JAKARTA, BERITAKITA||Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto terus memperkuat komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan. Salah satu langkah strategisnya adalah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di berbagai kota besar di Indonesia. Program ini tidak hanya menjawab persoalan pengelolaan sampah perkotaan, tetapi juga menjadi solusi konkret dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Rabu, (5/11/2025).
Dalam acara CEO Insight yang digelar di Jakarta, Selasa (4/11/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah akan membangun PLTSA di 33 kota dengan total kapasitas mencapai 20 Mega Watt (MW). Ia menjelaskan bahwa sebagian pendanaan proyek tersebut akan bersumber dari patriot bonds yang diterbitkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).
Menurut Airlangga, pembangunan PLTSA juga menjadi bagian dari upaya pemerintah menjaga kebersihan kota dan mendukung sektor pariwisata. “Bapak Presiden selalu mengatakan, turisme harus kita dorong dengan syarat kota-kota harus bersih. Jadi jangan sampai wisatawan datang ke Indonesia lalu melihat kotanya kotor,” ujar Airlangga. Ia menambahkan bahwa PLTSA merupakan salah satu program andalan pemerintah untuk menjaga kebersihan sekaligus menghasilkan energi.
Langkah ini mempertegas bahwa pengelolaan sampah kini tidak lagi sekadar urusan kebersihan lingkungan, melainkan telah menjadi bagian dari strategi pembangunan hijau nasional. Sampah yang selama ini dianggap sebagai masalah perkotaan, kini diubah menjadi sumber daya energi baru yang memiliki nilai ekonomi dan manfaat lingkungan.
Pemerintah menargetkan, melalui proyek PLTSA ini, volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang hingga 30 persen dalam lima tahun ke depan. Setiap kota yang menjadi lokasi proyek akan menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu, mulai dari pemilahan di sumber, pengolahan limbah organik, hingga pembangkitan listrik melalui proses pembakaran terkendali yang ramah lingkungan.
Selain manfaat lingkungan, proyek PLTSA juga diproyeksikan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. Pekerjaan akan tersedia mulai dari sektor pengumpulan dan pemilahan sampah, pengoperasian fasilitas, hingga tenaga teknis di bidang energi. Di sisi lain, keberadaan proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih aktif dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Airlangga menekankan bahwa keberhasilan gerakan ini membutuhkan keterlibatan semua pihak. “Kebersihan kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga warga. Gerakan Indonesia Bisa Bersih mengajak semua pihak untuk memilah sampah, mendukung energi terbarukan, dan menjaga lingkungan hidup bersama,” katanya.
Para pengamat lingkungan menilai, proyek PLTSA merupakan langkah penting menuju ekonomi sirkular, di mana setiap limbah dapat dimanfaatkan kembali untuk menciptakan nilai tambah. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Indonesia kini menapaki babak baru menuju masa depan yang bersih, hijau, dan mandiri energi. Pada akhirnya, “Indonesia Bisa Bersih” bukan sekadar slogan, tetapi menjadi komitmen nyata untuk mewariskan bumi yang lebih layak huni bagi generasi mendatang. ***
Penulis : Dadan