Jet Siluman AS Ditembak Jatuh di Teheran, Dunia Tercengang: Iran Ungkap Titik Lemah F-35

- Redaksi

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, BeritaKita – Insiden dramatis terjadi di langit Teheran ketika sebuah jet tempur siluman F-35 milik Israel dilaporkan berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iran. Kejadian ini memicu gelombang spekulasi dan kritik tajam terhadap efektivitas teknologi siluman milik Amerika Serikat, serta menimbulkan dampak besar terhadap pasar industri pertahanan global.

 

Peristiwa tersebut terjadi di tengah meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Iran yang melibatkan penggunaan senjata berteknologi tinggi dan strategi militer kompleks. Sebuah video yang tersebar luas memperlihatkan bangkai jet tempur yang diduga kuat merupakan F-35 Israel, hancur di dekat wilayah ibu kota Iran.

 

“Pesawat itu terlihat jelas di radar kami, dan kami berhasil menargetkannya,” ujar Brigadir Jenderal Reza Kajh, Wakil Komandan Operasi Angkatan Pertahanan Udara Iran.

 

Fakta bahwa jet tempur yang dikenal sebagai tulang punggung kekuatan udara Amerika dan sekutunya itu dapat dijatuhkan, menjadi sorotan internasional. Apalagi F-35 selama ini dijual sebagai pesawat dengan kemampuan siluman paling canggih di dunia.

 

Iran mengklaim bahwa pihaknya berhasil mengidentifikasi dan melacak pergerakan F-35 dengan sistem penyadapan dan radar yang telah ditingkatkan. Pernyataan itu memperkuat keyakinan bahwa Teheran tidak hanya berhasil mendeteksi, tetapi juga mengunci target dan menembaknya dengan rudal permukaan ke udara secara akurat.

Baca Juga :  Bencana Beruntun Landa AS, Ribuan Warga Mengungsi dan Korban Jiwa Terus Bertambah

 

Menurut sejumlah analis pertahanan, terdapat dua kemungkinan utama yang menjelaskan mengapa F-35 bisa ditembak jatuh. Kemungkinan pertama adalah kegagalan pilot dalam mengoptimalkan teknologi siluman pesawat. Kemungkinan kedua, Iran benar-benar telah menemukan celah dalam sistem pelindung jet tersebut.

 

“Jet siluman memang tidak sepenuhnya tidak terdeteksi. Dalam sudut dan frekuensi tertentu, mereka tetap bisa muncul di radar,” ujar seorang analis militer dari Asia Timur.

Kejatuhan F-35 ini segera mengguncang pasar saham industri pertahanan global. Saham Lockheed Martin, perusahaan pembuat F-35, tercatat turun drastis sebesar 3,99%. Sementara perusahaan lain yang terlibat dalam pengembangan pesawat tersebut, seperti Northrop Grumman dan BAE Systems, juga mengalami penurunan masing-masing 3,72% dan 2,88%.

 

F-35 sendiri merupakan jet tempur multi-peran generasi kelima dengan teknologi siluman, desain aerodinamis, serta material penyerap radar yang diklaim mampu menghindari deteksi musuh. Namun, material pelapis radar-absorbent (RAM) yang digunakan kabarnya sangat mahal dan rentan luntur saat menempuh kecepatan supersonik atau terpapar lingkungan laut yang korosif.

 

Fakta bahwa jet ini dapat terdeteksi di wilayah Iran mengindikasikan kemungkinan kelemahan dalam sistem RAM atau bahkan ketidaksempurnaan dalam sistem manuver pesawat yang membuatnya rentan terhadap rudal pencegat. Jet F-35 juga tidak dirancang untuk manuver ekstrem, sehingga ketika terdeteksi, sangat sulit untuk menghindari serangan langsung.

Baca Juga :  Prabowo Debut di KTT BRICS 2025, Indonesia Resmi Tampil Sebagai Anggota Tetap

 

Iran sendiri pernah menyatakan pada tahun 2023 bahwa mereka sudah berhasil memantau gerakan jet F-35 yang beroperasi di atas Teluk Persia. Hal ini menjadi indikasi bahwa negara tersebut telah mengembangkan sistem pertahanan udara yang cukup canggih untuk menantang dominasi udara Barat.

 

“Kami telah lama mempelajari pola terbang dan sinyal elektromagnetik F-35. Tidak ada yang bisa lolos dari pengawasan radar kami,” tegas Jenderal Reza Kajh.

 

Dengan insiden ini, banyak negara kini mempertimbangkan kembali pembelian jet tempur siluman F-35. Ketika strategi siluman yang menjadi nilai jual utama pesawat itu gagal diimplementasikan di medan tempur sesungguhnya, kepercayaan dunia terhadap keunggulan teknologi militer Amerika pun mulai goyah.

 

Insiden di Teheran bukan hanya menjadi pukulan strategis, namun juga simbolik. Iran, yang selama ini dipandang lemah dalam kekuatan teknologi militer, kini mampu mengguncang tatanan geopolitik hanya dengan satu rudal yang tepat sasaran. ***

 

 

 

Editor : Rizki

Sumber Berita: https://youtu.be/uawfVqmFeR4?si=YBwUuQTTBBzZYNZs

Berita Terkait

Ketegangan Memuncak di Laut Merah: Rudal Israel Gempur Suriah, Iran Siap Luncurkan Perang Terakhir
Iran Bersiap Hadapi Israel: Ancaman “Perang Akhir” dan Rudal Hipersonik Picu Ketegangan Global
Bencana Beruntun Landa AS, Ribuan Warga Mengungsi dan Korban Jiwa Terus Bertambah
Trump Incar Tembaga RI, BKPM Dorong Ekspor Produk Hilirisasi
Presiden Brasil dan Prabowo Kompak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB
Citra Satelit Ungkap Kehancuran Parah di Pelabuhan Hodeida Pasca Serangan Udara Israel
Terungkap! Isi Rincian Gencatan Senjata Gaza Selama 60 Hari Saat Netanyahu Bertolak ke Gedung Putih
Prabowo Debut di KTT BRICS 2025, Indonesia Resmi Tampil Sebagai Anggota Tetap
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 Juli 2025 - 18:36 WIB

Iran Bersiap Hadapi Israel: Ancaman “Perang Akhir” dan Rudal Hipersonik Picu Ketegangan Global

Jumat, 18 Juli 2025 - 14:48 WIB

Bencana Beruntun Landa AS, Ribuan Warga Mengungsi dan Korban Jiwa Terus Bertambah

Rabu, 16 Juli 2025 - 12:20 WIB

Trump Incar Tembaga RI, BKPM Dorong Ekspor Produk Hilirisasi

Kamis, 10 Juli 2025 - 14:08 WIB

Presiden Brasil dan Prabowo Kompak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:40 WIB

Citra Satelit Ungkap Kehancuran Parah di Pelabuhan Hodeida Pasca Serangan Udara Israel

Berita Terbaru

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes