Jakarta, BeritaKita – Animo hangat diterima PT Patra Drilling Contractor (PDC) saat menjelaskan produk coverall Fire Retardant Clothing (FRC) di workshop ESG Integration in Construction: Buiding Sustainable Infrastructure for Net Zero Future di Townhall, PDC Tower, Jakarta pada Kamis, 31 Juli 2025.
Puluhan peserta workshop yang secara umum bekerja dengan menerapkan komitmen praktik bisnis yang berkeberlanjutan di Pertamina Group ini terkesan dengan spesifikasi coverall yang diproduksi PDC karena mempertimbangkan aspek-aspek keberlanjutan.
VP Marketing PT Patra Drilling Contractor Yudo Gantika menjelaskan, salah satu produk terbaru inovasi PDC tersebut dirancang sesuai dengan ketentuan keselamatan kelas dunia.
Spesifikasinya mengacu pada standar NFPA 2112:2023, ASTM 1930:2018 melalui pengujian manekin, dan ASTM F1959 terkait ketahanan terhadap percikan api dan panas ekstrem. Produk dilengkapi material reflektif 3M, resleting sesuai standar NFPA, dan kancing berstandar OE KOTEKS 100.
Seluruh desain dipersiapkan agar sesuai dengan kondisi kerja di wilayah tropis, sehingga tetap nyaman digunakan tanpa mengurangi faktor keselamatan.
Keunggulan coverall produksi PDC yang menjadi nilai lebih dalam pemasarannya adalah penggunaan bahan yang ramah lingkungan, tahan lama, dan mudah terurai, sehingga dapat mengurangi penumpukan limbah.
Yudo mengungkapkan, inisiatif ini telah dimulai sejak awal 2022 dan saat ini telah digunakan secara luas di lingkungan PDC untuk memfasilitasi keselamatan tenaga kerja dan menunjang kinerja di berbagai proyek PDC.
Inisiatif produksi mandiri ini tidak hanya membawa dampak efisiensi biaya operasional, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan dan mendukung program Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Dengan demikian, PDC berharap bahan baku utama yang selama ini banyak diimpor dapat secara bertahap diproduksi di dalam negeri.
Di kesempatan berbeda, Direktur Operasi dan Marketing PT Patra Drilling Contractor Apriandy Zainuddin menuturkan, “Produksi ini bermula dari kebutuhan internal. Kami ingin memastikan suplai alat pelindung diri hadir tepat waktu, berkesinambungan, dan sesuai standar keselamatan.”
Menurutnya, sebelumnya kebutuhan akan pakaian pelindung tahan api di lingkungan kerja seringkali menghadapi tantangan keterlambatan suplai, sehingga kadang memengaruhi kinerja PDC.
Untuk produksinya, PDC bekerja sama dengan perusahaan tekstil terkemuka di Indonesia, yang juga menjadi manufaktur beragam produk fashion berstandar internasional. Hingga pertengahan 2025, sekitar 15.000 unit coverall telah PDC produksi.
“Kami berharap seluruh entitas Pertamina dapat menggunakan produk karya anak bangsa ini, sehingga tercipta kemandirian dan peningkatan standar keselamatan kerja,” tutup Apriandy.
Lebih jauh, PDC juga mulai menjajaki peluang komersialisasi ke berbagai perusahaan di sektor energi dan industri lainnya di luar Pertamina Group, sehingga produk ini tidak hanya menjadi solusi internal tetapi juga berpotensi menjadi standar baru di pasar nasional. ***
Penulis : Suparmin