Kendari, Berita Kita – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 3,7 mengguncang wilayah Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu pagi (24/5). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 05.35 Wita dan sempat dirasakan hingga ke Kota Kendari serta sebagian wilayah Kabupaten Konawe Selatan.
Berdasarkan informasi dari Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari, gempa tersebut terjadi di daratan pada kedalaman delapan kilometer. Titik koordinat gempa berada pada 3,90 derajat Lintang Selatan dan 122,47 derajat Bujur Timur, atau sekitar satu kilometer barat daya dari Bondoala.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di barat daya Bondoala, Konawe,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin, saat dikonfirmasi di Kendari, Sabtu pagi.
Getaran gempa dirasakan cukup jelas di beberapa wilayah. Menurut BMKG, intensitas gempa mencapai skala III MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berarti getaran terasa di dalam rumah seperti saat sebuah truk besar melintas.
“Skala getaran gempa berada di III MMI, yang guncangan terasa di dalam rumah seperti seakan-akan truk berlalu,” ujarnya menambahkan.
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat kejadian tersebut. Gempa juga dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Hingga pukul 05:50 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan,” sebut Rudin.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan hanya mempercayai informasi dari sumber resmi. Warga juga disarankan menjauhi bangunan yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan pascagempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujar Rudin.
BMKG terus memantau perkembangan situasi gempa di wilayah tersebut dan mengingatkan warga agar tidak mudah panik serta tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis