Joko Anwar Garap Film Komedi Horor “Ghost in The Cell” dengan Pemain Lintas Negara

- Redaksi

Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, BeritaKita–Sutradara dan penulis skenario ternama Joko Anwar kembali menggarap genre komedi setelah dua dekade melalui film terbarunya “Ghost in The Cell” atau “Hantu di Penjara”. Film yang diproduksi Come and See Pictures ini menandai kepulangan Anwar ke akar kreatifnya dalam genre komedi horor.

 

Konsep Cerita yang Unik

Joko Anwar mengungkapkan bahwa ide film ini berawal dari pengalamannya bersama tim yang telah mengerjakan berbagai film horor seperti “Pengabdi Setan” dan “Perempuan Tanah Jahanam”. “Saya kepikiran di mana tempat yang kalau misalnya ada hantu kita tidak bisa kabur. Sama seperti sebagian kita jadi WNI kan susah mau kabur kalau ada masalah,” ujar Anwar menjelaskan konsep dasar filmnya.

 

Film ini berkisah tentang penjara yang dihuni para narapidana yang divonis bersalah dan tidak cocok untuk masyarakat. Mereka terjebak dalam sebuah tempat tertutup dan saling bermusuhan. Namun ketika hantu muncul di penjara tersebut, para narapidana harus bekerja sama untuk bertahan hidup.

 

Tantangan Produksi Berskala Besar

Produser Come and See Pictures, Tia Hasibuan, menjelaskan bahwa “Ghost in The Cell” merupakan proyek paling menantang yang pernah dikerjakan perusahaan produksi tersebut. “Tantangannya adalah karena ini genre horor komedi di mana itu adalah dua genre yang kontras. Kita harus membangun suasana yang gelap dan menegangkan, tapi di saat bersamaan juga menjaga timing dan energi yang presisi untuk sisi komedinya,” kata Hasibuan.

Baca Juga :  Visinema Studio Hadirkan “Panggil Aku Ayah”, Drama Keluarga yang Hangat dan Mengharukan dari Remake Film Korea 'Pawn'

 

Dari segi produksi, film ini memiliki skala yang cukup besar karena seluruh set penjara dibangun khusus. Tim produksi membangun berbagai fasilitas mulai dari gerbang utama, tempat narapidana, sel dengan berbagai ukuran, dapur, toilet, tempat ibadah, hingga lapangan.

 

Ensemble Cast Lintas Negara

Salah satu keunikan film ini adalah pemilihan pemain yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga Malaysia. Joko Anwar menjelaskan kriteria pemilihan pemainnya: “Kita mengumpulkan aktor yang punya kemampuan, skill yang sangat tinggi. Dan akhirnya yang terlibat adalah mereka yang merupakan showcase bukan cuma Indonesia tapi dari Southeast Asia.”

 

Para pemain film ini antara lain Lukman Sardi, Aming, Tora Sudiro, Kiki Narendra, Morgan Oey, Andy Panca, Dewa Dayana, Abimana Aryasatya, dan aktor Malaysia seperti Yuhang dan Brown Palarae.

 

Open Casting Media Sosial

Film ini juga menerapkan metode open casting melalui media sosial untuk mencari talenta baru. Salah satu yang terpilih adalah Magistus Miftah, seorang trader berusia 24 tahun asal Jakarta. “Dari sekitar 700 video yang masuk, Miftah yang paling menonjol karena memiliki kemampuan acting yang luar biasa dan energi serta presence di depan kamera yang natural namun absurd,” ungkap Joko Anwar.

Baca Juga :  James Gunn Ungkap Sisi Manusiawi Superman dan Beratnya Tekanan Sebagai Sutradara DC Universe

 

Miftah mengaku masih tidak percaya bisa terpilih dan bermain bersama nama-nama besar perfilman Indonesia. “Prosesnya cepat banget, dari upload video langsung dikabarin hari itu juga, dan hari Selasa udah ada di studio production house,” cerita Miftah.

Pendekatan Sutradara yang Humanis

Para pemain memuji pendekatan Joko Anwar dalam mengarahkan film ini. Abimana Aryasatya yang telah beberapa kali bekerja sama dengan Anwar mengatakan: “Mau Joko bikin film apapun, kalau dia summon saya, saya pasti datang. Dia selalu memberikan PR di awal, jadi kita tidak perlu bertanya, tinggal baca skenario dan lakukan tugas kita.”

 

Proses syuting yang dilakukan hanya 6-8 jam per hari menciptakan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan bagi seluruh kru dan pemain.

Kolaborasi Regional

Kehadiran pemain dan sutradara Malaysia seperti Brown Palarae menunjukkan komitmen film ini sebagai showcase regional Asia Tenggara. “I feel like part of the family,” ungkap Palarae tentang pengalamannya bekerja dalam produksi Indonesia ini.

 

Film “Ghost in The Cell” dijadwalkan tayang pada tahun 2026 dan diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam industri perfilman regional Asia Tenggara yang menggabungkan talenta lintas negara dalam satu karya berkualitas tinggi. ***

 

 

Penulis : Rizki

Berita Terkait

Tissa Biani dan Sita Nursanti Rilis Single “Tegar” sebagai OST Film “Panggil Aku Ayah”
Joko Anwar Garap Genre Horor Komedi Lewat “Ghost in The Cell” Setelah Dua Dekade Hiatus dari Komedi
Film “Sihir Pelakor” Angkat Kisah Nyata yang Mencuri Perhatian 4,5 Juta Penonton
Film Horor “Sihir Pelakor” Hadirkan Teror Nyata dari Kisah Viral, Tayang 31 Juli 2025
Ejen Ali The Movie 2 Tembus 340 Ribu Penonton di Indonesia, Lanjutkan Misi ke Jepang
Sore: Istri dari Masa Depan” Tembus 1,3 Juta Penonton, Bukti Bangkitnya Romansa di Layar Lebar
Lawang Pitu Luncurkan Dua Video Musik dengan Nuansa Toleransi dan Kolaborasi Rock Metal
Rahasia Identitas Clark Kent Terungkap di Cuplikan Terbaru Film Superman
Berita ini 53 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:33 WIB

Joko Anwar Garap Film Komedi Horor “Ghost in The Cell” dengan Pemain Lintas Negara

Jumat, 25 Juli 2025 - 22:22 WIB

Tissa Biani dan Sita Nursanti Rilis Single “Tegar” sebagai OST Film “Panggil Aku Ayah”

Jumat, 25 Juli 2025 - 16:55 WIB

Joko Anwar Garap Genre Horor Komedi Lewat “Ghost in The Cell” Setelah Dua Dekade Hiatus dari Komedi

Kamis, 24 Juli 2025 - 22:17 WIB

Film “Sihir Pelakor” Angkat Kisah Nyata yang Mencuri Perhatian 4,5 Juta Penonton

Kamis, 24 Juli 2025 - 21:35 WIB

Film Horor “Sihir Pelakor” Hadirkan Teror Nyata dari Kisah Viral, Tayang 31 Juli 2025

Berita Terbaru

Politik

Kapolri Jadi Wasit di Kejuaraan Judo Kapolri Cup 2025

Sabtu, 26 Jul 2025 - 12:22 WIB

Kenali gejala diabetes

Nenavin memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi penderita diabetes