Jakarta, BeritaKita – tunggu pasien ICU di salah satu rumah sakit rujukan di kota besar mendadak tergenang air akibat hujan deras yang melanda pada Minggu (6/7) pukul 15.10 WIB.
Genangan air muncul akibat rembesan dari dinding dan celah kaca yang bocor, sehingga merendam sebagian besar lantai ruang tunggu yang seharusnya steril, tenang, dan nyaman bagi keluarga pasien.
Peristiwa ini terjadi ketika hujan mengguyur wilayah sekitar rumah sakit secara intens. Air hujan merembes masuk dan mulai membasahi karpet, barang-barang pribadi keluarga pasien, hingga tikar dan selimut tipis yang biasa digunakan untuk beristirahat.
Situasi tersebut memaksa sebagian besar keluarga pasien bergeser ke bagian tengah ruangan untuk menghindari air, meskipun tak sedikit pula yang tetap bertahan di tempat duduknya demi menanti kabar dari dalam ruang ICU.
Suasana yang biasanya dipenuhi dengan bisikan doa dan ketegangan dalam diam, berubah menjadi kepanikan. Lantai ruang tunggu yang tergenang membuat suasana menjadi kacau. Beberapa keluarga pasien terlihat mengeringkan lantai secara swadaya menggunakan ember, serokan, dan kain pel. Sebagian lainnya menyelamatkan barang-barang pribadi seperti tas, bantal, dan termos yang telah lebih dulu basah oleh air.
Peristiwa ini mencerminkan lemahnya sistem tata kelola fasilitas kesehatan, khususnya dalam hal kesiapsiagaan terhadap kondisi cuaca ekstrem. Ruang tunggu ICU semestinya menjadi tempat yang aman, bersih, dan nyaman, karena di sanalah keluarga pasien menggantungkan harapan dan menjalani masa-masa penuh kecemasan.
Tidak hanya soal fisik, genangan ini memperlihatkan bahwa ruang kesehatan di negeri ini masih sering kali luput dari perhatian yang menyeluruh. Minimnya fasilitas yang layak untuk keluarga pasien, terutama dalam kondisi darurat, memperparah beban psikologis mereka yang sedang menjalani masa sulit.
Meskipun dihadapkan pada situasi yang tidak ideal, solidaritas di antara keluarga pasien tetap tampak nyata. Ada yang saling membantu membersihkan genangan, membagikan makanan ringan, hingga menyeduhkan teh hangat untuk sesama. Di tengah keterbatasan dan ketidaknyamanan, kemanusiaan masih mampu tumbuh.
Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi manajemen rumah sakit dan pemangku kebijakan. Bahwa kualitas pelayanan kesehatan bukan hanya diukur dari kecanggihan alat dan kompetensi tenaga medis, tetapi juga dari perhatian terhadap kenyamanan dan keselamatan keluarga pasien yang setia menanti di ruang tunggu.
Evaluasi menyeluruh sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang. Tidak hanya perbaikan infrastruktur seperti saluran air dan dinding tahan bocor, tetapi juga peningkatan sistem pelayanan serta penyediaan ruang tunggu yang layak dan manusiawi bagi para pendamping pasien.
Kejadian banjir di ruang tunggu ICU ini bukan sekadar insiden fisik, melainkan simbol dari kelemahan sistem yang harus segera dibenahi. Di balik genangan air dan malam yang dingin, tetap menyala semangat kemanusiaan dan harapan akan perubahan yang lebih baik. ***
(Deddy H)
Penulis : Deddy H