Jakarta, Berita Kita – Sutradara kenamaan asal Inggris, Danny Boyle, kembali mengejutkan dunia perfilman dengan pendekatan unik dalam karya terbarunya berjudul 28 Years Later. Dalam wawancara bersama IndieWire yang dikutip oleh People pada Senin (23/6), Boyle mengungkap bahwa sebagian besar adegan dalam film tersebut direkam menggunakan kamera dari ponsel iPhone.
Boyle menyebut bahwa penggunaan iPhone merupakan keputusan artistik dan logistik yang disengaja demi menghadirkan kesan realistis, seperti yang pernah ia terapkan pada film pertama 28 Days Later pada 2002 silam.
“iPhone itu ringan, murah, dan memungkinkan kami pergi ke tempat-tempat yang sangat terpencil,” ujar Boyle.
Teknologi kamera iPhone dipilih karena dianggap mampu memberikan nuansa autentik yang relevan dengan zaman sekarang. Sutradara peraih Oscar tersebut menjelaskan bahwa kamera digital yang digunakan dua dekade lalu kini sudah tertinggal secara teknis, sehingga ia memilih memanfaatkan perangkat sehari-hari yang canggih namun tetap sederhana.
“Saya sangat bangga dengan apa yang kami lakukan dulu, dan saya ingin beberapa hal ini menghadirkan kembali elemen itu. Tapi sekarang, menggunakan teknologi rendah seperti dulu terasa aneh, ketika 4K tersedia di semua ponsel kita,” paparnya.
“Anda hanya perlu menyalakannya di pengaturan dan dapat memiliki rekaman berkualitas sinema. Jadi, kami ingin menggunakan teknologi itu,” tambah Boyle.
Proses syuting film ini dilakukan di wilayah pedesaan ekstrem Inggris dan Skotlandia. Untuk menyesuaikan dengan lokasi yang menantang, tim produksi menggunakan perangkat ringan seperti iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max. Beberapa unit digunakan sekaligus untuk menangkap sudut berbeda dalam satu pengambilan gambar.
Boyle bersama sinematografer Anthony Dod Mantle merancang perangkat khusus untuk menampung hingga 20 iPhone dalam satu rig kamera. Teknik ini digunakan untuk merekam sejumlah adegan aksi yang intens dan brutal secara bersamaan dari berbagai arah.
“Ada satu adegan luar biasa di paruh kedua film ini saat kami menggunakan rig 20-kamera, dan Anda pasti akan tahu saat melihatnya… Adegan itu cukup grafis, tapi sangat indah secara visual dan menggunakan teknik ini dengan cara yang mengejutkan, membuat Anda merasa masuk ke dunia yang baru,” ungkap Boyle.
Meski sebagian besar adegan menggunakan iPhone, Boyle memastikan bahwa film 28 Years Later tetap memadukan teknologi kamera lainnya untuk menyempurnakan hasil akhir secara sinematik.
Film ini merupakan kelanjutan dari waralaba 28 Days Later dan 28 Weeks Later. Disutradarai oleh Boyle dan diproduseri oleh Alex Garland, 28 Years Later tayang perdana di bioskop pada 20 Juni 2025, menandai kembalinya salah satu film horor paling berpengaruh ke layar lebar setelah hampir dua dekade.
Latar cerita mengambil waktu 28 tahun setelah virus mematikan yang berasal dari laboratorium senjata biologis menyebar luas dan nyaris memusnahkan populasi manusia. Sekelompok penyintas yang hidup di pulau karantina harus menghadapi kenyataan baru ketika salah satu dari mereka meninggalkan zona aman dan menemukan bahwa bahaya telah bermutasi—baik dari para terinfeksi maupun dari manusia yang selamat.
Film ini tidak hanya menjanjikan ketegangan khas film zombie, tetapi juga menyuguhkan pendekatan sinematik yang inovatif dan berani, menandai babak baru dalam eksplorasi horor modern di tangan kreator visioner seperti Danny Boyle. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis