menghambat kelancaran pasokan, sehingga menyebabkan antrean panjang warga di sejumlah SPBU. Dalam kunjungan itu, Wapres menyambangi SPBU Betungan dan SPBU Tanah Patah untuk memastikan pelayanan tetap berjalan bagi masyarakat.
Wapres menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan BBM. Ia berdialog langsung dengan masyarakat dan meminta keterangan mengenai lamanya antrean yang mereka alami.
“Wapres meminta maaf serta berdialog dengan warga yang mengantre untuk mendapatkan BBM. Ia menanyakan secara langsung berapa lama waktu antrean yang mereka alami. Sebagian warga menyampaikan mereka harus menunggu hingga berjam-berjam untuk mendapatkan BBM,” demikian siaran resmi Sekretariat Wakil Presiden yang diterima di Jakarta, Rabu.
Setelah berinteraksi dengan warga, Wapres berbicara langsung dengan manajer SPBU Betungan untuk mengetahui situasi distribusi BBM secara lebih rinci. Ia pun menginstruksikan agar SPBU tetap beroperasi selama 24 jam jika pasokan masih tersedia.
“Wapres kemudian berbicara dengan manajer SPBU Betungan guna mendapatkan informasi langsung mengenai pasokan dan distribusi BBM di lokasi tersebut. Kemudian, ia meminta agar pihak SPBU tetap memberikan pelayanan maksimal buka 24 jam selama stok BBM masih tersedia,” sambung siaran resmi tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres menekankan pentingnya menjaga ketertiban selama antrean dan memastikan pelayanan publik tidak terganggu. Ia juga menggarisbawahi bahwa pemerintah tengah melakukan upaya pemulihan distribusi BBM secara menyeluruh.
Sebagai langkah strategis, Wapres meminta PT Pelindo, Pertamina, kementerian terkait, dan pemerintah daerah mempercepat pemulihan jalur distribusi. Salah satu hambatan utama yang disoroti ialah dangkalnya perairan di sekitar Pelabuhan Pulau Baai yang menyebabkan kapal pengangkut BBM kesulitan untuk berlabuh.
Pemerintah, melalui berbagai instansi, juga mengoptimalkan pengiriman BBM melalui jalur darat. Distribusi ini dilakukan lewat provinsi tetangga seperti Sumatera Selatan dan Jambi untuk menjamin pasokan tetap berjalan.
Sekretariat Wakil Presiden menyatakan bahwa kehadiran Wapres di Bengkulu merupakan wujud komitmen pemerintah dalam merespons cepat persoalan yang dihadapi masyarakat serta memastikan kelangsungan layanan publik, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis