Jakarta, Berita Kita — Perang yang berlangsung selama 12 hari antara Iran dan Israel resmi berakhir setelah kedua negara menyepakati gencatan senjata pada Selasa waktu setempat. Konflik bersenjata tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan besar di kedua belah pihak.
Presiden Iran, Masud Peskian, menyampaikan pernyataan resminya dalam pidato publik. Ia menegaskan bahwa konflik yang dipicu oleh serangan Israel telah mencapai titik akhir.
“Perang ini telah selesai. Kini saatnya lembaga-lembaga pemerintah mengalihkan fokusnya untuk rekonstruksi dan pemulihan,” ujar Presiden Peskian.
Sementara itu, militer Israel atau IDF (Israel Defense Forces) menyatakan bahwa mereka mulai mengubah strategi usai berakhirnya konflik. Dalam keterangan resminya, IDF menyebutkan bahwa Kepala Staf Umum, Jenderal Zamir, telah mengarahkan pasukan untuk kembali memusatkan perhatian pada wilayah Gaza.
“Kami kini memprioritaskan penyelamatan sandera dan penindakan terhadap kelompok Hamas di Gaza,” jelas perwakilan IDF dalam pernyataan tertulis.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga saat ini, perang selama hampir dua pekan tersebut mengakibatkan sedikitnya 610 korban jiwa dan 4.746 luka-luka di wilayah Iran. Sementara di pihak Israel, tercatat 28 warga tewas dan kerusakan yang meluas di sejumlah kawasan strategis.
Kesepakatan damai ini turut mendapatkan reaksi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia menyampaikan apresiasi terhadap kesediaan kedua negara menghentikan konflik bersenjata.
“Saya mengapresiasi langkah ini. Mereka tidak melakukan apa-apa sebelumnya, bahkan saat saya menyampaikan kebenaran. Namun sekarang, mereka mengambil keputusan penting,” ujar Trump dalam pernyataan kepada media.
Kabar mengenai gencatan senjata tersebut disambut meriah oleh warga Iran. Ribuan orang turun ke jalan di Lapangan Englap, mengibarkan bendera nasional dan membawa spanduk berisi harapan akan perdamaian yang abadi.
Perayaan rakyat menunjukkan betapa besar harapan masyarakat terhadap berakhirnya kekerasan yang selama ini mencekam. Mereka berharap perjanjian damai ini tidak hanya menjadi jeda sementara, tetapi awal dari hubungan yang lebih damai dan stabil di kawasan Timur Tengah. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: https://youtu.be/HZJxVjY3WOM?si=1qPvGlCdzduMu9Y4