Jakarta, Berita Kita – Film animasi Ejen Ali The Movie 2 resmi diperkenalkan kepada publik melalui acara Press Screening dan Press Conference yang digelar di CGV Grand Indonesia, Jakarta, menjelang perilisan resminya pada 27 Juni 2025. Film ini hadir sebagai lanjutan dari sukses besar film pertamanya yang rilis pada tahun 2019, dan kali ini membawa pesan mendalam tentang persahabatan lintas generasi dan bangsa.
Perwakilan tim produksi dan para pengisi suara menyampaikan antusiasme mereka atas peluncuran sekuel ini.
“Kami dari tim Ejen Ali sangat senang bisa berada di sini bersama kalian semua. Film ini sangat berbeda dari film pertama, dengan cerita yang lebih dalam, penuh aksi, dan mengangkat nilai persahabatan yang tulus,” ungkap perwakilan tim kreatif saat membuka acara.
Proses produksi Ejen Ali The Movie 2 memakan waktu sekitar dua setengah tahun. Tantangan terbesar datang dari masa pandemi yang memaksa tim untuk menyesuaikan strategi produksi.
“Ini menjadi perjalanan yang sangat menantang karena kami harus terus berkarya dengan tim yang lebih ramping, namun tetap mempertahankan kualitas visual dan cerita yang kuat,” ujar salah satu sutradara.
Untuk memperkaya elemen emosional dalam film, tim produksi bekerja sama dengan musisi dari Indonesia dan Malaysia. Lagu “Teman Sejati” yang dipopulerkan oleh Nidji dipilih sebagai lagu tema karena dianggap mewakili esensi cerita dalam film ini.
“Ketika mendengar lagu itu pertama kali, kami langsung merasa ini lagu yang tepat untuk menggambarkan semangat persahabatan yang ada dalam film. Kami ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya jiwa, identitas, dan kebersamaan, terutama saat menghadapi masa-masa sulit,” jelas pihak produser.
Ariel, vokalis Nidji, membagikan cerita emosional di balik terciptanya lagu Teman Sejati, yang ternyata sudah dibuat sejak tahun 2019 dalam bentuk demo dan sempat hilang karena laptopnya dicuri. Lagu ini akhirnya dirilis dalam album terbaru Nidji Manifestasi Hati dan pertama kali dibawakan saat konser solo mereka di Kuala Lumpur, Malaysia, Februari 2025 lalu.
“Awalnya kami tak menyangka lagu ini akan jadi soundtrack film sebesar Ejen Ali The Movie 2. Tapi setelah kami mendengar ceritanya dan melihat bagaimana film ini menyatukan Indonesia dan Malaysia, kami langsung merasa ini adalah kolaborasi yang sangat berharga,” ujar Ariel.
Film ini turut melibatkan studio animasi dari Yogyakarta, Indonesia, sebagai bentuk kerja sama internasional dalam memperkuat kualitas produksi.
“Tanpa keterlibatan tim dari Indonesia, saya rasa kami tidak akan bisa menyelesaikan film ini tepat waktu. Mereka memberi kontribusi besar dalam menyempurnakan visual dan ritme animasi,” ungkap salah satu produser animasi.
Suara-suara karakter juga menjadi elemen penting dalam membangun emosi penonton. Para pengisi suara berbagi pengalaman mereka dalam mendalami peran dan menyampaikan pesan cerita melalui ekspresi suara yang tepat.
“Bagi saya, menjadi pengisi suara adalah tanggung jawab besar. Saya ingin setiap emosi dalam cerita bisa sampai ke penonton – entah itu sedih, marah, atau bahagia – semua harus terasa nyata,” ujar salah satu pengisi suara utama.
Selain menghadirkan kisah penuh aksi dan visual menawan, Ejen Ali The Movie 2 juga mengedepankan nilai budaya lokal yang dibalut dalam suasana futuristik dan sains fiksi, menjadikan film ini relevan untuk semua usia, termasuk penonton dewasa.
Harapan besar pun disematkan agar film ini dapat menjadi pemicu sinergi dan kolaborasi lebih luas antara industri kreatif Indonesia dan Malaysia, terutama di bidang animasi.
“Semoga ke depannya, film seperti ini bisa membuka jalan untuk karya-karya animasi Asia Tenggara agar lebih dikenal di tingkat internasional,” pungkas Ariel.
Film Ejen Ali The Movie 2 dipastikan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 27 Juni 2025 dan diharapkan akan mencetak kesuksesan besar, baik dari segi penonton maupun kolaborasi budaya. ***
Penulis : Rizki
Sumber Berita: Liputan