Jakarta, BeritaKita–Sinemaku Pictures resmi meluncurkan film terbarunya berjudul Hanya Namamu Dalam Doaku melalui acara pemutaran perdana di Plaza Indonesia, Jakarta. Film drama keluarga ini mengangkat kisah pengorbanan, cinta, dan komunikasi dalam rumah tangga, sekaligus mengenalkan kepada publik mengenai penyakit langka Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).
Manajer Plaza Indonesia, Tomo, menyampaikan dukungannya terhadap karya anak bangsa. Ia menegaskan bahwa Sinemaku Pictures selalu menghadirkan film berkualitas.
“Ini kali kedua atau ketiga kami bekerja sama dengan Sinemaku Pictures, dan kami percaya film-film mereka selalu punya cerita yang kuat,” ujarnya. Tomo berharap film ini tidak hanya sukses di box office, tetapi juga membantu menyosialisasikan ALS kepada masyarakat.
Ide yang lahir di Tanah Suci
Eksekutif produser sekaligus penggagas cerita, Yahni Damayanti, mengungkapkan bahwa inspirasi film ini muncul saat dirinya berada di Madinah.
“Saya melihat sepasang suami istri, di mana sang suami sakit dan harus menggunakan kursi roda, tetapi keduanya tetap bercanda. Dari situ saya sadar, pengorbanan dalam rumah tangga bukan hanya di saat senang, tetapi juga dalam duka,” jelas Yahni.
Ia berharap film ini bisa menjadi inspirasi bagi pasangan suami istri untuk terus menjaga komunikasi dan cinta, apa pun tantangan yang dihadapi.
Perspektif keluarga yang hangat
Produser Prilly Latuconsina menuturkan, film ini sengaja dihadirkan dari berbagai sudut pandang — suami, istri, dan anak.
“Kalau film sebelumnya banyak bercerita dari perspektif anak, kali ini kami ingin menampilkan keluarga secara utuh. Konfliknya lebih dewasa, tentang bagaimana merespons ujian dalam rumah tangga dengan komunikasi yang sehat,” kata Prilly.
Menurutnya, strategi promosi film ini dilakukan dengan mendekatkan kisah para karakter ke berbagai kalangan — pasangan muda, orang tua, hingga anak-anak — agar penonton dapat merasakan kedekatan emosional yang sama.
Proses kreatif penuh riset
Produser kreatif Brian Domani mengungkapkan bahwa proses kreatif film ini berlangsung lebih dari setahun.
“Prosesnya panjang, penuh diskusi dan riset bersama dokter serta Yayasan ALS Indonesia. Tantangannya berat, tapi saya dikelilingi orang-orang yang saya percaya. Saya ingin belajar lebih, tidak hanya sebagai aktor,” jelas Brian.
Sementara produser Umay Shahab menilai sutradara Reka Wijaya adalah sosok yang tepat memimpin proyek ini karena pengalamannya dalam menangani drama keluarga.
Kisah nyata yang dekat dengan kehidupan
Vino G. Bastian, pemeran karakter Arga, menyebut film ini menjadi refleksi penting bagi dirinya.
“Dalam rumah tangga, niat baik dan cinta saja tidak cukup. Kalau disampaikan dengan cara yang salah, bisa jadi bumerang. Arga mewakili banyak suami yang ingin keluarganya sejahtera, tapi kadang lupa mengomunikasikannya,” ujar Vino.
Senada dengan Vino, Nirina Zubir dan Dinda Kanya Dewi menilai film ini menggambarkan dinamika persahabatan yang turut memengaruhi hubungan rumah tangga. Kedua aktris ini berharap penonton dapat bercermin dari karakter-karakter yang mereka perankan.
Pesan untuk penonton
Sutradara Reka Wijaya menegaskan, Hanya Namamu Dalam Doaku bukan sekadar drama keluarga, tetapi juga ajakan untuk lebih menghargai waktu bersama orang tercinta.
“Kami mencurahkan energi dan hati untuk film ini. Semoga pesan tentang cinta, pengorbanan, dan pentingnya komunikasi bisa sampai, serta memberikan dampak positif bagi penonton,” ujarnya.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku kini resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia. Selain menyajikan drama emosional yang menyentuh hati, film ini diharapkan menjadi sarana edukasi tentang penyakit ALS dan menginspirasi keluarga Indonesia untuk saling mendukung dalam suka maupun duka. ***
Penulis : Rizki