Jakarta Masuk 10 Besar Kota dengan Udara Terburuk Dunia, DLH Siapkan Langkah Strategis

- Redaksi

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Berita Kita – Pada Sabtu pagi (10/5), kualitas udara di DKI Jakarta tercatat berada di peringkat kesembilan sebagai kota dengan udara paling buruk di dunia, menurut data dari situs pemantau kualitas udara IQAir.

 

Mengapa Jakarta masuk dalam daftar ini? Berdasarkan pemantauan pada pukul 07.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta mencapai angka 113. Angka ini masuk dalam kategori “tidak sehat untuk kelompok sensitif”, terutama disebabkan oleh tingginya konsentrasi partikel halus PM2.5 yang tercatat sebesar 43,4 mikrogram per meter kubik.

 

Siapa saja kota lain yang masuk dalam daftar ini? Jakarta berada di bawah Delhi (India) yang menduduki peringkat pertama dengan AQI 231, disusul Lahore (Pakistan) di posisi kedua dengan AQI 206, Kinshasa (Kongo) di urutan ketiga dengan AQI 174, dan Kampala (Uganda) di urutan keempat dengan AQI 155.

Baca Juga :  Polisi Kerahkan Ribuan Personel, Pastikan Pengamanan Unjuk Rasa Ojol Dilakukan Secara Humanis

 

Apa respons pemerintah daerah? Menanggapi kondisi ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyatakan akan memperkuat sistem pemantauan kualitas udara dengan menambah jumlah Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU). Saat ini, Jakarta memiliki 111 SPKU yang tersebar di berbagai titik.

 

Bagaimana rencana implementasinya? DLH menyebut akan mengadopsi praktik dari kota-kota besar seperti Paris dan Bangkok yang lebih dahulu sukses mengelola polusi udara melalui pengawasan ketat dan teknologi pemantauan canggih.

Baca Juga :  Libur Idul Adha, Ragunan Prediksi 80.000 Pengunjung Selama Akhir Pekan Panjang

 

“Ke depan Pemprov DKI Jakarta bakal menambah jumlah SPKU sehingga intervensi bisa dilaksanakan lebih cepat dan akurat,” ujar perwakilan DLH DKI Jakarta.

 

Kapan perubahan ini akan dilakukan? Meskipun belum disebutkan jadwal pasti, peningkatan jumlah SPKU ini direncanakan menjadi program prioritas dalam waktu dekat guna memperbaiki kualitas udara dan kesehatan publik.

 

Di mana saja SPKU baru akan dibangun? DLH masih mengkaji wilayah-wilayah dengan konsentrasi polusi tertinggi agar pembangunan SPKU tepat sasaran dan efektif dalam memberikan data real time kepada masyarakat. ***

 

 

 

(Redaksi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Rizki

Sumber Berita: Rilis

Berita Terkait

DPD AWPI Jawa Tengah Gelar Koordinasi Pastikan Hasil Rapimnas 2025 Berjalan Efektif
Aula Desa Karyasari Semarak dengan Acara Minggon Bahas Kinerja Aparatur
Polisi Humanis, Arief Polpen Jadi Teladan Tertib Lalu Lintas di Magelang
Menjelang 13 Agustus, Suhu Politik Pati Memanas: Ribuan Kardus Air Mineral Mengalir untuk Aksi Demo
RT 04/03 Kalibaru Matangkan Persiapan HUT RI ke-80, Libatkan Warga dan Usung Konsep Ramah Lingkungan
Wakil Wali Kota Harris Bobihoe Tekankan Pentingnya Kewaspadaan Dini di Kota Bekasi
Desa Segara Makmur Wakili Kecamatan Tarumajaya dalam Lomba Kampung Bersih Tingkat Kabupaten Bekasi
Tuntas! Terminal Arjosari Malang Bersih dari Jupang Liar, Mega Perwira Tegaskan Penertiban Total
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 13:29 WIB

DPD AWPI Jawa Tengah Gelar Koordinasi Pastikan Hasil Rapimnas 2025 Berjalan Efektif

Rabu, 15 Oktober 2025 - 16:44 WIB

Aula Desa Karyasari Semarak dengan Acara Minggon Bahas Kinerja Aparatur

Jumat, 5 September 2025 - 05:26 WIB

Polisi Humanis, Arief Polpen Jadi Teladan Tertib Lalu Lintas di Magelang

Selasa, 12 Agustus 2025 - 15:24 WIB

Menjelang 13 Agustus, Suhu Politik Pati Memanas: Ribuan Kardus Air Mineral Mengalir untuk Aksi Demo

Minggu, 10 Agustus 2025 - 21:24 WIB

RT 04/03 Kalibaru Matangkan Persiapan HUT RI ke-80, Libatkan Warga dan Usung Konsep Ramah Lingkungan

Berita Terbaru

Ekonomi/Bisnis

Koperasi Merah Putih, Gerakan Baru Menuju Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 01:40 WIB

Peristiwa

Sempati 89 Berduka Kehilangan Sosok Peduli Sesama

Jumat, 17 Okt 2025 - 16:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes