Jakarta, Berita Kita – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur memperkuat pengawasan terhadap produk pangan di enam pasar tradisional yang berada di wilayah tersebut.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto, menjelaskan bahwa pengawasan ini merupakan bagian dari upaya rutin yang dilakukan secara berkala, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Idul Adha.
“Petugas gabungan sudah melakukan pengawasan pangan di enam pasar tradisional di Jakarta Timur,” ujar Taufik saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Pasar-pasar yang menjadi fokus pengawasan mencakup Pasar Ciracas, Pasar Cijantung, Pasar Kramat Jati, Pasar Cibubur, Pasar Jambul, dan Pasar Lokbin Makasar. Dari keenam pasar tersebut, Pasar Kramat Jati dipilih sebagai pusat pengujian laboratorium terhadap berbagai sampel produk pangan.
“Pasar Kramat Jati ini menjadi lokasi sentral pemeriksaan laboratorium dari sampel komoditas pertanian dan peternakan,” tambahnya.
Dalam pengawasan ini, petugas mengambil sebanyak 72 sampel bahan pangan, terdiri dari 60 sampel produk pertanian dan 12 sampel dari peternakan. Beberapa jenis pangan yang diuji antara lain beras, daging ayam, daging sapi, sayuran, dan buah-buahan. Pemeriksaan laboratorium difokuskan pada deteksi kandungan zat berbahaya seperti residu pestisida, formalin, klorin, eber, dan senyawa kimia lainnya.
“Tidak lama lagi Hari Raya Idul Adha, kita ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang mengonsumsi produk pangan dari pasar tradisional,” jelas Taufik.
Kegiatan pengawasan ini melibatkan 60 personel gabungan dari berbagai unsur, termasuk Sudin KPKP Jakarta Timur, Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP, Korwas PPNS Polda Metro Jaya, Bagian Perekonomian Wali Kota Jakarta Timur, dan Kecamatan Kramat Jati.
Hasil dari pengujian laboratorium menunjukkan bahwa seluruh sampel yang diperiksa dinyatakan aman dan layak konsumsi.
“Alhamdulillah, semua produk pangan pertanian dan peternakan yang hari ini diuji laboratorium hasilnya 100 persen dinyatakan aman konsumsi,” ungkap Taufik.
Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan pengawasan semacam ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk pangan yang dijual di pasar tradisional Jakarta Timur. ***
Editor : Rizki
Sumber Berita: Rilis