Busan, BeritaKita – Suasana red carpet Busan International Film Festival (BIFF) 2025 semakin hangat dengan kehadiran aktris kenamaan Indonesia, Dian Sastrowardoyo. Ia tidak datang seorang diri, melainkan bersama aktor muda Ali Fikry, lawan mainnya dalam film terbaru berjudul Esok Tanpa Ibu (Mothernet). Kamis, (18/9/2025).
Keduanya melangkah percaya diri di atas karpet merah festival film bergengsi tersebut. Momen ini sekaligus menandai penampilan perdana mereka sebagai pasangan ibu dan anak di hadapan publik internasional.
Dian Sastrowardoyo tampil menawan dengan gaun elegan bermotif garis bernuansa emas dan pink. Sentuhan lining berwarna hijau menambahkan keanggunan dalam setiap langkahnya.
Sementara itu, Ali Fikry hadir dengan gaya monokrom yang memikat. Paduan dominan putih elegan pada lapisan luar dengan aksen hitam di bagian dalam memberi kesan tegas sekaligus berkelas.
Kehangatan keduanya terpancar tidak hanya dari busana, melainkan juga dari chemistry yang telah terbangun di layar lebar. Nuansa kedekatan sebagai ibu dan anak yang mereka perankan tampak begitu alami hingga terbawa dalam momen red carpet.
Dian menyampaikan rasa bahagianya bisa menghadiri pemutaran perdana film tersebut di Busan. Ia mengungkapkan bahwa pengalaman berperan sebagai seorang ibu dalam film ini memberi makna mendalam.
“Senang sekali bisa menghadiri world premiere film Esok Tanpa Ibu di Busan. Saya hadir bersama Ali Fikry, yang dalam film ini kami menjadi ibu dan anak. Sebuah pengalaman yang sangat resonate dengan saya, bagaimana menjalankan tanggung jawab sebagai seorang ibu yang memiliki anak remaja,” ujar Dian.
Ia juga memberikan apresiasi khusus untuk lawan mainnya. “Ali Fikry bermain sangat bagus di film ini,” tambahnya.
Ali Fikry pun tidak menyembunyikan rasa gembira atas kesempatan berharga yang diraihnya. Ini menjadi pengalaman pertamanya menghadiri BIFF dan tampil dalam film yang langsung mendapat panggung internasional.
“Momen yang mengesankan bisa menghadiri red carpet dan menyaksikan film Esok Tanpa Ibu world premiere di Busan. Ini juga menjadi pengalaman pertamaku menghadiri BIFF,” ucap Ali.
Aktor muda itu juga mengungkapkan rasa hormat dan rasa terima kasihnya kepada senior-seniornya. “Di film ini, aku banyak belajar dari Kak Dian dan Om Ringgo, bagaimana mengolah emosi dan dipresentasikan di depan kamera,” katanya.
Ali meyakini bahwa kisah dalam film tersebut akan mampu menyentuh hati penonton. “Menurutku, cerita di film ini juga akan sangat relate dengan penonton yang menontonnya pertama kali di Busan,” ungkapnya.
Film Esok Tanpa Ibu atau Mothernet resmi diputar perdana di BIFF 2025. Tidak hanya sebagai world premiere, film ini juga turut bersaing dalam program Vision Asia, salah satu kategori kompetisi bergengsi di festival tersebut.
Film ini merupakan produksi bersama antara BASE Entertainment dan Beacon Film. Kehadirannya menjadi wujud kolaborasi internasional yang mempertemukan sineas dari berbagai negara.
Disutradarai oleh Ho Wi-ding, seorang sutradara asal Malaysia, film ini ditulis oleh Gina S. Noer, Diva Apresya, dan Melarissa Sjarief. Kolaborasi penulis dan sutradara ini menghasilkan cerita yang kuat dan emosional.
Dalam jajaran produser, nama-nama besar ikut terlibat. Shanty Harmayn, Dian Sastrowardoyo, Tanya Yuson, Aoura Lovenson, hingga Winnie Lau berada di balik lahirnya film ini.
Esok Tanpa Ibu menambah deretan karya internasional yang mengangkat talenta Indonesia ke panggung global. Kehadiran Dian sebagai produser sekaligus pemeran utama semakin menegaskan perannya dalam memajukan perfilman tanah air.
BASE Entertainment sebagai studio produksi kembali menunjukkan kapasitasnya dalam membawa karya berkualitas dari Asia Tenggara ke dunia. Begitu pula dengan Beacon Film, yang didirikan oleh Dian Sastrowardoyo bersama mitra kreatifnya, tampil dengan debut proyek yang menjanjikan.
Dengan cerita yang relevan, jajaran talenta yang mumpuni, dan momentum world premiere di Busan, film Esok Tanpa Ibu diharapkan dapat memberi warna baru dalam perfilman Asia sekaligus membuka jalan lebih lebar bagi karya Indonesia di ranah internasional. ***
Editor : Redaksi