Gempa Magnitudo 2,4 Guncang Bandung Selatan, Getaran Terasa hingga Ciwidey dan Cimaung

- Redaksi

Selasa, 22 Juli 2025 - 19:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung, BeritaKita–Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 2,4 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa sore, 22 Juli 2025. Guncangan terjadi sekitar pukul 16.11 WIB dan dirasakan di sejumlah kecamatan di bagian selatan daerah tersebut.

 

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang melintas di wilayah Bandung selatan.

 

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa pusat gempa berada di darat, tepatnya pada koordinat 7,18 Lintang Selatan dan 107,49 Bujur Timur.

“Episenter gempa terletak 18 kilometer barat daya Kabupaten Bandung dengan kedalaman delapan kilometer,” ujar Rahayu dalam keterangan tertulis.

Baca Juga :  Pulangkan 30.000 Artefak Jawa dari Belanda, Pengembalian Terbesar Sepanjang Sejarah

 

Ia menambahkan bahwa gempa ini tergolong jenis gempa bumi dangkal akibat pergerakan sesar aktif di sekitar zona tersebut.

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” tegasnya.

 

Getaran gempa dilaporkan terasa di sejumlah wilayah, seperti Ciwidey, Banjaran, dan Cimaung. Berdasarkan laporan masyarakat, intensitas gempa masuk kategori II pada skala Modified Mercalli Intensity (MMI), yang menunjukkan getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga :  TPS 3R Pulogebang: "Dari Tumpukan Sampah, Lahir Harapan Baru bagi Warga"

 

Hingga pukul 16.30 WIB, belum tercatat adanya gempa susulan. Tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat kejadian ini.

 

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan, dan tidak mudah mempercayai informasi yang belum jelas sumbernya.

“Kami terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah tersebut dan memastikan informasi disampaikan secara akurat,” tutur Rahayu.

 

Dengan adanya peristiwa ini, BMKG terus memperkuat pemantauan di zona rawan gempa demi keselamatan masyarakat dan mitigasi dini terhadap potensi gempa susulan. ***

Editor : Rizki

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama
Empat Tahun Menanti Keadilan, Tiga Pekerja Salon di Kemang Belum Terima Hak Usai Menang di MA
Gubernur Banten Aktifkan Kembali Kepala SMAN 1 Cimarga Usai Kasus Tampar Siswa
TPS 3R Pulogebang: “Dari Tumpukan Sampah, Lahir Harapan Baru bagi Warga”
Legenda Kota Saranjana, Antara Mitos Framing dan Wisata
Pasar Wonogiri Dilalap Api Dini Hari, Asal Api Diduga dari Lantai Dua
Jejak Sejarah Rupiah: Dari “Rupaya” Sansekerta hingga Jadi Simbol Kedaulatan Indonesia
Pulangkan 30.000 Artefak Jawa dari Belanda, Pengembalian Terbesar Sepanjang Sejarah
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:22 WIB

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Kamis, 16 Oktober 2025 - 19:33 WIB

Empat Tahun Menanti Keadilan, Tiga Pekerja Salon di Kemang Belum Terima Hak Usai Menang di MA

Kamis, 16 Oktober 2025 - 01:18 WIB

Gubernur Banten Aktifkan Kembali Kepala SMAN 1 Cimarga Usai Kasus Tampar Siswa

Minggu, 12 Oktober 2025 - 15:18 WIB

TPS 3R Pulogebang: “Dari Tumpukan Sampah, Lahir Harapan Baru bagi Warga”

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:01 WIB

Legenda Kota Saranjana, Antara Mitos Framing dan Wisata

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes