JAKARTA, BERITAKITA || Polemik mengenai keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo terus memantik perhatian publik. Perdebatan panjang yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini dinilai menguras energi dan menimbulkan kegaduhan yang sebenarnya dapat diakhiri dengan langkah sederhana. Pakar hukum tata negara, Feri Amsari, menilai bahwa penyelesaian polemik ini berada sepenuhnya pada inisiatif pribadi Jokowi sebagai pihak yang pernah menduduki jabatan tertinggi di Indonesia.
Dalam sebuah perbincangan di podcast To The Point Aja di kanal YouTube SINDOnews, Feri menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya sikap terbuka dari seorang pemimpin. Ia menegaskan bahwa status Jokowi yang sudah tidak lagi menjabat tidak otomatis menghilangkan relevansi isu tersebut. Menurutnya, publik masih menaruh perhatian karena masalah ini berkaitan dengan legitimasi masa pemerintahannya. Kalimat langsung Feri berbunyi, “Saya harusnya sudah menyelesaikan ini.”
Feri menilai langkah klarifikasi terbuka perlu diambil demi menghentikan perdebatan yang ia sebut sebagai “drama administratif” yang tak kunjung selesai. Ia menambahkan bahwa perkara seperti ini seharusnya mudah diselesaikan apabila ada iktikad baik dari figur yang bersangkutan.
Ia kemudian berkata, “Ngapain kita satu negara besar seperti ini masih ribut soal ijazah palsu selama dua tahun.”
Sebagai ilustrasi, Feri merujuk pada pengalaman politik di Amerika Serikat ketika Barack Obama menghadapi isu mengenai sertifikat kelahirannya saat mencalonkan diri sebagai presiden. Kalimat tidak langsung Feri menjelaskan bahwa Obama memilih membuka akses dokumen kelahiran melalui pemerintah negara bagian Hawaii agar publik dapat melihat sendiri kebenarannya. Setelah itu, Feri menyatakan, “Publik lihat, selesai.”
Pernyataan Feri yang dikutip pada Selasa, 25 November 2025 itu mempertegas bahwa perdebatan mengenai dokumen pribadi seorang mantan pemimpin tidak semestinya dibiarkan berlarut-larut. Ia menyebut bahwa bangsa sebesar Indonesia memiliki berbagai persoalan strategis yang jauh lebih mendesak daripada memperpanjang ketidakpastian mengenai dokumen pendidikan mantan presiden. Narasi ini kembali menempatkan isu transparansi sebagai elemen penting dalam menjaga kepercayaan publik.
Sebagai bentuk penyelesaian, Feri mengusulkan agar Jokowi mengambil langkah sederhana namun bermakna: menunjukkan dokumen pendidikannya secara terbuka demi meredakan polemik. Kalimat tidak langsungnya menekankan bahwa tindakan tersebut bukanlah bentuk kelemahan, melainkan wujud kedewasaan politik dan penghormatan terhadap publik.
Ia menutup pernyataannya dengan mengatakan, “Menunjukkan saja ijazahnya. Kan selesai.” ***
Editor : Beritakita.click
Sumber Berita: Rilis