Dugaan Bandara Ilegal di Morowali Mengemuka, Pemerintah Diminta Bertindak Tegas

- Redaksi

Rabu, 26 November 2025 - 09:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, BERITAKITA || Dugaan keberadaan bandara yang beroperasi tanpa otoritas negara di kawasan industri Morowali kembali mencuat dan menyita perhatian publik. Temuan ini diungkap oleh Peneliti Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS), Edna Caroline, yang menilai bahwa aktivitas penerbangan di Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah berlangsung tanpa pengawasan negara sejak diresmikan pada 2019.

 

Edna menjelaskan bahwa persoalan tersebut bukan muncul tiba-tiba, melainkan berkaitan erat dengan isu lama tentang “kebocoran” sektor pertambangan. Menurutnya, problem aktivitas tambang ilegal telah menjadi sorotan sejak Pemilu Presiden 2014. Ia menyatakan bahwa sejak masa kampanye ketika itu, isu kebocoran menjadi perhatian utama dalam konteks pengelolaan sumber daya alam.

 

Belakangan, Presiden Prabowo Subianto disebut memerintahkan TNI menggelar latihan di beberapa wilayah yang terindikasi memiliki tambang ilegal, termasuk Bangka Belitung dan Morowali. Edna memaparkan bahwa temuan di Morowali menjadi yang paling mengejutkan karena di kawasan seluas sekitar 4.000 hektare tersebut terdapat bandara yang diduga beroperasi tanpa otoritas resmi negara. Ia berkata, “Infonya aparat keamanan saja tuh nggak bisa masuk.”

Baca Juga :  Puluhan Ribu Buruh Siap Gelar Aksi Nasional di Jakarta 28 Agustus, Desak Kenaikan Upah dan Hapus Outsourcing

 

Menurut Edna, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin turut mengonfirmasi bahwa di bandara tersebut tidak ada kehadiran bea cukai maupun imigrasi. Sebagai kalimat langsung, ia menirukan ucapan Sjafrie: “Nggak boleh ada negara di dalam negara.” Pernyataan ini dinilainya sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah menaruh perhatian serius pada keamanan dan kedaulatan wilayah.

 

Latihan TNI di Morowali disebut merupakan bagian dari operasi Komando Gabungan (Kogab) dengan skenario perebutan pangkalan udara. Namun, Edna menilai bahwa pesan yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan jauh lebih penting karena menegaskan kewajiban negara menjaga kedaulatan serta memastikan seluruh aktivitas di kawasan industri berada dalam pengawasan resmi.

 

Edna juga menyoroti lamanya bandara IMIP beroperasi tanpa keterlibatan aparatur negara. Ia menegaskan bahwa fasilitas yang diresmikan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2019 itu telah bertahun-tahun aktif tanpa pengawasan imigrasi, bea cukai, maupun otoritas navigasi udara seperti AirNav. Kondisi ini dinilainya membuka peluang terjadinya pelanggaran dalam keluar masuknya orang maupun barang.

Baca Juga :  Kepemimpinan Tanpa Pemanasan: Enam Alasan Gibran Dinilai Belum Siap Menjabat Wakil Presiden

 

Ia mendesak pemerintah agar segera menempatkan petugas resmi negara di kawasan tersebut. Menurutnya, pengawasan minimal harus mencakup petugas bea cukai, imigrasi, serta otoritas navigasi udara untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan kepatuhan terhadap regulasi penerbangan. Edna menekankan bahwa keberadaan bandara tanpa otoritas merupakan ancaman terhadap kedaulatan dan keselamatan penerbangan nasional.

 

Lebih jauh, Edna mempertanyakan pihak yang pertama kali memberikan izin pengoperasian bandara tersebut dan menilai bahwa hal ini harus menjadi fokus investigasi pemerintah. Ia menambahkan bahwa kawasan IMIP sendiri berkembang pesat sejak berdiri pada 2010 dan semakin diperluas pada masa pemerintahan Jokowi. Temuan tersebut, menurutnya, memperlihatkan adanya potensi pelanggaran yang harus diusut secara tuntas demi kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat.  ***

 

Editor : Beritakita.click

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Kakorlantas Paparkan Kesiapan Operasi Lilin dan Kenaikan Volume Kendaraan Jelang Nataru 2025
Kodim 1710/Mimika Gelar Garjas Periodik II untuk Perkuat Kebugaran dan Kesiapan Fisik Prajurit
Semangat Sumpah Pemuda Jadi Kompas Beritakita.click untuk Membangun Generasi Muda yang Bersatu dan Inovatif
Rapimnas AWPI 2025 Berakhir Sukses Panitia Gelar Rapat Pembubaran di Bekasi Penuh Evaluasi dan Keakraban
Syukuran Sekretariat Gema Nusantara Sulut, Kapolsek Eris Apresiasi Sinergi Ormas dan Aparat
Presiden Prabowo Ingatkan Penegak Hukum dan Pengusaha untuk Tidak Menindas Rakyat Kecil
RAPIMNAS AWPI 2025 Teguhkan Kemandirian dan Kebersamaan Insan Pers
RAPIMNAS AWPI 2025 Tegaskan Pentingnya Profesionalisme dan Etika Pers di Era Digital
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 29 November 2025 - 11:11 WIB

Kakorlantas Paparkan Kesiapan Operasi Lilin dan Kenaikan Volume Kendaraan Jelang Nataru 2025

Rabu, 26 November 2025 - 09:20 WIB

Dugaan Bandara Ilegal di Morowali Mengemuka, Pemerintah Diminta Bertindak Tegas

Jumat, 14 November 2025 - 13:53 WIB

Kodim 1710/Mimika Gelar Garjas Periodik II untuk Perkuat Kebugaran dan Kesiapan Fisik Prajurit

Selasa, 28 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Semangat Sumpah Pemuda Jadi Kompas Beritakita.click untuk Membangun Generasi Muda yang Bersatu dan Inovatif

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:41 WIB

Rapimnas AWPI 2025 Berakhir Sukses Panitia Gelar Rapat Pembubaran di Bekasi Penuh Evaluasi dan Keakraban

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes