Forum Seniman Bekasi Dorong Kota Jadi Pusat Event Seni dan Budaya

- Redaksi

Senin, 11 Agustus 2025 - 18:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kota Bekasi, BeritaKita–Kota Bekasi dinilai memiliki potensi besar di bidang seni, meski belum sepenuhnya mendapat perhatian yang layak. Hal ini diungkapkan Ketua Forum Seniman Bekasi (FSB), Yeksa Sarkeh Candra, dalam program AsMEN Talk bersama Cak Nur, baru-baru ini.

 

Menurut Yeksa, Bekasi tidak memiliki kekayaan alam seperti gunung atau laut. “Kekayaan utama Bekasi adalah manusianya,” ujarnya. Oleh karena itu, pembangunan sumber daya manusia melalui seni menjadi sangat penting.

 

Ia mengakui, perkembangan seni di Bekasi belum sepesat kota lain. Sanggar tari dan komunitas seni rupa memang cukup banyak, namun kegiatan apresiasi seni masih minim. “Pameran lukisan, misalnya, paling hanya satu kali dalam setahun. Kalau FSB tidak membuat acara, hampir tidak ada yang menyelenggarakan,” katanya.

 

FSB, lanjut Yeksa, telah memiliki program FSB Goes to Campus untuk menggelar workshop seni di universitas. Namun, kegiatan serupa untuk tingkat SMA belum berjalan. Pihaknya berharap dukungan sponsor agar rencana membuat workshop mural dalam tiga bulan ke depan bisa terwujud.

Baca Juga :  Pramono Anung Tegaskan Ondel-Ondel Bukan untuk Mengamen, Pemprov DKI Siapkan Regulasi Pelestarian

 

Yeksa juga menyoroti peran pemerintah daerah yang menurutnya masih memposisikan seni budaya sebagai prioritas kelas dua atau tiga. Anggaran lebih banyak terserap untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. “Sejak berdiri pada 2017, FSB belum pernah mendapat anggaran dari Pemerintah Kota Bekasi,” ungkapnya.

 

Ia mendorong adanya jadwal event seni tahunan yang jelas, seperti pameran lukis, pertunjukan tari, dan teater, yang dibiayai pemerintah. Yeksa menilai hal ini penting agar kehidupan seni di Bekasi lebih bergairah dan menjadi wadah ekspresi seniman lokal.

 

Terkait sarana publik, ia mengapresiasi pembangunan alun-alun dan Plaza Patriot Candrabaga. Namun, Yeksa menilai titik-titik kumpul tersebut belum dilengkapi karya seni yang bisa menjadi identitas kota. Ia juga menyoroti birokrasi rumit dalam penggunaan gedung kesenian dan Bekasi Creative Center yang membuat banyak pelaku seni enggan memanfaatkannya.

 

FSB, kata Yeksa, juga terlibat dalam pelestarian kearifan lokal. Mereka telah meriset dan memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk desain ornamen pagar “Langkan Bekasi” yang kini digunakan di beberapa bangunan pemerintah. Namun, ia mengakui seni tradisional di Bekasi, seperti wayang golek dan angklung, sudah jarang ditemui. Tari tradisional menjadi satu-satunya yang masih relatif bertahan.

Baca Juga :  Halal Bihalal PGS Padang Ganting Sakato 2025 Perkuat Silaturahmi Warga Perantauan

 

Yeksa berharap pemerintah lebih serius menjaga warisan budaya, salah satunya dengan menghidupkan kembali Kampung Keranggan sebagai pusat seni tradisional. “Keranggan sangat pas untuk pelestarian budaya, tapi ini bergantung pada kemauan pengambil kebijakan,” ujarnya.

 

Ia memiliki visi lima tahun ke depan menjadikan Bekasi sebagai “kota event” yang rutin menggelar kegiatan besar, baik seni maupun olahraga, sehingga memberi peluang ekonomi bagi seniman lokal. “Apapun eventnya, pembukanya bisa diisi seniman lokal Bekasi. Itu akan menggerakkan ekonomi kreatif,” kata Yeksa.

 

Kepada generasi muda, Yeksa berpesan untuk tetap mencintai seni di tengah derasnya arus digitalisasi. “Seni membuat kita lebih halus, mengasah rasa, dan menjauhkan dari sikap keras atau konflik. Kalau saling mengenal melalui seni, kita akan terhindar dari tawuran,” pungkasnya.  ***

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Pentas Tari Budaya Anak Bangsa Warnai Rapimnas AWPI 2025 di Hotel Golden Boutique Kemayoran
Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Kalteng)Tampil Memukau di Rapimnas AWPI
Reog Ponorogo: Seni dan Nilai Luhur dalam Kehidupan
Keunikan Rumah Joglo: Warisan Budaya yang Sarat Makna di Tengah Kehidupan Sosial Masyarakat Jawa
DPD IKM Kab. Serang Telah Resmi Menerima Surat Ketua Pelaksana
Malam Final Abang Mpok Bekasi 2025 Meriah, Wawali Tekankan Peran Generasi Muda sebagai Duta Budaya
Atria Hotel Magelang Gelar Gathering Wong Magelang di Jakarta untuk Perkuat Silaturahmi dan Pariwisata Daerah
Ulang Tahun ke-24 Dewa Fatcukoung Dirayakan Khidmat di Klenteng Palace Jakarta
Berita ini 58 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 12:02 WIB

Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Kalteng)Tampil Memukau di Rapimnas AWPI

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:24 WIB

Reog Ponorogo: Seni dan Nilai Luhur dalam Kehidupan

Senin, 6 Oktober 2025 - 12:19 WIB

Keunikan Rumah Joglo: Warisan Budaya yang Sarat Makna di Tengah Kehidupan Sosial Masyarakat Jawa

Rabu, 27 Agustus 2025 - 17:36 WIB

DPD IKM Kab. Serang Telah Resmi Menerima Surat Ketua Pelaksana

Senin, 11 Agustus 2025 - 18:21 WIB

Forum Seniman Bekasi Dorong Kota Jadi Pusat Event Seni dan Budaya

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes