Jakarta, BeritaKita — Setelah resmi mengumumkan penayangan perdana atau world premiere film Esok Tanpa Ibu dengan judul internasional Mothernet di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, BASE Entertainment bersama Beacon Films akhirnya merilis official teaser versi BIFF 2025.
Teaser berdurasi 42 detik itu menghadirkan potongan kisah penuh emosi dari sebuah keluarga kecil yang harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan sosok ibu. Atmosfer yang ditampilkan kian mendalam melalui perpaduan visual yang intim dengan musik yang menyayat hati.
Aktor muda Ali Fikry tampil sebagai pusat cerita. Wajahnya menjadi jendela yang memperlihatkan lapisan emosi seorang anak remaja yang kehilangan sandaran hidupnya. Dari tawa polos hingga tangisan penuh luka, ia menampilkan perjalanan psikologis seorang anak yang direnggut dari kebahagiaan.
Selain Ali Fikry, teaser tersebut juga memperlihatkan penampilan Dian Sastrowardoyo dan Ringgo Agus Rahman. Keduanya menambah kedalaman drama dengan membawakan karakter yang berlapis, masing-masing mewakili sudut pandang yang berbeda dalam menghadapi duka.
Sentuhan musik turut menjadi elemen penting dalam teaser. Lagu berjudul Raih Tanahmu yang dibawakan hara & Nosstress memperkuat nuansa emosional dengan lirik reflektif dan aransemen penuh perasaan. Kehadiran lagu ini semakin menegaskan identitas film sebagai karya yang mengedepankan kedalaman rasa.
Produser Shanty Harmayn menuturkan bahwa teaser ini memang dirancang untuk menyampaikan esensi emosional film. Ia menjelaskan, “Melalui official teaser Esok Tanpa Ibu versi BIFF 2025, kami ingin memperkenalkan ke penonton tentang emosi yang hadir di film ini. Sebuah perasaan yang mengajak penonton untuk membayangkan, bagaimana jika esok datang tanpa sosok Ibu di sisi kita?”
Shanty juga menambahkan bahwa perjalanan emosi dalam film ini diwakili melalui karakter yang diperankan Ali Fikry serta Ringgo Agus Rahman. Keduanya menjadi refleksi nyata dari perasaan kehilangan yang dialami banyak orang dalam kehidupan nyata.
Dian Sastrowardoyo yang terlibat bukan hanya sebagai pemeran, tetapi juga produser, turut menyampaikan pandangannya. Ia mengatakan, “Film ini ingin mengajak kita untuk menyelami cinta, kehilangan, dan upaya bangkit bersama.”
Dian kemudian menegaskan bahwa film ini akan menjadi sebuah refleksi kisah keluarga yang sangat relevan di masa kini. Menurutnya, realita orangtua yang kesulitan berkomunikasi dengan anak-anaknya, serta anak yang merasa butuh lebih banyak dimengerti, menjadi inspirasi penting dalam cerita.
Film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) disutradarai oleh sineas asal Malaysia, Ho Wi-ding. Namanya dikenal setelah memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2018 melalui film ketiganya. Pada 2010, ia juga pernah meraih penghargaan Best New Director Award di ajang Golden Horse Awards lewat film debut panjangnya.
Skenario film ini ditulis oleh tiga penulis Indonesia: Gina S. Noer, Diva Apresya, dan Melarissa Sjarief. Kombinasi visi internasional sang sutradara dengan kekuatan narasi para penulis menjadikan film ini sebagai kolaborasi kreatif lintas batas.
Selain Shanty Harmayn dan Dian Sastrowardoyo, jajaran produser juga diisi oleh Tanya Yuson, Aoura Lovenson, dan Winnie Lau. Kehadiran mereka memperkuat pondasi produksi yang serius dan visioner.
Di BIFF 2025, Esok Tanpa Ibu akan ikut serta dalam program kompetisi Vision Asia. Program ini dikenal sebagai ruang yang menghadirkan film-film Asia dengan visi segar dan perspektif baru.
Film ini bercerita tentang Rama (diperankan Ali Fikry), seorang remaja puber yang merasa terasing dari dunia sekitarnya. Baginya, hanya sang ibu yang menjadi tempat bersandar dan memahami dirinya sepenuhnya.
Namun tragedi merenggut sosok terpenting itu. Rama mendapati dirinya berada di persimpangan antara duka dan keterasingan. Kehilangan ibunya membuat ia harus berjuang menjalani hidup yang terasa hampa.
Saat Rama merasa benar-benar sendirian, sebuah kejutan hadir. Ia menemukan I-BU, sebuah program kecerdasan buatan yang diciptakan untuk menggantikan peran ibu. Kehadiran I-BU membuka pertanyaan besar dalam hidupnya tentang makna kehilangan dan bagaimana menghadapi realitas.
Di tengah hubungannya yang renggang dengan sang ayah, Rama perlahan belajar arti berduka sekaligus melepaskan. Film ini menjadi perjalanan menyentuh tentang bagaimana seorang remaja mencari kekuatan untuk melanjutkan hidup.
Untuk mengikuti kabar terbaru dari Esok Tanpa Ibu (Mothernet), penonton dapat memantau perkembangan film melalui akun Instagram resmi @base.id.
Kehadiran teaser BIFF 2025 ini menjadi tanda dimulainya perjalanan film Esok Tanpa Ibu menuju penonton dunia. Dengan cerita yang relevan, emosi yang kuat, serta dukungan musik menyentuh hati, film ini berpotensi meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang menontonnya. ***
Editor : Redaksi