Solo, BeritaKita–– Belut merupakan salah satu komoditas perikanan yang menjanjikan, dengan kandungan protein hewani dan gizi yang tinggi. Belut dapat diolah menjadi berbagai menu lezat, seperti keripik, pepes, sambal, dan tumis. Namun, untuk memenuhi kebutuhan pasar, budidaya belut perlu dilakukan dengan baik.
Cara Budidaya Belut dengan Lumpur
Budidaya belut dengan lumpur dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Persiapan Media: Buat media budidaya dengan campuran lumpur, jerami, batang pisang, pupuk kandang, dan bekatul. Pastikan lumpur yang digunakan subur dan gembur.
2. Pemilihan Bibit Indukan: Pilih bibit indukan belut yang sehat dan berkualitas. Lakukan karantina selama 24 jam sebelum menebar indukan ke kolam.
3. Penetasan dan Pendederan Anakan: Telur belut akan menetas dalam 10-15 hari. Pindahkan anakan belut ke kolam pendederan setelah 15 hari untuk memastikan mereka mendapatkan lingkungan hidup yang sesuai.
4. Pemberian Pakan: Beri pakan secara rutin, seperti keong, kepiting kecil, atau pelet. Pastikan pakan yang diberikan sesuai dengan berat dan jumlah populasi belut.
5. Panen: Masa panen belut umumnya berlangsung sekitar dua bulan setelah penebaran indukan. Lakukan panen secara bertahap dan gunakan teknik khusus untuk menghindari stres pada belut.
Risiko Budidaya Belut Lumpur
Budidaya belut lumpur juga memiliki risiko, seperti:
Kanibalisme: Belut dapat memakan sesamanya saat kelaparan atau kosong kelamin.
Kematian: Belut rentan mengalami kematian pada usia tertentu, terutama pada minggu pertama dan kedua setelah penebaran benih.
Dengan memahami cara budidaya belut dengan lumpur dan risikonya, para pemula dapat meningkatkan peluang sukses dalam beternak belut. ***
Penulis : Triyanto